"Guys, apakah bumi akan tetap utuh kalau kita hangout bersama seperti ini?" tanya Zayn yang sedang menyetir mobil Volkswagen Van berwarna orange.
Semua orang yang ada di dalam mobil tertawa karena pertanyaan Zayn. Gigi yang duduk di sebelah Zayn bahkan sampai mengacak gemas rambut calon suaminya itu. Sedangkan Zayn menatap The Boys heran dari spion tengah. Idiotnya tidak pernah hilang, pikir Zayn.
Zayn merasa, bukan ide yang baik mereka bersepuluh ditambah empat anak mereka turun dari mobil ini lalu berjalan-jalan santai keliling London. Ia yakin bumi akan gonjang-ganjing, internet akan down, semua berita pasti akan menyorot mereka lalu menjadi trending topic berhari-hari. Dalam benaknya, Zayn membayangkan kehebohan mengerikan seperti apa yang akan ditimbulkan akibat kelakuan nekat mereka kali ini.
"Bukankah memang itu yang akan kita lakukan sekarang? Memberi kejutan pada Directioners karena kita terlalu lama hiatus?" sahut Louis semangat. Ia sudah tidak sabar rupanya untuk membuat para penggemarnya terkena serangan jantung mendadak.
"Jangan lupa juga kita membuat kejutan pada management karena pergi bersama tanpa izin mereka Lou," balas Liam tak kalah heboh.
"Bayangkan akan sehisteris apa Directioners melihat kita reuni non-official seperti ini. Aku bersalaman dengan Zayn di acara award aja mereka sudah kejang-kejang hahahaha" tawa receh Niall menular kesemua orang. Termasuk gadis yang berada di sebelahnya, Amara Launa Vanessa.
Kalau kalian mau tahu siapa itu Amara, ia adalah seorang gadis biasa yang bekerja sebagai editor buku. Pertemuan awal mereka terjadi karena Niall ingin menerbitkan biografinya, dan saat itu Amara ditunjuk oleh perusahaan tempatnya bekerja untuk membantu mengurus buku Niall tersebut.
Bagaimana kisah mereka hingga bisa sampai berpacaran seperti ini? Apakah kalian penasaran? Kalau iya, author akan dengan senang hati menceritakannya. Hohoho sabar dulu. Tentu saja tidak disini sayang. Karena akan membuang banyak waktu. Kalau author sempat, akan dibuatkan tempat baru khusus Niara (Niall-Amara). Tenang saja, tidak akan serumit Harry dan Naya tapi.. Ah sudahlah tidak akan ada spill berlebihan di chapter ini xixixixi.
"Kalian berdua reuni di depan media tanpa kita. Curang huuuu!" Liam melempar sebuah boneka kucing kecil yang memang ada di Van itu, yang disambut dengan lemparan balik dari Niall. Lalu terjadilah perang lempar boneka.
"Daddy, kenapa uncle-uncle semua bermain seperti anak TK? Padahal Oliv dan Archie yang anak TK pun tidak suka main lempar boneka," bisik Olivia pada Harry. Membuat tawa Harry dan Naya semakin pecah.
Memang teman, meskipun tahun ini umur mereka semua sudah lebih dari 25 tahun tetap saja kelakuannya bobrok. Sama seperti yang Zayn pikirkan tadi. Menurut mereka, mereka itu forever young. Tidak peduli seberapa tua umurnya, kalau sedang kumpul bersama seperti ini harus tetap berlaku seperti dulu, saat masih sama-sama di One Direction. Walau sampai sekarangpun mereka memang masih sama-sama (di balik layar).
"Apakah Oliv mau coba lempar boneka juga?" tawar Harry seraya menyodorkan boneka pisang pada Olivia. Namun dengan cepat Naya merebut bonekanya dari genggaman Harry.
"Jangan ajarkan kelakuan idiot kalian pada anakku." Naya menatap Harry tajam.
"Hei, Olivia juga anakku," balas Harry tak mau kalah.
Harry menarik tubuh Naya masuk ke dalam pelukannya lalu mengacak-ngacak rambut Naya gemas. Tangannya juga usil menggelitik perut Naya yang sudah memasuki usia lima bulan kandungan.
"Harry!!" Naya menjambak rambut curly Harry kesal. Membuat Harry reflek melepaskan pelukannya.
"Kenapa ibu hamil selalu marah-marah tidak jelas sih?" keluh Harry yang dilanjut dengan tawa meledeknya pada Naya. Sedangkan Naya semakin menekuk wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...