hei im coming back!🎉
update twice in a day? why not xixixixi
dont forget to give me ur vomments!💗💗
happy reading! Nx
⚠️ – harsh words, drunk, body touch & little bit sexual harassment.
I'm begging you, PLEASE, read at your own risk!!~~~~~
"Stupid me!" erang Naya kesal sambil memukul stir mobil.
Disinilah Naya sekarang. Di sebrang jalan yang langsung menghadap sebuah club malam yang terkenal di London. Club mewah yang biasa didatangi oleh artis-artis papan atas. Ia pergi sendiri tanpa memberitahu The Boys. Karena kalau ia memberitahu, The Boys pasti akan melarangnya.
Naya menatap ke dalam club dengan perasaan aneh. Merutuki dirinya sendiri yang dengan bodohnya menuruti kalimat Calvin. Namun hati kecilnya tidak bisa dibohongi. Ia benar-benar penasaran dengan keberadaan Harry. Apa benar Harry sedang berada di club itu?
Naya keluar dari mobil yang ia pinjam pada salah satu tim kru. Ia membenarkan posisi kacamata dan topi yang sekarang menjadi alat pelengkap penyamarannya karena banyak sekali paparazzi di depan club ini. Naya segera masuk ke dalam club lalu menunjukan card member club milik Lou Teasdale yang ia ambil diam-diam dari kantong jaketnya. Fyi, Lou memang member aktif di club ini. Setiap kali pulang ke London, Lou selalu menyempatkan untuk bersenang-senang disini.
Setelah Naya berhasil masuk ke dalam club, matanya beredar mencari satu orang yang sepanjang malam ini membuat dirinya kalut. Dentuman musik yang keras, bau alkohol yang menyeruak menusuk penciuman, serta orang yang berjoget kesana kemari menjadi hal yang sangat mengganggu Naya sekarang.
Sebetulnya ini kedua kalinya ia datang ke club. Yang pertama itu di New York bersama The Boys dan ia tidak ikut berparty seperti mereka. Saat itu Naya hanya duduk di ruang tunggu yang satu-satunya menjadi tempat 'paling bersih' di area club karena ia bukanlah tipe gadis yang gemar berpesta.
"Hey Miss, apa yang sedang kau cari?" seorang pria menarik tangan Naya. Pria itu mulai menggodanya dengan tatapan dan bahasa tubuhnya.
Naya bergidik ngeri melihatnya. "Don't you ever dare to touch me!" Ia menepis pegangan pria asing itu dengan kasar. Beruntungnya pria itu dalam keadaan sangat mabuk sehingga ia tidak bisa menggapai Naya yang sudah menjauh darinya.
Naya segera menyusuri seluruh area club. Dari depan ke belakang, dari kiri ke kanan, dari lantai satu sampai lantai tiga, bahkan sampai ke toilet dan juga booked room. Ia tidak menemukan keberadaan Harry. Sialan, bisa-bisanya ia terjebak dengan perkataan Calvin. Naya memaki dirinya habis-habisan. Sebodoh itu dirinya sampai ia mempercayai omongan Calvin.
Selanjutnya Naya memutuskan untuk segera kembali ke hotel sebelum The Boys mengetahui ia pergi sendirian malam ini. Ia berjalan perlahan melewati segerombolan orang mabuk yang sedang asik berjoget. Namun langkahnya terhenti begitu indra pendengaran menangkap sebuah suara pria yang tidak asing untuknya.
Ia segera mengedarkan pandangan mencari sumber suara. Dan... pandangannya berhenti tepat pada sebuah pemandangan tidak mengenakkan. Aliran darahnya seperti berhenti begitu saja. Tubuhnya melemas karena nafasnya tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...