⚠️ – 18+.
Please, read at your own risk!!~~~~~
-Naya's pov-
"Harry, ini daerah apa namanya?" tanyaku pada Harry saat Harry mulai memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan parkir.
Ia hanya membalas pertanyaanku dengan senyum manisnya itu. Astaga, kenapa Harry mendadak misterius seperti ini?
By the way, ini hari terakhir kami di US karena besok One Direction sudah mulai terbang ke berbagai belahan bumi lain untuk konser sekaligus promosi album dan film dokumenter mereka yang akan tayang kurang lebih dua minggu lagi. Management memberi kami day off mengingat seminggu kemarin The Boys sudah memberikan performa yang maksimal untuk shooting movie video Best Song Ever.
The Boys memutuskan untuk memanfaatkan day off kali ini dengan beristirahat. Tapi tidak dengan aku dan Harry yang malah berkendara hampir satu jam dari pusat kota Los Angeles tempat kami menginap. Harry membawaku ke tempat yang aku tidak tahu apa namanya. Yang jelas jalan yang Harry pilih itu tidak terlalu ramai, dengan pemandangan kota kecil yang indah yang memanjakan mataku. Aku tidak pernah melihat kota seperti ini di Inggris.
Selanjutnya Harry keluar dari mobil dan segera membukakan pintu mobil untukku. Padahal aku baru saja mau membuka pintu mobil sendiri. Sejak kami resmi berpacaran, ia benar-benar memperlakukanku seperti seorang putri. Aku beruntung sekali ia sangat menghargaiku sebagai perempuan. Aku merasa menjadi perempuan yang utuh ketika aku bersama Harry.
"Aku bisa sendiri Harry.." kataku saat Harry memberikan tangannya untuk menjadi peganganku saat turun dari mobilnya.
"Ya aku tahu, kau selalu berkata seperti itu saat aku membukakan pintu mobil untukmu" balas Harry seraya tertawa kecil. Setelahnya ia menarik tanganku dan sedikit berlari kecil.
"Ayo Naya!!" ucapnya semangat.
Ku lihat wajahnya sangat berbinar sekarang. Aku ikut senang melihatnya seperti itu. Tapi aku juga bingung kenapa ia bisa terlihat senang sekali.
"Kau membawaku kemana sih Harry?" tanyaku sembari menyamakan langkahku dengan langkah Harry yang lebar-lebar. Tentu saja lebar, kalian tahu sendiri kaki Harry sepanjang apa.
"Kau akan tahu sebentar lagi," Harry sedikit menarik tanganku karena kami sudah mulai memasuki area tanah lapang yang luas dan sedikit menanjak dengan banyak ilalang yang tumbuh liar menyebar.
Aku mulai sadar ia membawaku ke sebuah tebing tinggi. Aku bisa melihat dengan samar ada garis pantai di bawah tebing. Suara deru ombak mulai terdengar saat aku dan Harry hampir sampai di puncak tebing.
"Harry?!!!" jeritku histeris.
Aku menatap ke arahnya dengan tatapan takjub sekaligus terharu. Aku menutup mulutku yang tercengang karena melihat pemandangan indah yang sedang ku lihat.
"What Makes You Beautiful beach?!!" pekikku senang. Aku mulai menitikan air mata bahagia melihat pemandangan pantai pasir putih yang biasa ku lihat di movie video mereka itu.
"Ini namanya pantai Malibu sayang.." ucap Harry terkekeh pelan lalu merangkulku hangat. "Apa kau suka ku bawa kau kesini?" tanyanya kemudian.
"Aku suka Harry!! Aku suka sekali!!" aku melompat ke arah Harry lalu memeluknya erat.
Demi tuhan aku bahagia sekali sekarang. Tak pernahku sangka aku akan ke pantai indah ini bersama Harry. Benar-benar terasa seperti mimpi bagiku.
"Apa kau mau turun dan bermain air?"
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...