chapter; 37

101 16 11
                                    

-Naya's pov-

Hari ini aku dan Barbara sedang menemani The Boys berlatih vocal di studio di London. Kebetulan sekali Barbara juga sedang dapat day off dari modellingnya. The Boys sudah dua minggu tidak ada konser karena libur jadi mereka harus melatih vocalnya kembali untuk konser besok malam. Aku juga memutuskan untuk kembali bekerja padahal masa cutiku belum habis.

Mereka sedang bernyanyi salah satu lagu dari album ketiga mereka yang akan rilis akhir tahun ini. Album bertajuk Midnight Memories itu akan menjadi album yang berbeda dari sebelumnya karena di album ini suara The Boys sudah lebih berat dan lebih matang.

Mereka juga turun tangan langsung dalam penulisan lagu-lagu di album ini. Contohnya saja lagu yang berjudul Half a Heart yang sedang mereka nyanyikan ini. Harry dan Niall yang menulis lagunya. Ku katakan mereka pandai dalam menulis lagu karena lagu ini sangat enak didengar. Aku sangat menikmati lagunya.

"Aku yakin album baru mereka akan meledak di pasaran" ucap Barbara dengan bangga. Aku setuju dengannya.

"Ya kau benar. Aku merasa beruntung bisa mendengarnya duluan sekarang"

"Pasti banyak Directioners yang iri padamu Naya. Kau adalah Directioner paling beruntung di dunia. Sudah menjadi asisten pribadi yang selalu ikut One Direction kemana-mana, in frame di film dokumenter, bisa mendengarkan album duluan, lalu ternyata idolamu sendiri menyukaimu, dan sekarang kalian berpacaran. Astaga, seperti cerita di Wattpad saja ya.." Barbara mengoceh heboh menjelaskan betapa beruntungnya nasibku.

"It feels like I'm living in my own fairytale Barbara. I still can't believe this is real,"

Tentu saja siapa yang akan percaya kalau ini semua nyata. Ratusan kali aku bertanya pada diriku sendiri apakah ini nyata, dan jawaban yang ku dapat selalu sama. Ini nyata. Benar-benar terjadi padaku. Ya Tuhan, aku tidak bisa mengucap betapa bersyukurnya aku sekarang. Hidupku sangat sempurna. Persis seperti yang aku ekspetasikan selama ini.

"Hahaha sudahlah Nay, tidak akan ada habisnya kau memikirkan itu. Lebih baik kita dengarkan The Boys menyanyi saja. Sebentar lagi bagian Niall sepertinya,"

Aku dan Barbara kembali fokus pada The Boys yang masih bernyanyi. Sekarang adalah bagian Harry. Ia menyanyikan lirik yang sama dengan judul lagunya. Ku lihat ia sangat menikmati sesi latihan kali ini.

Though I try to get you out of my head
The truth is I got lost without you
And since then I've been waking up to

Niall menyanyikan klimaks lagu dengan penuh penghayatan. Aku sedikit tersentil karena Niall menatapku sekilas saat menyanyikan bagiannya. Namun beberapa saat kemudian ia menundukan pandangannya. Aku terdiam melihatnya seperti itu. Mataku mendadak berkaca-kaca.

Only half a blue sky
Kinda there but not quite
I'm walking around with just one shoe
I'm half a heart without you
I'm half a man at best
With half an arrow in my chest
I miss everything we do
I'm half a heart without you

Zayn menyanyikan reff terakhir lagu ini dengan menyeimbangkan harmonisasi dari Niall dan Liam. Niall menekankan kalimat only half a blue sky. Aku tahu ia sedikit menyindirku. Apalagi ia ikut andil dalam penulisan lagu ini.

"Nay, kalau aku sedang patah hati aku merasa langit juga ikut bersedih."

"Ah ya? Kenapa seperti itu?"

"Kalau aku sedang patah hati, hanya separuh langit yang cerah membiru. Sisanya akan kelabu seperti hatiku."

what if...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang