chapter; 9

131 29 19
                                    

⚠️ – harsh words & fighting.
Please, read at your own risk!!

~~~~~

-Harry's pov-

Melodi lagu Change My Mind menggema di O2 Arena. Lagu ini menjadi closing song untuk check sound hari ini. Semua tim kru dan management ada disini untuk melihat kami latihan. Mereka pasti menginginkan penampilan terbaik kami untuk lusa. Ya, lusa adalah hari pertama sekaligus pembukaan dari serangkaian Take Me Home Tour.

Aku sangat excited menyambutnya. Tentu saja aku tidak sabar untuk bertemu Directioners. Namun aku juga sedikit cemas apakah tour kali ini akan berjalan baik atau tidak. Tapi ku harap iya karena kami rela tidak pulang untuk berbulan-bulan ke depan. Rasanya berat, but i have to. Lagipula tour kali ini pasti akan terasa menyenangkan.

Walaupun lagu yang kami bawakan belum selesai, semua kru sudah bersorak senang. Aku tidak bisa berhenti tersenyum membayangkan seheboh apa nanti audiencenya. Ku lihat Paul memberikan kedua jempolnya pada kami. Kemudian ia merangkul Naya yang berdiri di sebelahnya.

Aku melihat gadis itu memancarkan aura bahagia. Matanya berkaca-kaca. Mulutnya ikut bernyanyi mengikuti alunan lagu. Ia menoleh ke arah Paul dan mengatakan "I'm a luckiest girl in the world, thank you Paul".

Aku tahu ia seorang Directioner. Ia pasti sangat senang melihat idolanya bernyanyi di hadapannya. Apalagi suasana arena sedang sepi. Audiencenya hanya tim kru dan management saja. Pasti ia merasa kami bernyanyi private untuknya.

Aku heran kenapa ia sangat sabar padaku. Padahal aku selalu berlaku ketus padanya. Kadang aku merasa bersalah dan tidak tega memanggilnya dengan sebutan Miss. Aprilla. Tapi aku tidak bisa terlalu baik lagi pada perempuan, dan ada hal lain yang memaksaku untuk bersikap menyebalkan padanya.

Aku muak dengan sebutan womanizer. Maka dari itu aku berusaha menjaga jarak dengan perempuan manapun kecuali Gemma dan my mom of course. Tapi mungkin setelah ini aku harus sedikit berlaku lembut padanya. Naya adalah gadis yang baik sebenarnya. Ah sudahlah Harry, hal itu tidak penting untuk dipikirkan sekarang.

By the way Louis, Zayn, dan Liam sudah menyanyikan bagian mereka. Sekarang tiba giliranku.

Never felt like this before
Are we friends or are we more
As I'm walking towards the door
I'm not sure

Naya menatap ke arahku yang sedang bernyanyi. Aku tidak tahu kenapa ia menatapku begitu dalam. Tapi detik selanjutnya ia menundukan pandangannya. Aku mengerutkan dahiku bingung.

But baby if you say you want me to stay
I'll change my mind
'Cause I don't wanna know I'm walking away
If you'll be mine
Won't go, won't go
So baby if you say you want me to stay
Stay for the night
I'll change my mind

Naya kembali melihat ke arahku. Mulutnya ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu. Ia tersenyum manis. Astaga. Kenapa aku baru sadar ia memiliki senyum yang sangat manis? Terlihat seperti senyuman yang mencandukan.

Aku jadi teringat kejadian tadi saat ia memakaikanku beanie. Ia menyisir rambutku yang menyebalkan dengan sabar menggunakan tangannya. She did it really soft and sweet. Bahkan aku hampir tidak berkedip saat tangan mungilnya menyentuh kepalaku. Eh? Harry fokus, fokus.

But baby if you say you want me to stay,
I'll change my mind

Niall menyanyikan bagiannya dengan sangat menghayati. Aku menoleh ke arah Niall. Ia sedang menatap Naya disana. Pipi Niall merona saat Naya tersenyum padanya. Ada apa ini? Aku mengerutkan alisku. Apa ada sesuatu di antara mereka berdua?

what if...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang