2,4k words!!
enjoy reading and please give me ur voments^^
⚠️ – little bit b x b.
Please, read at your own risk!!~~~~~
-Harry's pov-
"Astaga Niall!! Matikan alarmmu sekarang!!" aku berteriak sambil menutup kepalaku dengan bantal dan selimut.
"Arggh" Niall hanya mengerang tanpa mematikan alarm sialannya itu. Lagu Save You Tonight yang menjadi dering alarm terdengar sangat mengajak ribut sekarang juga.
Aku bangkit lalu segera mematikan alarm terkutuk itu. Bisa-bisanya waktu tidurku terganggu hanya karena alarm Niall. Sudah bisa dipastikan aku tidak akan bisa tertidur lagi. Tapi ini masih jam 6 pagi ya Tuhan..
Kami tidur berenam dalam satu kamar hotel. Aku, Louis, dan Zayn tidur di bed sebelah kanan. Niall, Liam, dan Naya di bed sebelah kiri. Sebenarnya kami ada kamar masing-masing, tapi kami memutuskan untuk tidur bersama dan supaya kamar kami bisa dipakai oleh para kru. Kami tidak bisa membiarkan kru mendapat kamar hotel fasilitas biasa saja. Mereka juga bagian dari kami, mereka pantas mendapatkan fasilitas sama seperti kami.
Untuk yang bertanya kenapa Naya bisa ikut tidur bersama kami, itu karena Niall yang memintanya. Naya tidak bisa menolak apapun permintaan Niall. Lagipula kami juga tidak akan melakukan apapun padanya. Ya, setidaknya itu yang kami katakan. Tidak tahu kan apa yang kami pikirkan? Hahaha jangan bodoh teman, tidak akan ada konten dewasa di chapter ini.
"Harry jam berapa ini?" tanya Louis setengah sadar.
"Masih jam 6 Lou,"
"Baiklah, bangunkan aku jam 11 siang ok?" astaga itu siang sekali bodoh.
Louis kembali melanjutkan tidurnya. Ia menarik selimutnya lalu tangannya mulai mengaitkan dengan lenganku.
"Lou.."
"Maaf Harry," Louis melepas kembali pegangannya.
Astaga, sejujurnya aku merindukannya, tapi apa boleh buat. Aku tidak boleh berharap banyak padanya lagi. We're done.
"It's okay.."
"Kau tidak tidur lagi kah?" tanya Louis.
Sudah ku bilang aku tidak bisa tidur lagi. Aku adalah tipe orang yang apabila sudah terbangun akan sulit untuk tertidur lagi. Ah, padahal aku masih mengantuk.
"I'm trying," aku menghela nafasku pelan.
"Hahaha you should take your time to sleep Hazz. That's the best thing you can do today,"
"Back to sleep Lou, kau akan kekurangan jam tidurmu kalau terus mengobrol denganku." Aku mengusap puncak kepala Louis lembut. Ia tersenyum manis. Shit. Tahan dirimu Harry.
Aku harus mengalihkan fokusku. Aku mengambil ponsel dan mulai membuka sosial media. Banyak sekali notif yang masuk. Ponselku hampir lag dibuatnya. Tentu saja notif-notif ini berasal dari Directioners.
Mereka selalu membombardir semua sosial mediaku. Tapi tenang saja, aku tidak akan marah karena itu. Malahan aku senang. Aku akan membaca dan membalas tweet dari mereka, dan itu adalah salah satu caraku untuk menghilangkan badmood.
@Narrysgirl
"Enjoy your vacation in Paris, Hazz!"
--- @Harry_Styles
"Thank you H"@MrStylesIsMyPrince
"I love you to the moon and back, please notice me Harry😢"
---@Harry_Styles
"Hii, I love you too H"
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...