⚠️ – drunk.
Please, read at your own risk!!~~~~~
Seorang gadis berambut brunette menenggelamkan kepalanya di salah satu meja sebuah kedai es krim. Kepalanya terasa sangat pening dan berat karena tidak tidur sama sekali kemarin malam. Ditambah dengan air mata yang terus-terusan keluar tanpa bisa ia kontrol.
Enam porsi besar es krim coklat ternyata tidak membantu menaikan gairah hidupnya. Yang ada hanya memperparah kondisi flu yang ia derita. Namun gadis itu seakan tidak peduli. Ia malah memesan mangkuk ketujuh es krim coklat kesukaannya itu.
Drrtt drrttt..
Entah sudah keberapa ratus kali ponselnya bergetar dalam dua jam belakangan. Tapi gadis itu membiarkannya saja. Tidak ada keinginan untuk membalas atau mengangkat telfon yang masuk ke ponselnya. Ia hanya memandangi layar ponsel yang mati-nyala-mati-nyala ketika ada notifikasi yang masuk.
From: Hazz❤
(99+ unread messages)
"Aku tahu kau tidak mungkin membalas pesanku. Tapi tiba-tiba saja aku ingat saat kau mengatakan ingin sekali menonton 1D secara live di X-Factor. Well, hari ini pihak X-Factor mengundang kami jadi guest star mereka. Aku tidak yakin kau akan datang langsung, tapi ku harap kau masih mau menonton kami walaupun hanya dari tv. Aku pasti akan sangat senang."
"Tapi jujur, aku sangat berharap kau bisa datang sebagai asisten sekaligus sahabat kami ke studio X-Factor untuk menonton secara langsung. Kau kan masih menjadi official assistant of One Direction huhu.."
"Nay? Doakan aku ya? Hari ini aku dapat challenge dari Directioners untuk menyanyi solo. Tidak tahu kenapa rasanya nervous sekali. Ah, coba saja kau ada disini. Kau pasti akan mengatakan 'don't worry Cherry, everything will be okay,' padaku and it always works. Oh God, I miss you so much Nay. I miss every little things about you.."Hati gadis itu diselimuti hawa hangat saat membaca pesan yang muncul pada pop up notifikasinya. Perasaan yang berusaha ia kubur dalam-dalam seminggu terakhir kembali menyeruak hanya karena sebuah kalimat 'aku sangat merindukanmu'. Namun ia segera menggeleng pelan untuk kembali menyadarkan dirinya yang mungkin saja akan terhanyut lagi. Walaupun jauh di lubuk hatinya, ia juga merindukan pria si pengirim pesan.
"Tidak. Cukup sekali saja. Kau tidak boleh jatuh padanya lagi Naya." Ucap gadis itu pada dirinya sendiri dan kembali menggeleng pelan. Kemudian, ia mengganti fokusnya pada mangkuk ketujuh es krim coklatnya.
"Astaga! Itu Harry!! Oh my God sir, bolehkah kau membesarkan volume tvmu?!! Ia akan bernyanyi solo malam ini!!" jeritan seorang gadis blonde yang duduk tepat di dekat counter es krim memenuhi kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fanfiction[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...