⚠️ – fighting.
Please, read at your own risk!!~~~~~
-Naya's pov-
"Baiklah, aku pergi belanja dulu dengan Liam dan Louis ya sayang" ucap Harry seraya mengacak rambutku pelan. Selanjutnya ia tersenyum manis menampilkan dimplesnya.
Deg.
Sayang?
Demi Tuhan Harry bisa sekali membuatku salah tingkah akibat perlakuannya itu.
"Dasar bucin, ayo cepat Harry!!" teriak Liam dari depan pintu. Liam dan Louis sudah menunggu Harry rupanya.
"Jangan lupa beli roti bagelen untuk mom ya Harry," ingatku pada Harry yang sudah melenggang keluar rumah.
Yap, mom sangat suka roti itu padahal menurutku rasanya hambar.
"Ay ay Miss!!" sahutnya semangat.
Setelah Harry, Liam, dan Louis pergi belanja, aku mulai menyeduh susu coklat kesukaanku. Pagi-pagi seperti ini memang sangat enak kalau ditemani dengan susu coklat. Ditambah serial kartun Spongebob SquarePants. Hmm, surga dunia.
Oh ya, ingatkan aku untuk membangunkan Zayn dan Niall 10 menit lagi. Mereka pulang paling telat tadi malam karena terlalu asik dating dengan pasangannya xixixi.
Omong-omong, pasti kalian bingung kan kenapa Harry memanggilku sayang? Ahahaha, baiklah. Jadi.. Aku.. Sudah.. Resmi.. Berpacaran.. Dengannya!
Ya Tuhan seperti mimpi rasanya!!
Bibirku mulai terangkat membentuk bulan sabit saat teringat moment tadi malam. Momen dimana Harry menyatakan kalau ia menyukaiku. Astaga, aku ingin lompat-lompatan sekarang!!
"Kau tidak sadarkah Nay?" tanya Harry dengan lembut.
"Huh? Sadar? Soal apa?" aku malah balik bertanya pada Harry.
"Kau adalah gadis yang ku maksud Naya.."
What?!!!
Aku terkejut setengah mati mendengarnya. Selanjutnya ia mengambil kedua tanganku lalu mengusapnya dengan lembut. Ya Tuhan, pasti ia bisa merasakan tremorku.
"Sebelumnya aku ingin minta maaf padamu karena sikapku akhir-akhir ini,"
"Huh, maksudmu?"
"Aku minta maaf karena sering memberimu harapan.." Harry mengambil nafasnya perlahan. "Aku tidak bermaksud seperti itu,"
Aku terdiam mendengarnya. Tidak berani buka mulut karena tahu Harry belum selesai dengan kalimatnya.
"Aku tahu kau bertanya-tanya kenapa aku menyebutmu sebagai kekasihku saat Liam menahanku untuk tidak menghajar Calvin. Kau pasti bertanya-tanya juga soal dengan panggilan babe dan kalimat I love you yang sering ku ucapkan padamu.."
"Harry,,," aliran darahku mendadak seperti sedang bermaraton di dalam pembuluh darah.
"Aku hanya tidak tahu bagaimana caranya mengatakannya padamu,"
"Mengatakan apa?"
"Kalau aku mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
what if...?
Fiksi Penggemar[Completed] -- "What if... I call you that you're a Draiocht?" "What is that Niall?" "In Irish we say Draiocht for a magic!!" "Am i a magic for you?" "Yeah, everything about you is magic, Naya. Do you agree Harry?" "Yeah, I do Niall. But, we have...