14. Sebuah Rasa

139 15 2
                                    

Gak masalah ada yang baca atau enggak. Yang jelas disini saya sedang berkarya. Untuk yang suka silahkan dibaca.
Terimakasih😊

---

Genap dua minggu Nata dan Sandi resmi berpacaran. Tak ada yang istimewa dari hubungan tersebut. Keduanya sama-sama tidak saling mencintai. Hanya saja, keduanya memiliki tujuan yang hanya bisa dicapai jika mereka bersatu.

Ini bukan kisah cinta.

Sore menjelang malam. Nata sudah berada di dalam kamarnya bersama Fani sahabatnya.

"Mbak Yuli berpengaruh apa sama hubungan lo sama Sandi?" Tanya Fani.

Nata yang sedang fokus di meja belajarnya hanya menoleh.

"Serius Nat."

Nata memutar kursinya. Fani tengah asyik tengkurap di kasur sambil membaca komik.

"Jadi, mbak Yuli liat Sandi nembak gue di depan taman kota. Pas banget tuh, kalo gak ada mbak Yuli, bisa malu gue di depan temen-temen." Ujar Nata.

Fani mengernyit. "Ya lo juga sih, mau aja sama Sandi. Tau sendiri kan dia tuh suka sama banyak cewek? Emang bener ya, cinta itu buta!"

Nata memandang Fani horor, "Siapa bilang gue cinta sama Sandi? Orang gue cuma mau numpang tenar doang di instagram. Gue kan udah bilang, gue masih sayang sama mantan gue, kalo dikasih kesempatan, gue lebih baik balikan sama mantan gue!"

Fani tertawa, gadis itu tengah berguling-guling di kasur Nata. "Baru kali ini ada orang yang pengen balikan sama mantannya!!"

"Kenapa? Salah?" Nata mengernyit, ia kembali fokus pada buku catatannya.

"Ya enggak sih." Fani beranjak dari posisinya, kini ia berjalan menuju sebuah laci kecil, berisi barang berharga miliknya dan Nata.

Fani membuka laci tersebut, ia mengeluarkan beberapa lembar uang kertas seratusribuan. "Wiihhh... baru dua minggu udah jadi setengah juta nih. Keren!"

"Emang dulu lo nyimpen berapa?" Tanya Nata tanpa memandang ke arah Fani.

"Limaratus ribu."

"Yee.. apa bedanya segitu sama setengah juta? Ngomong sama lo bikin kesel tau gak!"

Fani kemudian mengambil sebuah foto berwarna, ia mengamati foto tersebut. "Kayaknya gue pernah liat nih orang deh, tapi siapa ya? Familiar banget soalnya. Ngerasa gak sih Nat?" Tanya Fani serius.

"Biasa aja. Toh dia kan masih di kampung." Ujar Nata.

"Ini mirip siapa ya?" Tanya Fani pada dirinya sendiri. "Kok mirip Sandi?"

"Sandi?" Nata menyudahi pekerjaannya, ia melirik Fani.

"Mungkin aja mantan lo bertransformasi jadi Sandi, terus dia nembak lo, dan akhirnya kalian balikan!"

"Sumpah! Gak lucu Fani."

"Masuk akal kan? Ya kan ya kan? Jawab iya Nat!"

"Gue sih owh aja!"

Fani memutar bola matanya malas mendengar jawaban paling menyebalkan yang keluar dari mulut Nata. Ia kembali menyimpan foto milik Nata dan menyimpan uang setengah jutanya ke dalam tas.

TEMPRAMENTAL (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang