Silahkan dibaca, kalo suka boleh vote.
Terimakasih.---
6.15.
"Nat? Buruan turun, jam pertama bu Disa loh." Panggil Fani yang berada di bawah tangga kamar Nata.Sesuai permintaannya, Fani tidak ingin satu kamar dengan Nata. Ia beralasan bahwa ia tak mau merepotkan Nata lebih dari ini. Lagipula Fani akan kesulitan naik ke tangga. Meskipun sebenarnya ia menyusun sebuah rencana untuk Nata, dan tidak ingin Nata mengetahuinya.
Nata sudah berada di depan kamarnya dengan segala macam kebutuhannya di sekolah.
Nata melihat ke arah bawah. Terlihat Fani duduk di kursi roda sembari membawa tas. "Oke. Bentar."
"Eh, apaan nih!" Ujar Nata ketika ia berjalan di atas tangga. Ia menginjak sesuatu. Selembar kertas.
Kehancuran menantimu Natania Amira. Putuskan Sandi Antariksa.
"Sampah." Nata menghancurkan lembaran kertas di tangannya kemudian melemparnya ke tempat sampah di ujung tangga.
"Apaan tuh?"
"Sampah! Yuk berangkat."
Nata melanjutkan langkahnya.
"Eh, lo ninggalin gue nih ceritanya?" Fani berdecak.
"Eh iya. Lupa." Nata kembali ke belakang. Menghampiri Fani yang kini masih berada di bawah tangga.
Kedua gadis itu mulai meninggalkan rumah keluarga Hutama.
***
SMA Hutama kini ramai membicarakan Sandi Antariksa yang dikabarkan kecelakaan. Mulai dari ujung lorong sampai kelas-kelas, nama Sandi Antariksa seolah menggema di SMA Hutama.
"Sandi kenapa?" Tanya Fani yang masih berada di kursi roda. Sedangkan Nata mendorongnya.
"Mana gue tau!" Jawab Nata tak acuh.
Kelas IPS 3.
Kelas terheboh itu nampak sangat ramai. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan, akan tetapi tidak sepagi ini. Apa yang mereka bicarakan? Sandi Antariksa?Nata dan Fani mulai memasuki kelas XI IPS 3. Hal itu disambut oleh Kevin yang rupanya sudah agak lama berada di dalam kelas.
"Eh Nat, pacar lo ketabrak mobil." Kevin berteriak antusias dari kejauhan.
Nata memutar bola mata malas. "Kenapa lo bilang ke gue? Gue gak peduli." Ucapan itu keluar tiba-tiba dari mulut Nata. Seolah gadis itu terlupa akan sandiwara yang akan ia buat.
"Lo gak peduli sama pacar lo?" Fani menoleh ke belakang. Tepatnya ke arah Nata yang persis berada di belakangnya.
Nata tersadar. Wajahnya nampak terkejut. "Apa? Sandi ketabrak mobil? Keadaannya gimana?" Nata bersikap seolah ia adalah manusia paling terkejut mendengar kabar tentang Sandi Antariksa. Perasaan terkejut yang palsu!
"Nat? Jangan panik dong." Kata Kevin. Pria itu menunjukkan rasa khawatir terhadap Nata, tidak biasanya hal itu ia lakukan, mengingat Nata tengah memperhatikan rivalnya, Sandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPRAMENTAL (selesai)
Teen FictionNata. Siapa yang tak mengenal Natania Amira? Model cantik yang terkenal di seluruh penjuru negeri. Seperti model-model lainnya, ia dibanjiri job untuk mengisi klub-klub malam yang memang membutuhkan gadis sepertinya, tentunya dengan bayaran yang tak...