33. Awal Kehancuran Dimulai

84 4 0
                                    

Welcome back:)

---

Satu persatu tamu undangan Fani telah memenuhi ruang pesta utama. Pelataran kolam renang. Seperti cerita-cerita di novel, Fani ingin memiliki pesta mewah yang digelar di dekat kolam renang. Hal ini pun terwujud.

"Buat kalian semua yang udah dateng, gue ucapin makasih karena kalian udah ikut bikin pesta gue jadi meriah." Ucap Fani dalam rangka pembukaan pesta ulang tahunnya.

"Gue Stefani, disini pengen kenalin kalian semua sama sahabat baru gue, Fransiska Amelia." Fani merangkul Siska yang berada di sampingnya tanpa rasa canggung sedikitpun.

Siska risih, ia malu. Fani terlalu alay dan terlihat kampungan.

Siska tersenyum. Menghargai kesombongan Fani atas pengakuan dirinya sebagai sahabat.

"Dan satu lagi, gue juga mau kenalin calon tunangan gue. Gue sih gak nyangka bisa kenal sama orang ini lebih deket, kalian tau kok siapa dia."

"Tunangan Fani siapa?"

"Fani udah mau nikah?"

"Hah, kok Fani langsung bilang kalo dia mau tunangan sih, kan dia baru SMA."

Fani berdiri tegak. Gadis itu menatap ke arah luar. "Sayang, masuk!"

Dari arah sana, keluarlah seorang pria tinggi dengan jas berwarna hitam lengkap dengan dasi dan setelan celana yang sangat serasi. Sepatu kulit mewahnya mulai menjejaki lantai di lingkungan rumah Fani. Pria itu berjalan ke arah dimana Fani berada.

"Dia tunangan Fani?"

"Hah? Kok bisa dia sih?"

"Jadi Fani ... "

"Iya, Kevin adalah tunangan gue. Kalian gak nyangka kan? Apalagi gue yang tiba-tiba disuruh mami gue buat tunangan sama dia." Ujar Fani dengan sombongnya.

Nata berdiri tepat di seberang Fani. Nata dapat melihat sorot mata Fani yang menunjukkan kegembiraan. Impian Fani terwujud, ia dan Kevin benar-benar akan bersatu.

Kevin menunjukkan wajah gembira. Bukan, bukan wajah gembira. Pria itu memaksakan dirinya untuk bergembira di atas semua sandiwara yang ia lakukan. Ia tidak mencintai Fani, justru ia membenci gadis itu karena telah melakukan tindakan yang salah, benar-benar salah.

"Mas Bagas?" Lirih Nata. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangan. Sebuah fakta bahwa Kevin adalah Bagas, mantan pacarnya dulu.

"Lo buta ya? Dia itu Kevin, temen sekelas lo sendiri. Gue aja yang beda kelas sama dia hafal sama mukanya." Kata Siska. Sama seperti yang lain, gadis itu nampaknya juga menganggap bahwa pacar Fani adalah Kevin.

Nata masih tidak berkomentar, benar yang dikatakan Siska, itu adalah Kevin. Bodohnya, ia tidak pernah menyadari bahwa sosok Kevin adalah Bagas, seseorang yang selalu ia rindukan sampai saat ini.

Kevin melirih Nata, pria itu lantas menoleh ke arah seluruh tamu undangan Fani.

"Seperti yang kalian tahu, gue adalah Kevin. Tapi sejujurnya, gue adalah Bagas yang nyamar sebagai Kevin. Gue adalah mahasiswa tingkat akhir, dan itulah kenapa gue dateng ke sekolah kalian." Pria itu menjelaskan, "jadi, gue pengen tetep kalian panggil Kevin, karena Bagas itu masalalu, dan sekarang adalah Kevin."

TEMPRAMENTAL (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang