38. Nata vs Fani

78 3 0
                                    

Welcome back

---

"Baik, silahkan ditandatangani kontrak kerja kita. Uang yang sudah disepakati akan segera ditransfer ke rekening anda. Kontrak bisa dibatalkan sewaktu-waktu jika ada suatu hal yang perlu dipertimbangkan lagi. Bagaimana? Anda setuju?" Seorang wanita setengah baya menyodorkan sebuah map berwarna biru.

Fani dan ibu Rika tersenyum, sepasang ibu dan anak itu saling berpandangan sebelum salah satu diantaranya menandatangani kontrak kerja dengan Nusa Citra Company.

"Setuju!" Fani segera meraih stopmap berwarna biru itu dan mengambil pulpen yang tersedia.

"Sudah!" Ujar Fani senang, gadis itu menyerahkan kembali stopmap itu kepada wanita di depannya. Ia dan sang mama tersenyum.

"Baik, Fani bisa memulai pemotretan besok, untuk info lebih lanjut akan kami sampaikan secepatnya. Terimakasih!" Wanita itu menyalami Fani dan ibu Rika.

"Sama-sama!"

"Tunggu!" Seorang gadis muncul dari arah pintu, gadis itu terlihat terburu-buru dan sepertinya sangat lelah.

"Saya ingin melakukan wawancara perekrutan model untuk Nusa Citra Company!" Ujar gadis itu cepat.

"Kok ada lo? Sama ... " gadis itu menunjuk Fani dan ibu Rika.

Fani menatapnya tajam, "kenapa? Gak suka? Sana pulang aja, perusahaan ini udah dapet model yang kompeten kayak gue. Lo gak dibutuhin lagi!"

"Tunggu dulu, model yang kami butuhkan adalah 12 orang, dan sejauh ini masih ada 4 kuota lagi yang tersisa, mungkin kamu bisa jadi salah satunya." Ujar wanita itu.

Gadis yang masih berada di depan pintu itu bernapas lega. Ia kemudian berjalan masuk dan duduk di kursi samping Fani.

"Ini cuma keberuntungan ya!" Ujar Fani tak suka.

Gadis itu tersenyum mendengar ucapan Fani.

"Oke, nama lengkap dengan pengalaman kerja?" Wanita itu memulai sesi pertanyaan.

Gadis itu menarik napas panjang, "Natania Amira, 2 tahun di Jaley City, dan 2 bulan di perusahaan ini."

"Oh, kamu Natania Amira yang pernah putus kontrak disini?" Tanya wanita itu heran.

"Iya." Ujar Nata sambil mengangguk.

"Mohon maaf, ibu Citra berpesan untuk tidak merekrut model bernama Natania Amira." Ujar wanita itu dengan nada menyesal.

Nata kaget, gadis itu nampak kecewa sekaligus bertanya-tanya, "loh, kenapa? Saya selalu berperilaku baik disini, bahkan saya juga termasuk model yang berkompeten selama di perusahaan ini."

"Maaf, tapi kami hanya menjalankan tugas!"

"Ibu Citra mana? Saya mau ngomong sama dia!" Nata celingukan, gadis itu mencari keberadaan ibu Citra di ruangan itu, Nata tahu itu adalah ruangan ibu Citra.

"Maaf, ibu Citra masih mengurus putranya di luar negeri, sementara ini saya yang akan menjalankan perusahaan ini. Jika tidak ada kepentingan lain, saya permisi dulu."

TEMPRAMENTAL (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang