09. INSIDEN

358 34 5
                                    

☯ HAPPY READING☯

Tiga gadis cantik itu berjalan membelah keramaian yang timbul di koridor sekolah. Mereka sedikit berlari kecil mengingat perut sudah menggelar konser minta diisi.

Illy sebagai pemimpin kumpulan itu berseru meminta teman-temannya untuk bergerak lebih cepat. Keyla dan Soraya mendengus kesal dan ikut berlari menyusul. Tiba-tiba Illy menghentikan langkah di ujung lorong dekat kantin, Keyla dan Soraya yang tak siap untuk berhenti pun akhirnya menabrak punggung Illy.

"Oy! Aelah kalem dong, untung gue nggak jatuh!" sentak Illy kesal karena kedua temannya asal menabrak sampai hendak terpental.

"Ye lo main berhenti aja," kesal Keyla.

"Lagian kenapa berhenti sih?" tanya Soraya kemudian.

"Rame, semuanya penuh, kita duduk dimana?" Dengan wajah masam Illy menunjuk isi kantin yang penuh.

Soraya mengedarkan pandang, mencari-cari tempat yang kosong. Matanya terhenti di sebuah meja dengan tempat kosong yang lumayan, tapi melihat siapa yang mendudukinya membuat Soraya harus berpikir ulang.

"Satu-satunya yang kosong cuma di tempatnya Rafael, gimana?" Soraya menatap kedua sahabatnya meminta persetujuan.

Keyla dan Illy saling adu pandang. Sebenarnya Rafael cs tidak menakutkan, mereka adalah orang yang ramah dan supel. Namun, untuk bergabung dengan mereka Keyla dan Illy sedikit tak yakin. Mereka pasti akan menjadi pusat perhatian.

"Boleh-boleh aja sih, tapi lo yang bilang ya! Gue sama Keyla yang beli makanannya." Akhirnya Illy bersuara, daripada tidak dapat tempat duduk lebih baik mereka mencoba untuk mendapatkan izin bergabung bersama Rafael cs.

"Lah kok cuma gue yang bilang ke mereka?!" Soraya berseru tak terima saat teman-temannya beranjak pergi.

"Kan lo yang ngasih usul, Ray. Cepat, lo pengen apa?" Keyla berbalik, berjalan mundur menunggu jawaban Soraya.

"Batagor, es jeruk."

Selepas kepergian kedua temannya, Soraya perlahan melangkah menuju lima orang yang tengah bercanda itu. Sebenarnya Soraya berani-berani saja, tapi mereka berlima itu anak famous, Soraya jadi memikirkan hal-hal yang dipikirkan oleh orang lain. "Ish, kenapa harus gue sih yang bilang."

"Eh neng ayu ada apa?" Andre, orang yang pertama kali menyadari kedatangan Soraya pun bertanya dengan wajah cerianya.

Soraya tersenyum sebaik mungkin sebagai pencitraan kemudian bertanya, "Gue boleh gabung?"

"Oh tentu dong, buat neng geulis mah ayok aja," jawab Daniel seraya bergeser guna memberi ruang untuk Soraya.

"Tapi nanti gue sama temen-temen gue, nggak apa-apa?" tanya Soraya sekali lagi seraya menggaruk tengkuknya gugup.

"No problem," sahut Rafael di tengah acara makannya.

Soraya merasa canggung duduk diantara mereka. Pertama karena mereka adalah barisan most wanted sehingga hampir semua pasang mata melirik tempat ini. Kedua, Soraya adalah satu-satunya perempuan. Ketiga, dia belum terlalu dekat dengan mereka sehingga untuk ikut mengobrol Soraya tidak berani.

"Hai!" sapa Illy basa-basi seraya membawa pesanan milik kedua temannya.

"Hai juga cantik!" Daniel meluncurkan senyuman manisnya. Melihat itu Illy malah memalingkan wajah, malu.

"Ikut gabung ya!" ujar Keyla yang langsung duduk di samping Soraya.

"Aelah main duduk aja lo," seru Elang kaget karena bangku yang didudukinya bergoyang.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang