☯HAPPY READING☯
Gerbang SMA Cakra Mandala terbuka lebar. Terlihat lima orang yang bertugas sebagai tukang parkir sibuk berteriak tanpa henti. Lapangan utama sudah penuh oleh banyak orang, baik panitia, pemilik bazar, atau penikmatnya, padahal hari ini masih pukul delapan pagi.
Hari ini adalah hari pertama diadakannya serangkaian kegiatan dalam rangka hari ulang tahun sekolah, sekaligus sebagai hari lahir sekolah yang ke empat puluh empat. Lima belas menit yang lalu sebanyak empat puluh empat murid yang terpilih juga mengikuti kegiatan upacara sebagai pembukaan acara HUT kali ini.
Maka dimulai dari detik ini, kesenangan demi kesenangan dimulai. Satu dua pengunjung dari luar mulai nampak memasuki arena bazar. Selain itu para siswa juga sudah banyak mendapatkan oleh-oleh.
Selepas mengganti seragamnya untuk upacara tadi Rafael pergi ke stand Lucifer yang kali ini dijaga oleh Andre dan Daniel. Keduanya bebas tugas keamanan menurut jadwal berjaga, mereka akan bekerja ketika malam nanti.
"Udah dapat berapa juta?" Rafael bertanya, ikut bergabung di kursi panjang.
Daniel menoleh lalu menjawab, "Satu sen aja belum."
"Raf, ntar kalau ada yang beli harus kita goreng dulu gitu?" tanya Andre sambil menatap nugget dan sosis yang masih ter-pack rapi di wadahnya.
"Ya iyalah, pakai tanya," jawab Daniel, anggap saja dia mewakili Rafael.
"Raf, kok dari tadi belum ada yang beli? Yang lain udah rame tuh," tanya Andre lagi.
"Lo promosi gih!"
Andre langsung hormat pada Rafael. Dia berdehem sembari menyisir rambut dengan jari.
"Hai, Neng. Ayo mampir ke sini, makan nugget ditemani oleh Bang Andre dan Bang Daniel yang ganteng!" Andre berbicara sangat manis pada dua orang cewek yang berjalan melewati stand-nya.
Terpikat oleh senyuman manis Andre, mereka berdua langsung mampir dan membeli 10 buah nugget. Hal itu membuat Daniel langsung kewalahan saat menggorengnya.
Sesaat setelah itu banyak orang yang mendatangi stand milik anak Lucifer. Tak sedikit dari mereka yang meminta berfoto dengan Rafael ataupun Daniel. Tetapi demi jualannya laku, Rafael dan Daniel rela menjadi penglaris.
"Kayaknya gue berbakat jadi chef deh," kata Andre sambil membalik sosis yang dia goreng.
"Mending lo tidur dulu, Ndre. Menikmati khayalan lo dalam mimpi," balas Rafael sambil membungkus pesanan pelanggan.
"Nah betul tuh," timpal Daniel yang habis berfoto dengan penggemarnya.
Seorang cewek kelas 10 berjalan menghampiri mereka. "Kak, boleh foto nggak?"
"Ada syaratnya tapi," kata Andre cepat.
"Apa, Kak?" tanya cewek tersebut.
"Kamu harus memborong semuanya," Daniel menunjuk nugget yang tinggal 6 biji.
Cewek tadi berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. Membayar nugget 6 biji itu sangat murah jika dibandingkan dengan benefit yang diberikan. Kapan juga bisa foto sama orang ganteng lagi famous hanya dengan membayar harga segitu, sudah murah, kenyang lagi.
"Foto bertiga ya!" pinta Andre dengan senyuman manisnya. Dia memberikan spatulanya pada Rafael, menyuruh laki-laki itu gantian menggoreng.
"Emang boleh?"
"Ya jelas dong, sini!" Andre langsung mengambil ponsel milik cewek tersebut. Dia menyetel kamera depan lalu memiringkan ponselnya.
"Satu ... dua ... tiga ...." Andre menekan tombol kamera setelah semuanya siap dengan pose masing-masing. Selepas tersimpan, dia mengembalikan ponsel ke pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Novela Juvenil꧁꧇ FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA꧇꧂ Rafael Aditya, salah satu anak kesayangan semua guru. Sifatnya yang tegas membuat Rafael ditunjuk sebagai pemimpin di banyak hal. Materi dan kemewahan selalu mengikutinya. Namun, kejadian dimana dia kehilangan sebu...