☯HAPPY READING☯
Soraya berjalan beriringan bersama Daniel menuju kelas mereka yang bersebelahan. Jika dilihat dari jauh, terutama bagi orang yang tak mengerti hubungan mereka sebenarnya, sudah pasti akan mengira bahwa Soraya dan Daniel berangkat bersama layaknya orang pacaran. Padahal mereka hanya kebetulan berpapasan saat berada di parkiran.
"Dan, makasih buat yang kemarin ya." Gadis itu berucap, kembali mengulang kejadian kemarin sore.
"Yoi." Daniel menolehkan kepalanya pada Soraya. "Btw, lo diapain sama Rafael kemarin?"
"Cuma disuruh ngobatin," jawab Soraya tanpa menyebutkan detailnya.
"Lah kirain ngapain, ngeri gue ngeliat muka Rafael dingin banget kayak kerasukan es batu," kata Daniel terkekeh geli. Soraya pun ikut tertawa.
"Lo suka sama dia?" tanya Daniel setelah sepuluh detik hening.
"Siapa?" Soraya menaikkan sebelah alisnya, tak langsung paham.
"Ck, masak nggak tau sih?" Daniel menghela napas berat. "Si Rafael, Ray. Lo suka nggak sama dia?"
Si gadis lantas mengedikkan kedua bahunya sebagai jawaban bermakna ganda, yaitu bisa jadi tidak menyukai atau tidak tahu. Jika disuruh jujur sekalipun, Soraya tidak mengerti atas perasannya terhadap laki berasma Rafael itu. Namun apabila harus dijelaskan memakai kata-kata, ia merasa nyaman dan aman di sampingnya.
"Eh udah sampai, gue masuk duluan ya." Gadis itu melambai dengan senyum simpul, sedikit senang karena Daniel tidak dapat melanjutkan percakapan tentang Rafael dan perasaannya.
☯
Sepulang sekolah, Soraya bersama kedua sahabatnya mampir dahulu ke sebuah cafe yang sering didatangi anak sekolahan sampai mahasiswa. Mereka bertiga hanya ingin sekedar berkumpul, jadilah mereka memilih tempat di paling pojok, tepat di samping jendela bening yang tembus pandang.
Setelah pesanan mereka datang Soraya dan Keyla langsung memakan kentang goreng dengan lahap, sedangkan Illy memakan kentang gorengnya dengan malas.
"Lo sakit, Ly?" Kening Soraya berkerut, bingung dengan Illy yang tiba-tiba lesu.
"Hah? Nggak apa-apa," jawab Illy lalu memasukkan satu batang kentang goreng ke dalam mulut.
"Di dalam kamus cewek, kalau bilangnya nggak apa-apa berarti sedang ada apa-apa," sahut Keyla dengan kata-kata yang ia kutip dari cowok cap buaya di luaran sana.
Illy mendengus pelan. "Gue nggak tau kenapa tiba-tiba badmood gini."
"Jangan-jangan menyangkut Daniel ya???" goda Soraya dengan tersenyum nakal.
Illy diam. Soraya dan Keyla pun langsung menyimpulkan kalau pertanyaan Soraya benar adanya.
"Kenapa lagi, Ly?"
"Ya gue nggak tau aja, gue sama dia kan nggak ada hubungan. Tapi ya gitu … kita itu saling peduli dan sialnya gue baper," jawab Illy lirih.
"Dasar Daniel si pakboy aligator!!! Gue nggak rela temen gue digantungin sama manusia kayak dia! Tenang, Ly, ntar gue bilang sama Daniel buat memberi kepastian," kata Soraya galak.
"Beneran?" tanya Illy dengan mata berbinar.
"Insyaallah," jawab Soraya.
"Makasih!"
☯
Di sisi lain, inti Lucifer kini tengah mengendarai motornya menuju markas. Dengan posisi Rafael paling depan, Elang yang diboncengi Leon berada di belakangnya, sisanya Daniel dan Andre berkendara saling selip demi menghindari posisi paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Teen Fiction꧁꧇ FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA꧇꧂ Rafael Aditya, salah satu anak kesayangan semua guru. Sifatnya yang tegas membuat Rafael ditunjuk sebagai pemimpin di banyak hal. Materi dan kemewahan selalu mengikutinya. Namun, kejadian dimana dia kehilangan sebu...