12. AZZEA BERTINDAK

297 24 4
                                    

☯HAPPY READING☯

"Raf, ada paket buat lo." Daniel memberikan secarik surat kepada Rafael yang tengah berkumpul di meja belakang bersama teman-temannya.

"Paket pala lo! Itu surat goblok!" seru Andre tidak selow.

"Hush, diem lo bayi dugong!" kata Daniel seraya menjitak kening Andre keras.

Rafael membolak-balik surat itu sembari mengerutkan kening heran. Bukan bagaimana, tapi surat dengan amplop putih bersih itu terasa aneh. Surat apaan nih? batinnya menerka.

"Yang namanya surat ya dibaca, nggak diliatin doang. Kayak gitu kapan bakal tau isinya," sindir Elang.

Rafael menoleh ke arah Daniel. "Dari siapa?"

Daniel menjawab dengan wajah tengilnya, "Baca aja lah bos, ntar juga tau dari siapa."

"Ciee... Cie... Rafael dapat surat cinta nih," Andre menyenggol bahu Rafael, alisnya naik-turun seolah mengejek Rafael.

Rafael menatap tajam kedua sahabat tengilnya, lalu perlahan membuka surat yang tidak jelas asal-usulnya itu.

Teruntuk Rafael Aditya

Kamu bintang, yang bersinar di dalam duniaku. Secercah sinarmu membawa kebahagiaan ke dalam hidupku. Kamu selalu datang menghiasi duniaku yang sepi. Aku tidak akan membiarkan langit kelabu, menutupi bintang pembawa bahagiaku. Aku harap aku juga bisa menjadi bintang di hatimu.

–AzzeA

Rafael langsung meremas kertas bertuliskan kata-kata alay pemberian Azzea. Lalu ia lempar ke sembarang arah. Apa-apaan Azzea itu? Berani sekali mengusik ketenangan seorang Rafael. Bukankah kemarin sudah dia tegaskan untuk tidak mengganggu lagi? Apa dia tidak paham? Rafael harus memberinya pelajaran.

Melihat Rafael yang kesal, apalagi sampai melempar kertas tadi. Membuat Daniel dan Andre langsung memungut kertas malang tersebut. Elang yang tadinya sibuk bermain ponsel pun langsung join dengan Andre dan Daniel untuk membaca surat itu. Sedangkan Leon, dia hanya duduk manis sambil menyimak apa yang dilakukan teman-teman tengilnya tersebut.

"Hmpfttttt... Bwahahahaha." Andre, Daniel, dan Elang tertawa keras membaca surat yang Azzea tulis.

Bukan maksud menghina Rafael, tapi surat itu terasa ganjil. Rafael tidak suka diganggu oleh para perempuan yang menyukainya. Bahkan di pintu lokernya pun tersemat sticky note yang bertuliskan 'jangan coba-coba meletakkan sesuatu di loker ini.' Benar saja, tidak ada barang-barang menggelikan yang diberikan oleh fans Rafael di sana. Soal surat Azzea tadi, karena Daniel di sogok oleh Azzea dengan uang 50.000 agar surat tersebut sampai ke tangan Rafael. Tolong diam, ini rahasia Daniel!

"Sejak kapan Azzea bisa merangkai kalimat puitis begini? Geli anjir," kata Elang sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Aku harap aku bisa menjadi bintang di hatimu," ucap Elang dengan nada yang dibuat sepersis mungkin dengan Azzea.

Daniel yang masih cekikikan itu pun menyodorkan secarik kertas tadi kepada Leon. "Coba baca deh!"

Leon pun langsung membacanya. Bahkan Leon yang biasanya lempeng pun menarik senyum di wajahnya. "Gue kira Azzea itu cewek nggak berperasaan, ternyata bisa bucin juga."

"Diem lo semua!" peringat Rafael tajam. Dirinya tidak terima menjadi bulan-bulanan hanya karena surat menjengkelkan itu.

"Peace pak bos peace. Kita kan bercanda," Andre mengacungkan jari tangannya yang berbentuk angka dua.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang