38. WITHOUT U

218 16 1
                                    

☯HAPPY READING☯

Rafael mengadakan pertemuan rahasia dengan Elang dan Leon di rumahnya. Ia sengaja tidak mengadakan pertemuan terbuka karena yang diperlukan sekarang hanyalah anak jenius IT.

"Raf, ada soda nggak?" Belum genap lima menit sampai, Elang langsung menanyakan minuman.

"Mau berapa?"

"Lima aja, nggak usah banyak-banyak."

Rafael melotot. "Kasian lambung lo, anjir."

"Makasih udah khawatir," Elang tertawa geli, "maksud gue itu buat kita bertiga."

Rafael mendengus lalu melangkah ke dapur untuk mengambil minuman soda juga camilan untuk temannya.

Leon membuka laptopnya lalu memasang flashdisk, karena penasaran Elang pun mendekat.

"Lo mau ngapain?"

Leon tidak menyahut, dia sibuk mengutak-atik laptopnya.

"Silahkan dinikmati." Rafael meletakkan nampan berisi minuman dan camilan itu seperti seorang pelayan restoran bintang lima.

"Asek, uhuy." Elang langsung mencomot minuman soda lalu menenggaknya sampai habis.

"Lang, gue mau yang tengah!"

Sembari mendengus sebal, Elang menggeser badan sehingga tercipta ruang di tengah yang lebar. "Bilang aja biar anget."

Rafael menatap Elang tajam dan duduk di antara kedua sahabatnya.

"Raf, kita disuruh ngapain? Sampai disuruh bawa laptop segala," tanya Elang.

"Gue mau kalian retas ponsel seseorang," jawab Rafael.

"Loh, ga bahaya ta?" Elang tau ini percakapan serius, tapi mulutnya tidak bisa mengerem kalimat penuh canda itu.

"Gue curiga sama seseorang, eh nggak deng tapi dua orang," tutur Rafael mengabaikan kalimat Elang.

"Siapa?" Leon menatap Rafael penasaran.

"Sekarang gue mau, kalian retas ponsel milik ...."

Terhitung satu minggu Soraya berteman dengan Arka dan ini adalah kali kedua mereka bertemu. Walau terhitung masih baru mengenal, keduanya terlihat seperti sudah berteman sejak lama.

Soraya tertawa kecil saat Arka tersedak minuman. Padahal dirinya hanya bertanya apa Arka pernah buang air sembarangan saat kecil.

"Lo sampai segitunya."

" Eng-enggak, kan gue kaget. Lo tiba-tiba aja nanyain gituan." Arka mengelap mulutnya yang basah.

"Halah, bilang aja lo pernah kan?" Soraya terus tersenyum nakal sambil menunjuk-nunjuk muka Arka yang memerah.

"Anak laki-laki mah biasa kali," balas Arka berusaha tenang.

"Hahahaha, makanya ada cerita anak laki-laki disunat jin karena pipis sembarangan. Anjir ngakak." Lagi lagi Soraya tertawa lepas, sampai beban tentang Rafael terusir dari otaknya.

"Nah gitu dong ketawa, jangan murung terus kayak kemarin-kemarin." Arka tersenyum.

Soraya mengangguk, memang benar jika Arka menjadi moodboster-nya kali ini. Berkat dia, Soraya mampu melupakan masalahnya dengan Rafael. Namun, sampai saat ini rasanya enggan untuk bertemu Rafael.

"Ray, tetep jadi matahari yah! Meskipun dia sering nggak dihargai, dia masih setia menyinari bumi," tutur Arka sambil memandang langit. Dia tahu betul apa yang dialami Soraya karena dia pernah bercerita padanya.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang