***
Haechan membaringkan badannya asal di kasurnya, ia bahkan belum mengganti bajunya atau pun melepas sepatunya tapi ia sudah terlelap sanking lelahnya
Ia benar benar tertidur pulas, kepalanya juga terlalu pusing karena habis terbentur dengan dashboard mobil Mark dan juga di bawa panas panasan di siang bolong, perutnya juga sakit karena maag nya kambuh, matanya juga terasa berat karena habis menangis jadi ia memilih untuk tidur sebelum ada yang datang dan mengganggu waktu istirahat nya
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, hari sudah menjadi gelap dan haechan masih terlelap
Renjun yang pertama memasuki kamar, rencananya ingin mandi sore namun saat melihat haechan terlelap masih dengan baju seragamnya ia tentu tak bisa tinggal diam
Ia bisa melihat raut wajah haechan yang pucat tapi tidurnya terlalu nyenyak sehingga renjun tak berani mengganggunya
Renjun berjalan perlahan lalu membuka sepatu haechan pelan lalu ia letakkan di bawah kasur
Ia baru teringat haechan belum makan namun kalau membangunkan haechan sekarang kasihan
Renjun memutuskan untuk turun dan membuatkan haechan makanan
Setelah selesai memasak nasi goreng yang haechan damba dambakan belakangan ini renjun pun kembali ke kamar namun ternyata haechan sudah bangun
Haechan sudah duduk di kasurnya namun seperti tidak bernyawa, ia hanya duduk diam tak melakukan apapun
"Lo ga kesurupan kan?" Tanya renjun
"Perutnya sakit" jujur haechan
"Ya sakit lah , pulang sekolah bukannya makan siang malah tidur" omel renjun
"Marahin aja terus, sekalian aja satu rumah marah marah biar puas" kesal haechan
"Makan dulu"
"Gamau"
"Kenapa? Ga laper?"
"Sakit perut"
"Terus kalo sakit perut ga makan gitu?"
Haechan menatap renjun kesal, dari pada kena omel renjun lagi ia memutuskan untuk langsung mengambil piring dari tangan renjun
"Uhuk uhuk"
"Makannya biasa aja jangan jaya orang kesurupan"
"Gee, perutnya sakit, gabisa di paksain" ujar haechan kini matanya sudah berkaca kaca
"Yaudah jangan nangis, ga usah di paksa nanti muntah" ujar renjun
Haechan pun langsung meletakkan piring tersebut di samping tempat tidurnya lalu berniat tidur lagi
"Mandi dulu"
"Dingin" jawab haechan
"Ada air panas, jangan banyak alasan"
Haechan mendengus sebal, kenapa sih semua orang jadi menyebalkan kepadanya, padahal ia kan benar benar kedinginan, badannya meriang, kepalanya juga pusing, menyebalkan
Haechan pun bangkit dari duduknya lalu melangkah cepat ke kamar mandinya
Setelah selesai mandi haechan pun berjalan ke lemarinya
"Itu bajunya" ujar renjun
Haechan pun menoleh kearah kasurnya, ternyata renjun sudah menyediakan piyama haechan disana
"Sini" ujar renjun
"Mau ngapain?"
"Pake minyak angin dulu, katanya dingin" ujar renjun