***
Mark memijat keningnya pelan, apa dia tidak terlalu ke kanal kanakan?
Kalau difikir fikir Mark egois juga kalau melarang si kembar berpisah dengannya
Tapi tetap saja, Mark belum siap
"Abang"
Mark menoleh saat suara Jisung dan chenle menyapa dari balik pintu
Keduanya menyembulkan kepalanya dari balik pintu, terlihat lucu tapi Mark sedang tidak mood untuk kegemasan itu
"Kenapa?" Tanya Mark
"Boleh masuk gak?" Tanya chenle
"Abang lagi gamau di ganggu" ujar Mark malas
Keduanya malah tetap masuk lalu menghampiri Mark
"Kalo di diemin terus malah jadi puyeng loh bang" ujar Jisung
"Biarin aja, lagian ini kan bukan urusan kalian"
"Memangnya mas Jeno, Aa, Gege, bang echan sama bang Mark bukan Abang kita?"
"Iya, selama kita masih sedarah berarti ini urusan kita juga!"
"Ini bukan urusan anak kecil!"
"Abang kali yang anak kecil, ada masalah bukannya ngomong malah kabur kaburan gini" sinis chenle
"Lele ngejek Icung ya" ujar Jisung gemas
"Yeee, malah nyadar" ujar chenle lalu terkekeh
"Kalian ini mau ngapain sih disini"
"Mau ngomong"
"Ngomong apa" ujar Mark pasrah
Mau dilarang juga adiknya ini kan memang nakal
Jisung dan chenle pun ikut duduk di kasur Mark lalu menatap Mark
"Abang beneran ga bolehin mas buat ke Jogja?"
Mark terdiam sejenak, ia mengalihkan pandangannya, sejenak merasa bersalah kepada Jeno tapi tetap tak ingin melepas mereka
"Icung sama lele juga bakalan sedih kalo ditinggal mereka berempat bang" ujar Jisung sungguh sungguh
"Tapi kata lele, suatu hari nanti emang kita harus pisah kan? Harus ambil jalannya masing masing" ujar Jisung
"lagian ini Jogja bang bukan luar negri, masih bisa lah bolak balik naik pesawat, ayah kan kaya" ujar chenle membuat jisung menatapnya datar
Di otak chenle ini memang hanya uang
"Mereka tuh masih kecil le, kalau Abang ngelepas mas mu terus apa yang harus Abang bilang sama tiga lainnya? Kalo mereka juga minta ikut gimana?"
"Lah, mereka emang mau pergi sepaket" gumam Jisung yang langsung diangguki chenle
"Tuh... Abang tuh udah janji sama bunda bakalan jagain kalian, kalo sampe mereka disana kenapa napa gimana? Jaemin punya asma, Renjun juga ga sekuat dulu, apalagi Haechan"
"Abang cuman takut mereka kenapa napa tapi gaada Abang disana" lirih Mark
Jisung dan chenle hanya bisa diam, masalah orang dewasa memang rumit, walau mereka hanya berbeda beberapa tahun tapi rasa kesenjangan itu benar benar membuat mereka enggan beranjak dewasa dengan cepat
"Tapi kita gaboleh egois bang" ujar Chenle pada akhirnya membuat ketiganya semakin lesu
***
Renjun mendengus sebal, jaemin dan Haechan juga malah diam diam saja