***
Jihan dan Acha duduk di ruang tengah menemani ashilla sedangkan para cowoknya harus membersihkan ruang makan terlebih dahulu
"Maaf ya shilla, nanti Acha bilangin deh sama renjun" ujar Acha tidak enak
"Gapapa" ujar ashilla sambil tersenyum maklum
"Haaaiii"
"Hai Buna" sapa Jihan dan Acha saat Wendy duduk di sofa sebelah mereka
"Kamu pacarnya mas ya?" Tanya Wendy sambil tersenyum manis kearah ashilla
"I i iya Tante"
"Panggil Buna aja" interupsi Acha sambil cengengesan
"Iya, panggil Buna aja sayang" ujar Wendy
"Iya Buna"
"Udah berapa lama pacaran sama mas?"
"Baru 4 hari Buna"
Wendy ber"O"ria tanda mengerti
"Cantik cantik gini kok mau sama mas?" Tanya Wendy
"Yeee, seharusnya Buna nanya gitu ke Jihan! Cantik cantik kok mau yang jelek kaya haechan" ujar Acha membuat Wendy terkekeh
"Lo sendiri cantik cantik mau aja di gantungin bertahun tahun sama renjun" ledek Jihan
"Cinta Jihan cinta, itu namanya cinta" jelas Acha sambil memegang dadanya dramatis
"Norak Lo" ledek Jihan
"Kalian hari ini mau nginep ga?" Tanya Wendy sambil menatap satu persatu calon mantunya yang unyu unyu ini
Ashilla langsung menggeleng cepat, sudah cukup, ia tidak mau terlalu lama lagi disini
Wendy menghela nafasnya mengerti, ia lalu meraih tangan ashilla dan mengelusnya
"Kamu takut ya?" Tanya Wendy
Ashilla mengangguk ragu dengan senyum tipisnya
"Gausah takut, dulu Acha sama Jihan juga di gituin kok, mereka emang suka sirik kalo saudaranya punya pacar baju" jelas Acha sambil mengelus punggung ashilla
"Iya, dulu mereka juga gituin kita kok, wajar aja" ujar Jihan ikut menyemangati
"Jangan sampe tinggalin mas cuman karena hal kaya gini ya sayang" ujar Wendy sambil mengelus rambut ashilla membuat gadis itu menatapnya kaget
Walau di perlakukan seperti ini bukan berarti ashilla ingin langsung putus juga kali
"Buna yakin, kalo pilihan mas itu ga pernah salah, mas gamungkin main main sama pilihannya" jelas Wendy
"Mas itu paling pinter loh shilla" ujar Acha sambil mengacungkan jempolnya
"Kalo pacaran sama mas, manfaatin aja buat naikin nilai" ujar Wendy sambil terkekeh
"Bener tuh bener" ujar Acha ikut ikutan
Ashilla terkekeh kecil, untung saja Wendy mau bersikap manis kepadanya ditambah lagi ada Acha dan Jihan, perasannya menjadi lebih baik sekarang
"Kakak, mau puding ga? Ini buatan Aa" ujar jisung sambil membawa nampan berisi 4 mangkuk puding
"Waaaahh" ujar Acha heboh
Sejak pertama kali bertemu Acha shilla sudah menetapkan bahwa Acha adalah juara satu dalam pertunjukan reaksi, ia akan bereaksi heboh kepada apa saja
Mereka pun menikmati puding yang jisung bawa sedangkan jisung, ia hanya duduk di sofa sebelah
"Kak" panggil jisung membuat ketiga nya menoleh
"Kak shilla maksudnya" ujar jisung sambil cengengesan
"Kenapa sung?" Tanya ashilla
"Maafin bang echan, Gege sama Aa ya, mereka emang suka gitu, kakak jangan kapok datang kesini lagi, sering sering aja kesini, main sama icung sama lele" ujar jisung sambil manggut-manggut
"Eh? I iya" ujar ashilla
"Besok besok mereka pasti udah ga gitu lagi kok" ujar Jeno yang baru datang membuat ashilla kaget karena sosok itu yang tiba tiba muncul
"Enak pudingnya?" Tanya Jeno
Ashilla mengangguk cepat lalu tersenyum
"Udah jam 10, mau nginep atau saya anterin pulang?" Tanya Jeno
"Pulang aja" ujar ashilla
"Kalau mau pulang harus sekarang, kalau lewat dari jam 10 harus nginep disini" jelas Jeno
"Mau pulang aja" ujar ashilla langsung meletakkan mangkuk nya dan berdiri
"Mas, kenapa maksa gitu, kan kakak masih mau main disini"
"Ga baik cewek pulang malem, kita baru 4 hari pacaran tapi udah bawa dia pulang larut, nanti orang tua nya marah" jelas Jeno
Jisung pun mengangguk mengerti
"Gapapa dek, kakak pulang dulu ya" ujar ashilla sambil tersenyum
"Buna, shilla pulang dulu" ujar ashilla sambil menyalin Wendy
"Iya hati hati ya sayang" ujar Wendy
"Acha, Jihan gue duluan ya" ujar ashilla
"Loh kakak pulang?" Tanya chenle yang baru datang
"Iya, kakak duluan ya"
"Besok main ke sini lagi ya kak"
"Iyaaa" ujar ashilla sambil tersenyum lalu menyusul Jeno yang berjalan lebih dulu
***
Ashilla menghela nafasnya berat lalu memejamkan matanya membuat Jeno yang tadinya fokus menyetir langsung menoleh
"Maaf ya" ujar Jeno
"Gapapa, mungkin emang aku yang ga cocok sama kamu" ujar ashilla pasrah
"Jangan bilang kaya gitu" ujar Jeno
Ashilla membuka matanya lalu beralih menatap Jeno
"Kalo kamu? Percaya sama aku?" Tanya nya
"Percaya apa?"
"Percaya kalo aku beneran suka sama kamu?"
"Percaya percaya aja"
"Tau dari mana? Kan aku nembak kamu tiba tiba"
"Cinta itu datangnya bisa kapan aja, kaya misalnya saya yang langsung jatuh cinta waktu kamu tembak" jelas Jeno membuat ashilla melebarkan matanya
"Kayanya pacaran sama kamu bikin aku sakit jantung" ujar ashilla sambil terkekeh
"Saya cuman ngomong kenyataan" ujar Jeno membuat ashilla mengembangkan senyumnya
"Aku sayang sama kamu"
Jeno tersenyum mendengarnya lalu mengangguk mengerti
"Gitu aja reaksi nya?" Tanya ashilla
"Emang harus gimana?" Tanya Jeno
Ashilla pun mendengus sebal lalu mendelikkan bahunya
"Gatau deh" ujar ashilla malas
"Udah sampe"
"Iya tau" ujar ashilla lalu melepaskan seatbelt nya dan menyingkirkan selimutnya
Saat ia akan turun tiba tiba Jeno menahan tangannya
"Kena"
Cup
Ashilla mematung di tempatnya saat Jeno mencium keningnya
"Nanti kalo sudah sampai rumah saya telfon, diangkat ya" ujar Jeno
"Eng? I-iya" gumam ashilla sambil menunduk
Jeno mengacak rambut ashilla pelan lalu membiarkan gadis itu turun dengan sendirinya
Setelah memastikan ashilla masuk kerumahnya ia pun melajukan mobilnya kencang
Dan yang perlu ketahui, di sepanjang perjalanan Jeno terus mengembangkan senyumannya
HAI SEMUANYA!!
JANGAN LUPA VOMENT NYA YA ♥️