***
"Aa AA" panggil chenle heboh
Jaemin yang sedang menyiram tanaman di halaman belakang pun menoleh
"Apaansih le, berisik tau"
"Temenin lele yuk"
"Kemana?"
"Nemenin ayah ke acara"
"Ngapain coba ikut ikut ayah?"
"Tadi lele minta di beliin bola basket baru, tapi kata ayah ada syaratnya"
"Syaratnya?"
"Iya, syaratnya harus ngajak Aa ke acara ntar malem"
"Apaansih, jangan aneh aneh deh" ujar jaemin
"Engga aneh aneh Ak, lagian Aa kan belum pernah ikut perjamuan perjamuan kaya gini, ya sekali sekali lah buat belajar, biar ntar besar ga kaget"
"Kamu nih mikirnya kejauhan, sampe segala besar nanti di fikirin"
"Aa kali yabg fikirannya pendek"
"Heh! Kamu tuh!"
"Hehehe canda ak, yaudah ayo mandi buruan" ujar chenle langsung menarik jaemin
***
Jaemin memasang wajah datarnya kearah ayahnya sedangkan yang di tatap hanya tersenyum manis
"Kenalin anak rekan kerja ayah"
"Ayah ini udah abad 20 loh" bisik jaemin
"Ya terus?" Tanya chanyeol
"Masa mau main jodoh jodohan, malah sama temen Aa lagi" bisiknya lagi
"Oh dia temen kamu?"
"Iya om, saya yang di UKS kemaren" ujar Ayla sopan
"Ayah, Aa gamau dijodohin" rengek jaemin
"Heh! Siapa yang dijodohin! Ayah suruh kenalan doang, liat tuh lele udah punya temen, masa kamu sendirian"
Jaemin memutar bola matanya malas
"Ngapain kenalan, kan udah kenal"
"Yaudah deh terserah kamu, Ayla kamu main bareng jaemin dulu ya, om kesana dulu"
Jaemin mencebik sebal kearah ayahnya lalu kembali menatap Ayla
"Lo kenapa mau mau aja sih?"
"Apaan?" Tanya Ayla
"Bego" sinis jaemin lalu berjalan meninggalkan Ayla
"Heh! Main tinggal tinggal aja!" Ujar Ayla lalu segera mengejar jaemin
Jaemin menatap Ayla sinis
"Ngapain?"
"Apanya yang ngapain? Ya lagi jalan lah!"
Jaemin mendecak sebal lalu menghentikan langkahnya saat mereka sudah sampai di taman belakang
"Ya maksudnya ngapain Lo ngikutin gue"
Ayla menghela nafasnya panjang
"Abisnya gue juga gatau mau ngapain, bosen di dalam"
"Mesti banget ngikutin gue?"
"Terus gue harus kemana selain ngikutin Lo?"
"Cari cowok lain kek, yang penting bukan gue"
Ayla hanya diam, ia tahu jaemin tidak suka akan kehadirannya jadi ia hanya diam daripada ia benar benar di usir oleh jaemin
Bruk
Keduanya menoleh saat sebuah suara laknat menyapa telinga mereka
"Sstt" ujar Ayla sambil menarik tangan jaemin yang ingin menghampiri suara itu
Keduanya terdiam saat mendengar suara desahan yang cukup nyaring, sekilas mereka bisa melihat dua insan tengah bercumbu di kursi taman yang cukup jauh dari tempat mereka namun masih terlihat jelas
Tentu Ayla malu akan hal itu, bagaimana pun ia tetap lah wanita dan masih di bawah umur, masa iya dirinya harus menyaksikan itu secara live
'kenapa mereka gitu gitu ga milih tempat dulu sih, kan bahaya kalo ada anak kecil' batin Ayla
Ia mengipas ngipas wajah ga yang terasa panas, malu pastinya
Ia melirik jaemin yang sedari tadi hanya diam seribu bahasa
Wajah laki laki itu memucat, tidak semerona tadi, keringatnya juga terus mengalir ditambah lagi Ayla bisa merasakan tangannya bergetar
Ayla pun tersadar kalau ia masih menggenggam tangan jaemin jadi ia segera melepaskannya
"Lo kenapa?" Tanya Ayla
Jaemin hanya diam, tatapannya kosong melihat laki laki dan wanita yang berada jauh dari mereka itu
Bukan hasrat yang membuncah di hatinya
Ia hanya benci melihat adegan konyol itu dengan mata kepalanya sendiri
Sejenak ia teringat adegan perselingkuhan ayahnya yang ia saksikan secara tidak sengaja kala itu
Itu membuatnya semakin merasa tertekan
"Jaemin!"
Jaemin mengerjapkan matanya cepat lalu menatap Ayla, ia tak sadar kalau kini nafasnya sudah memburu
"Lo kenapa?" Tanya Ayla cemas sambil memegang bahu jaemin
Karna masih dalam kondisi kurang baik jaemin pun tanpa sadar mendorong Ayla menjauh membuat gadis itu menabrak dinding
"Aa!"
Jaemin menoleh kearah chenle yang sudah berdiri di belakang jaemin
"Aa kenapa gitu?" Tanya chenle sambil membantu Ayla
"Maaf ya kak" ujar chenle sopan
Ayla hanya diam, ia tahu ada yang salah dengan jaemin
"Aa gaboleh dorong dorong gitu tauu" ujar chenle
Tentu chenle sadar dengan wajah pucatnya jaemin namun mengingat tenaga jaemin saat mendorong Ayla chenle bisa yakin kalau laki laki itu dalam kondisi baik
"Aa!" Kesal chenle karna jaemin tak kunjung menjawab
"Aa, adek" panggil Chanyeol yang baru datang
Chanyeol menatap ketiganya heran dan tatapannya jatuh kepada jaemin yang menjadi pusat perhatian seluruh insan yang ada disana
"Ayah! Aa nih! Nakal! Masa dorong dorong kakak ini" adu chenle
"Aa kenapa?" Tanya Chanyeol sambil memegang bahu jaemin
Jaemin yang sudah lemas hampir saja terjatuh jika tidak di tangkap oleh Chanyeol
"Aa!" Seru Chanyeol saat mengira jaemin akan pingsan
"Aa kenapa!?" Tanya chenle panik
"Mau pulang" gumam jaemin dengan nada bergetarnya
"Iya iya kita pulang sekarang" ujar Chanyeol
"Maaf ya nak Ayla, kayanya jaeminnya masih belum bener bener sehat, lain kali main lagi ya" ujar Chanyeol
"Maaf kaak" ujar chenle sopan
Ayla hanya mengangguk mengerti dan membiarkan mereka pergi