***
"Lah ini siapa?" Tanya jaehyun saat melihat chenle naik tangga bersama Dinda
"Temen lele bang" ujar chenle
"Pacarnya ya?" Ujar winwin
"Cie leleeee" goda jungwoo
"Gelis euy" ujar Lucas
"Apanya yang gelis"
Mereka semua serentak menoleh kearah Jisung yang ternyata sudah berdiri di belakang chenle dan Dinda
"Biasa aja" sinis Jisung lalu berjalan meninggalkan mereka berdua
"Lah si adek Napa dah?" Ujar Lucas heran
"Masa puber, biasa ABG" ujar winwin
"Sok dewasa Lo menang" ujar yuta
"Kita ke kamar dulu ya bang" ujar chenle
"Lah ngapain bawa cewe ke kamar ke!?" Ujar jaehyun
"Mau main"
"MAIN APA ASTAGA" ujar mereka tak kalah heboh
"Main monopoli" ujar chenle dengan santainya membuat semua bernafas lega
"Kalian ini negatif thinking aja" ujar Lucas
***
Jisung yang tidurnya sekarang hanya berdua dengan chenle pun terpaksa terusik karna kini chenle mengajak Dinda ke kamar mereka
Awalnya ia sok sibuk dengan ponselnya, padahal nyatanya chat Sheila ia anggurkan
Ia sibuk melirik lirik chenle yang asik bermain monopoli dengan Dinda
"Dinda sejak kapan pdktan sama Bryan" tanya chenle
"Dinda ga pernah pdktan" ujar Dinda
"Loh?"
"Kenapa lele mikir gitu?" Tanya Dinda
"Ya keliatannya Bryan suka sama Dinda, jadi lele Kirain"
"Ngayal aja kamu le, mana mungkin ada cowok yang suka sama cewek kaya Dinda"
"Memangnya Dinda kenapa?" Tanya chenle bingung
Jisung yang tertarik dengan pembicaraan mereka pun tanpa sadar menolehkan kepalanya
"Ya Dinda kan gendut, pendek, jelek, ga kaya kaya banget, gaada yang bisa dibanggain deh"
"Dinda, kata Gege gaboleh ngomong gitu tauu" ujar Jisung dari atas kasur
"Tapi kan-"
"Yaudah deh, ntar Dinda sama lele aja"
Jisung melebarkan matanya kaget, apa apaan si chenle ini
"Kenapa Dinda harus sama lele?"
"Kalo gaada cowo yang mau sama Dinda ntar lele aja yang sama Dinda, tapi entar, tunggu kita gede, soalnya lele gamau disuruh nafkahin Dinda sekarang, lele kan masih mau jajan di kantin" ujar chenle dengan sungguh sungguh
"Yaudah deh, ntar kalo udah gede kita pacaran ya" ujar Dinda
Jisung meringis pelan, kenapa ia malah menyaksikan drama anak kecil
Sedangkan dari balik pintu Haechan, Renjun dan Jaemin ribut sendiri karna heran dengan adik mereka
Jangan tanya Jeno kemana, dia sedang mengerjakan PR
"Lo ga becus deh kayanya ngajarin cara nembak cewe ke lele Ak" ujar haechan
"Lah kenapa Aa yang disalahin! Kan lele sendiri yang bilang dia gabakalan mau pacaran"
"Gini amat punya saudara" ringis Renjun
***
Setelah Dinda pulang chenle pun memutuskan untuk mandi saja, tapi karna kamar mandi di kamar mereka sedang dipakai Jisung akhirnya chenle memutuskan untuk pergi ke kamar abangnya
"Abaang" panggil chenle sambil memasuki kamar si kembar empat
Renjun yang baru selesai memakai baju pun menoleh
"Kenapa le?" Tanya Renjun
"Mau numpang mandi" ujar chenle sambil cengengesan
"Tapi echan lagi man-"
Keduanya menoleh saat pintu kamar mandi di buka oleh haechan
"Udah selesai deh ternyata" ujar Renjun
Haechan cukup kaget melihat chenle yang ada di hadapannya, chenle juga sama kagetnya melihat haechan yang keluar hanya menggunakan celana dan bertelanjang dada
Renjun yang menyadari kecanggungan itu segera melemparkan handuk
"Mandi sana le" ujar Renjun
"Lele numpang mandi ya bang" ujar chenle memutuskan kontak mata dengan haechan
Haechan hanya mengangguk tanpa suara lalu berjalan kearah lemarinya
Tepat di pintu lemari haechan berhenti, menatap dirinya yang terpantul di kaca
Tangannya bergerak memegang dadanya, perlahan ia menelusuri bekas luka besar yang melintang di dadanya
Perasaan bersalah itu kembali datang saat melihat bekas luka operasi itu
"Chan" ujar Renjun menyadarkan haechan dari lamunannya
"Ya?" Sahut haechan sambil menolehkan kepalanya dan menatap Renjun polos
"Its okay, jangan difikirin ya" ujarnya dengan nada lembutnya
Haechan hanya diam, tangannya masih menyentuh bekas lukanya
Tempat dimana jantung bundanya berpindah
"Udah" ujar Renjun sambil menarik tangan haechan
"Kita punya luka yang sama kalo Lo lupa"
Haechan hanya diam, semua orang juga tahu haechan lah yang paling merasa bersalah atas kepergian bunanya
"Kalo Lo sakit gue juga sakit Chan, please jangan nyalahin diri Lo terus atau Lo bikin gue juga tambah sakit" ujar Renjun mencoba meyakinkan haechan
"Maaf"
"Its okay, pake bajunya ya?" Ujar Renjun
Haechan mengangguk lemah lalu mengambil atasan piyamanya
Yang mereka tidak tahu chenle sedari tadi mendengar semua pembicaraan mereka
Entah kenapa ia juga ikut merasa bersalah karna membuat haechan dan Renjun sedih
Padahal ia tidak bermaksud untuk melakukannya
Namun tetap saja, ia masih belum terbiasa dengan bekas luka tersebut
Rasanya tidak terlalu nyaman
Namun ia tetap bersyukur, karna Haechan dan Renjun masih ada di sisinya