tidak siap

8.5K 940 16
                                    

***

Jeno melangkah cepat sembari mengedarkan pandangannya, ia menghela nafasnya lega saat melihat orang yang ia cari tengah tertidur di sofa

Ia berlari kearah ashilla lalu membangunkannya

"Ashilla" panggil Jeno

Ashilla mengerang kecil sambil mengibas ngibaskan tangannya

Jeno membantu ashilla untuk bangkit dan membawanya keluar dari tempat berisik itu

"Lepasiiiin" ujar ashilla

Gadis itu memberontak mencoba lepas dari Jeno

"Lepasin lepasin lepasin!" Ujarnya sambil berontak cukup kuat

Ashilla melangkah gontai saat Jeno melepaskannya, ia bahkan tidak tahu harus kemana dan kepalanya pusing

Bruk

Jeno langsung berlari kearah ashilla

"Shil, jangan kaya gini" lirih Jeno sambil memegang bahu ashilla

Tiba tiba saja ashilla menangis, ia menangis cukup kencang namun Jeno tetap diam

Ia tahu ashilla sedang tidak baik baik saja

Ia tahu gadis didepannya ini butuh waktu untuk meluapkan emosinya

Tapi ia tidak akan meninggalkannya sendirian

"Tinggalin aja gue! Tinggalin! Semua tinggalin gue! Pergi semua pergi!" Pekik ashilla ditengah tangisannya

Jeno hanya diam membiarkan tangisan gadis itu pecah

"Lo sama mereka semua sama aja! Gaada satu pun yang sayang sama gue!" Ujar ashilla sambil menunjuk nunjuk Jeno

"Gaada satu pun orang di dunia ini yang pengen gue hidup!" Ujar ashilla sambil menangis

"Gaada orang yang sayang, gaada orang yang cinta sama gue"

Jeno menarik ashilla kedalam pelukannya lalu memeluknya erat agar gadis itu tidak melepaskan

Ashilla memberontak cukup lama, ia tidak ingin seperti ini, disaat seperti ini malah membuatnya semakin tidak ingin melepaskan Jeno

"Ssstt" bisik Jeno sambil mengelus rambut ashilla

"Siapa yang bilang gaada yang sama kamu"

Ashilla masih menangis tapi ia membiarkan Jeno mengambil perannya, ia sudah lelah

"Saya sayang sama kamu, saya selalu bilang itu dan saya ga pernah berbohong untuk itu"

Ashilla semakin menangis dibuat Jeno, ia memeluk Jeno erat dan menangis di dekapan Jeno

"Walaupun semua orang di dunia ini benci kamu, saya gabakalan ngelakuin hal yang sama, saya bakalan jadi satu satunya orang yang ga benci sama kamu" ujar Jeno lembut

Ashilla menggeleng kecil, ia benar benar tidak mau berpisah dengan Jeno

"Gue ga mau putus Jen, gue gabisa, gue mau bareng Lo" ujar ashilla sungguh sungguh

"Gaada lagi yang sayang sama gue, gue ga punya siapa siapa lagi"

"Saya gabakalan tinggalin kamu, saya gaakan biarkan kamu pergi, dan saya ga akan biarin siapapun nyuruh kamu pergi lagi"

Ashilla hanya diam walau air matanya masih terus mengalir

"Gue kedinginan" ujar ashilla di balik pelukan Jeno

Jeno mengangguk mengerti

"Saya anterin pulang" ujar Jeno segera membantu ashilla bangkit lalu membawanya ke mobilnya

Jeno membantu ashilla memasangkan jaket yang ia bawa lalu menyelimuti nya dengan selimut yang selalu ia sediakan di mobil

"Jangan kaya gini lagi ya" ujar Jeno sambil mengelus rambut ashilla

***

Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, yang tak biasa adalah pesan dari ashilla yang melarang Jeno untuk menjemputnya

"Ga jemput kakak cantik mas?" Tanya jisung

"Dia bilang mau berangkat sendiri" ujar Jeno sambil menghabiskan sarapannya sambil membaca materi di buku catatannya

"Kalo makan ya makan Jen" ujar Kun

"Mas, maafin kita ya, seharusnya ga jahat sama shilla"

Jeno melirik kearah haechan lalu mengangguk kecil

"Gapapa, lagian kalo mau minta maaf ya sama shilla, jangan sama mas"

"Minta maaf ge" ujar haechan sambil memukul bahu renjun

"Yeee, Lo juga kali"

"Sejak kapan rumah ini bisa pake gue Lo" ujar Jhony untuk ke seribu kalinya

Haechan menjulingkan matanya sambil menjulurkan lidahnya untuk meledek renjun lalu kembali menghabiskan sarapannya

"Mas berangkat ya" ujar Jeno lalu bangkit dari duduknya

"Kok cepat banget?"

"Ada tugas yang belum selesai, mau di kerjain di sekolah" ujar Jeno lalu pergi begitu saja

***

Setelah memarkirkan mobilnya Jeno langsung turun dan mengunci mobilnya

Ia berjalan cepat menuju sekolahnya, padahal tugas nya akan dikumpulkan besok tapi ia akan mengerjakan pagi ini, dan ini masih jam 6 kurang

"AAAAAAA"

Jeno menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan keras itu

Ia mencari cari asal suara tersebut namun tak kunjung menemukannya

Badannya menegang saat melihat keatas gedung

"Shilla" gumamnya langsung berlari

Jeno benar benar berlari kencang, ia merujuk sekolahnya yang memiliki 9 lantai dan membuatnya kesusahan untuk mencapai atap gedung

"Jangan jangan jangan" gumam Jeno sambil terus berlari

Nafas Jeno memburu membayangkan semua kejadian yang tidak ia inginkan

Tidak, itu tidak akan terjadi, ia harus cepat

Dan di tempat itu, ashilla hanya merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya

Membiarkan air matanya jatuh begitu saja

Ia benci berada disini, ia benci hari ini, ia juga benci dirinya

Walau ia sudah di ujung gedung tapi itu tidak membuatnya takut bahkan saat kakinya hanya memihak setengah dari bagian gedung

Ia benar benar memasrahkan seluruh tubuhnya untuk jatuh ke depan sebelum akhirnya sebuah tangan menyentaknya dan menariknya ke belakang

Ashilla tidak tahu siapa yang menariknya tapi ia benci ini

"Shilla, jangan gini shil" ujar Jeno frustasi sambil memeluk ashilla

Ashilla masih terus menangis sambil membalas pelukan Jeno

Ia menangis cukup kuat hingga badannya bergetar

"Bawa gue pergi jen, gue gamau disini" ujarnya sambil menangis

Jeno mengeratkan pelukannya sambil memejamkan matanya

Jeno berbohong

Jeno berbohong kepada jaemin kalau ia siap kehilangan ashilla

Tapi nyatanya dia tidak akan siap

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang