***
Jeno melangkah cepat sembari mengedarkan pandangannya, ia menghela nafasnya lega saat melihat orang yang ia cari tengah tertidur di sofa
Ia berlari kearah ashilla lalu membangunkannya
"Ashilla" panggil Jeno
Ashilla mengerang kecil sambil mengibas ngibaskan tangannya
Jeno membantu ashilla untuk bangkit dan membawanya keluar dari tempat berisik itu
"Lepasiiiin" ujar ashilla
Gadis itu memberontak mencoba lepas dari Jeno
"Lepasin lepasin lepasin!" Ujarnya sambil berontak cukup kuat
Ashilla melangkah gontai saat Jeno melepaskannya, ia bahkan tidak tahu harus kemana dan kepalanya pusing
Bruk
Jeno langsung berlari kearah ashilla
"Shil, jangan kaya gini" lirih Jeno sambil memegang bahu ashilla
Tiba tiba saja ashilla menangis, ia menangis cukup kencang namun Jeno tetap diam
Ia tahu ashilla sedang tidak baik baik saja
Ia tahu gadis didepannya ini butuh waktu untuk meluapkan emosinya
Tapi ia tidak akan meninggalkannya sendirian
"Tinggalin aja gue! Tinggalin! Semua tinggalin gue! Pergi semua pergi!" Pekik ashilla ditengah tangisannya
Jeno hanya diam membiarkan tangisan gadis itu pecah
"Lo sama mereka semua sama aja! Gaada satu pun yang sayang sama gue!" Ujar ashilla sambil menunjuk nunjuk Jeno
"Gaada satu pun orang di dunia ini yang pengen gue hidup!" Ujar ashilla sambil menangis
"Gaada orang yang sayang, gaada orang yang cinta sama gue"
Jeno menarik ashilla kedalam pelukannya lalu memeluknya erat agar gadis itu tidak melepaskan
Ashilla memberontak cukup lama, ia tidak ingin seperti ini, disaat seperti ini malah membuatnya semakin tidak ingin melepaskan Jeno
"Ssstt" bisik Jeno sambil mengelus rambut ashilla
"Siapa yang bilang gaada yang sama kamu"
Ashilla masih menangis tapi ia membiarkan Jeno mengambil perannya, ia sudah lelah
"Saya sayang sama kamu, saya selalu bilang itu dan saya ga pernah berbohong untuk itu"
Ashilla semakin menangis dibuat Jeno, ia memeluk Jeno erat dan menangis di dekapan Jeno
"Walaupun semua orang di dunia ini benci kamu, saya gabakalan ngelakuin hal yang sama, saya bakalan jadi satu satunya orang yang ga benci sama kamu" ujar Jeno lembut
Ashilla menggeleng kecil, ia benar benar tidak mau berpisah dengan Jeno
"Gue ga mau putus Jen, gue gabisa, gue mau bareng Lo" ujar ashilla sungguh sungguh
"Gaada lagi yang sayang sama gue, gue ga punya siapa siapa lagi"
"Saya gabakalan tinggalin kamu, saya gaakan biarkan kamu pergi, dan saya ga akan biarin siapapun nyuruh kamu pergi lagi"
Ashilla hanya diam walau air matanya masih terus mengalir
"Gue kedinginan" ujar ashilla di balik pelukan Jeno
Jeno mengangguk mengerti
"Saya anterin pulang" ujar Jeno segera membantu ashilla bangkit lalu membawanya ke mobilnya
Jeno membantu ashilla memasangkan jaket yang ia bawa lalu menyelimuti nya dengan selimut yang selalu ia sediakan di mobil
"Jangan kaya gini lagi ya" ujar Jeno sambil mengelus rambut ashilla
***
Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, yang tak biasa adalah pesan dari ashilla yang melarang Jeno untuk menjemputnya
"Ga jemput kakak cantik mas?" Tanya jisung
"Dia bilang mau berangkat sendiri" ujar Jeno sambil menghabiskan sarapannya sambil membaca materi di buku catatannya
"Kalo makan ya makan Jen" ujar Kun
"Mas, maafin kita ya, seharusnya ga jahat sama shilla"
Jeno melirik kearah haechan lalu mengangguk kecil
"Gapapa, lagian kalo mau minta maaf ya sama shilla, jangan sama mas"
"Minta maaf ge" ujar haechan sambil memukul bahu renjun
"Yeee, Lo juga kali"
"Sejak kapan rumah ini bisa pake gue Lo" ujar Jhony untuk ke seribu kalinya
Haechan menjulingkan matanya sambil menjulurkan lidahnya untuk meledek renjun lalu kembali menghabiskan sarapannya
"Mas berangkat ya" ujar Jeno lalu bangkit dari duduknya
"Kok cepat banget?"
"Ada tugas yang belum selesai, mau di kerjain di sekolah" ujar Jeno lalu pergi begitu saja
***
Setelah memarkirkan mobilnya Jeno langsung turun dan mengunci mobilnya
Ia berjalan cepat menuju sekolahnya, padahal tugas nya akan dikumpulkan besok tapi ia akan mengerjakan pagi ini, dan ini masih jam 6 kurang
"AAAAAAA"
Jeno menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan keras itu
Ia mencari cari asal suara tersebut namun tak kunjung menemukannya
Badannya menegang saat melihat keatas gedung
"Shilla" gumamnya langsung berlari
Jeno benar benar berlari kencang, ia merujuk sekolahnya yang memiliki 9 lantai dan membuatnya kesusahan untuk mencapai atap gedung
"Jangan jangan jangan" gumam Jeno sambil terus berlari
Nafas Jeno memburu membayangkan semua kejadian yang tidak ia inginkan
Tidak, itu tidak akan terjadi, ia harus cepat
Dan di tempat itu, ashilla hanya merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya
Membiarkan air matanya jatuh begitu saja
Ia benci berada disini, ia benci hari ini, ia juga benci dirinya
Walau ia sudah di ujung gedung tapi itu tidak membuatnya takut bahkan saat kakinya hanya memihak setengah dari bagian gedung
Ia benar benar memasrahkan seluruh tubuhnya untuk jatuh ke depan sebelum akhirnya sebuah tangan menyentaknya dan menariknya ke belakang
Ashilla tidak tahu siapa yang menariknya tapi ia benci ini
"Shilla, jangan gini shil" ujar Jeno frustasi sambil memeluk ashilla
Ashilla masih terus menangis sambil membalas pelukan Jeno
Ia menangis cukup kuat hingga badannya bergetar
"Bawa gue pergi jen, gue gamau disini" ujarnya sambil menangis
Jeno mengeratkan pelukannya sambil memejamkan matanya
Jeno berbohong
Jeno berbohong kepada jaemin kalau ia siap kehilangan ashilla
Tapi nyatanya dia tidak akan siap