marahnya mas jeno

14.1K 1.1K 30
                                    

***

"Mas mau ke Indomaret depan, ada yang mau nitip?" Tanya Jeno

"Mas Gege mau ikut" ujar renjun langsung bangkit berdiri

"Gausah, nitip aja"

"Ih Gege mau ikut maaaas" ujar renjun

"Ck, nanti siapa yang jagain echan?"

"Kan ada lele sama icung" ujar chenle

"Iya mas, gapapa Gege ikut aja" ujar haechan

"Sebenarnya yang Adek tuh siapa sih ge" ujar Jeno sambil menggeleng sedangkan renjun hanya cengengesan tidak jelas

"Kalo ada apa apa langsung telfon mas atau Abang atau Aa pokoknya jangan aneh aneh, echan juga jangan ngehasut lele sama icung yang aneh aneh"

"Iya mas" jawab mereka bertiga serempak

"Yaudah ayo" ujar renjun segera menarik Jeno

Setelah keduanya pergi haechan, chenle dan jisung kembali fokus ke game yang ada di ponsel renjun

Mereka memang suka bermain di ponsel renjun karena selalu memiliki kuota yang banyak dan penyimpanan yang besar, jadi mereka bebas mau berbuat apa dengan ponsel tersebut

"Dek"

"Hm?"

"Abang bakalan mati ga ya?"

"Engga tuh nyawanya masih banyak" ujar jisung masih fokus dengan handphone yang ada ditangan haechan yang menunjukkan nyawa dalam game tersebut masih full

"Bukan ini" ujar haechan sambil menurunkan handphone tersebut dari pandangan mereka

"Abang bener bener bakalan panjang umur ga ya?" Gumam haechan lalu menghela nafasnya

"Abang kok ngomong gitu!" Ujar chenle

Haechan hanya diam sembari mengelus dadanya, ia merasa takut setelah mendengar penjelasan dari Wendy tadi

Walau tadi ia sudah mencoba bersikap biasa saja tapi ternyata tetap sulit saat tau kita memiliki penyakit yang berat, mungkin ini yang sering renjun dan jaemin rasakan

Dulu haechan akan menjadi orang yang paling marah saat renjun atau jaemin menyerah karena sakit, tapi setelah merasakannya sendiri memang ternyata ini jauh lebih berat

Degh

Haechan menoleh kearah jisung yang kini tengah memeluknya

"Abang jangan ngomong gitu, kita jadi ikutan sedih"

Chenle mengangguk mendengar perkataan jisung

"Kata Buna Abang pasti bakalan sembuh kok, Abang jangan mikir yang aneh aneh"

"Emangnya ada orang yang mau nyumbang ini jantungnya buat Abang" gumam haechan

"Abang juga kayanya gabakalan rela ngambil nyawa orang lain"

"Abang jangan ngomong gitu" gumam jisung mulai menangis

"Loh kok kamu yang nangis?" Ujar haechan kaget

"Abisnya Abang ngomongnya serem" ujar jisung sedikit berteriak

Haechan pun terkekeh kecil, pantas saja jisung dekat dengan jaemin, ternyata selain sama sama suka menjahili haechan mereka juga sama sama cengeng

"Udah udah jangan nangis" ujar haechan sambil menepuk belum punggung jisung

"Abang harus kuat ya?"

Haechan mengangguk mendengar perkataan chenle, bersama saudaranya ternyata membuatnya jauh lebih tenang

***

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang