tidur bareng

12K 1.1K 69
                                    

***

Renjun mengerjapkan matanya pelan lalu menoleh kearah tangannya yang tengah di genggam oleh seseorang

Ia mengernyit kecil karena mendapati dirinya berada di rumah sakit

Tiba tiba ia teringat bahwa waktu itu ia mencoba bunuh diri lagi menggunakan pisau cutter yang ada di kamar

Kenapa ia bodoh sekali?

Ia melirik Jeno yang tengah terpejam dengan mata sembabnya

Wajah laki laki itu pucat tak berwarna walau tetap terlihat tampan, tapi bagi renjun ini adalah wajah terburuk yang pernah Jeno dapatkan hanya karena dirinya

Ia menggerakkan tangannya lalu mengelus rambut Jeno pelan

Dulu jeno akan selalu berlindung di balik punggung kecil renjun tapi saat sudah besar malah renjun yang selalu mengandalkan Jeno

Renjun tersenyum kecil melihat netra Jeno sudah tak lagi terpejam

"Gege bangunin mas ya?"

Jeno mengusap wajahnya pelan untuk menghalau kantuknya

"Gege udah bangun?" Tanya Jeno masih dengan mata setengah tertutup

"Mas cape? Tidur lagi aja" ujar renjun

Jeno menggeleng pelan lalu mencoba membuka matanya, terlalu bengkak dan membuatnya sulit untuk membuka matanya, padahal kalau matanya biasa saja ia juga sudah sipit apalagi ditambah dengan bengkak sehabis menangis, mata Jeno benar benar hampir tidak terlihat lagi

"Gege udah gapapa? Mau dipanggil dokter ga?"

"Engga" ujar renjun

"Yakin?"

"Iya" jawab renjun

"Mas yakin gamau tidur lagi? Sini tidur bareng Gege" ujar renjun

"Gausah, mas tidur di sofa aja nanti"

"Kenapa nanti?"

"Gapapa"

"Tidur sekarang aja, mas kan capek"

Jeno menggeleng pelan sambil mengucek matanya, ia menatap renjun dengan mata sipitnya

Netranya tak sengaja bertemu dengan tangan renjun yang tengah di perban dan membuatnya sadar akan kesalahannya beberapa waktu lalu

Sadar pandangan Jeno mulai berubah renjun pun langsung memasukkan tangannya kedalam selimut

"Gege gapapa mas" ujar renjun mengerti

"Maaf ge"lirih jeno

"Seharusnya Gege yang minta maaf karena ga ngertiin mas waktu itu"

"Mas seharusnya ga bentak Gege dan bilang kata kata itu"

"Mas ga salah"

"Mas yang salah ge, gaada alasan lain" ujar Jeno dengan ada bergetar

"Gege yang terlalu lemah"

"Seharusnya mas ingat kesehatan Gege"

Jeno menunduk dalam saat air matanya jatuh lagi

"Mas udah terlalu banyak mikirin kita, makanya mas mungkin lupa"

"Maaf sekali lagi"

"Gege udah maafin" ujar renjun sambil tersenyum kecil

"Jangan pernah ngelakuin ini lagi ya ge, mas mohon" gumam Jeno sambil mengeratkan genggamannya dan menempelkan tangan renjun di keningnya

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang