***
Hari ini tugas renjun untuk menjaga haechan, katanya sih haechan besok sudah bisa pulang makanya renjun sekalian datang untuk beres beres
"Gege, ini jaringan nya ga bisa" lapor haechan sambil menunjukkan hp renjun yang ia pinjam
"Coba di matiin dulu data nya abis itu di idupin lagi" ujar renjun masih sibuk melipat baju baju haechan
"Udah, tapi tetap ga bisa, kenapa ya?"
"Mungkin lagi gangguan jaringan, hp Lo kemana emangnya?"
"Sama signal nya juga gaada" ujar haechan
"Yaudah ga main hp sebentar ga buat Lo mati kan"
"Apa jangan jangan mau hujan ya? Biasanya kalo hujan signal bisa berubah jadi jelek gitu loh ge" ujar haechan sambil menatap kearah renjun
Renjun hanya mendelik kan bahunya tanda tidak tahu, ia lalu memasukkan semua komik komik haechan yang berceceran di atas meja dan memunggungi haechan
"Gege itu ditinggalin aja dong, nanti kalo bosen gimana?"
"Gabakalan bosen" ujar renjun cepat
Duaarrr
Haechan terlonjak kaget di tempatnya karena mendengar suara petir yang begitu kencang di susul dengan suara derasnya hujan
Duaarrr
"AGH"
Haechan menoleh kearah renjun yang kini sedang berjongkok sambil menutup telinganya
Ia meloncat dari tempat tidurnya lalu mencopot infusnya asal
"Ge Gege jangan Gege" ujar haechan panik saat renjun menjambak rambutnya histeris
Nafas renjun memburu, punggungnya bergetar hebat, keringat terus bercucuran dari pelipisnya
"Gege jangan dijambak rambut ge" ujar haechan berusaha melepaskan tangan renjun
"Aarrgghhhh" erang renjun kuat sambil mencoba lepas dari haechan
Haechan memeluk renjun kuat, ia harus menahan badan renjun sekuatnya
"Gege jangan gini geee" ujar haechan takut
Renjun terus mengerang kuat, ia benci seperti ini, ia benci suara hujan, ia benci suara petir, ia benci jika ia sedang ketakutan
Braak
"Gege" ujar Jeno sambil berlari menghampiri renjun
"Mas panggil dokter mas!" Ujar haechan membuat jeno yang baru saja sampai langsung berlari keluar lagi
"Gege jangan ge" ujar haechan kini kakinya ia gunakan untuk menahan kaki renjun
Haechan hanya bisa memeluk renjun dari belakang untuk menahan tubuhnya
"No no no, Gege breathe, Gege dengar gue ge" ujar haechan panik saat renjun mulai kesulitan bernafas
Akhirnya dokter pun datang lalu menyuntikkan obat penenang kepada renjun
Tubuh renjun terkulai lemas di dalam pelukan haechan namun matanya masih ragu untuk tertutup
"Gue takut" gumam renjun sebelum akhirnya matanya benar benar tertutup
Jeno mengelus rambut renjun pelan sambil menatap saudaranya itu kasihan, tidak seharusnya ia memaksa renjun tenang dengan cara ini, tapi hanya ini satu satunya cara untuk saat ini
***
Renjun menerima susu hangat yang di berikan chenle namun tidak langsung meminumnya
Jaemin merapatkan selimut yang membungkus badan renjun
Seharusnya renjun di rawat namun ia menolak dan tidak ingin di infus jadi ia hanya duduk di sofa yang berada di ruang rawat haechan sambil dibungkus dengan selimut tebal yang jeno bawa
"Gege yakin ga mau pulang aja?" Tanya jaemin
Renjun menggeleng pelan, kalau ia dirumah ia akan menjadi lebih takut
"Disini aja"
"Haechan lain kali ga boleh ngelepas infus asal asalan lagi ya" ujar Jeno sambil mengelus tangan haechan yang bengkak
"Kan tadi panik mas" ujar haechan
"Lain kali Gege jangan lupa bawa earphone dong, kalo hujan tiba tiba gini kan jadi bahaya" omel jisung
Renjun mengangguk, memang jisung selalu mengingatkan nya untuk membawa earphone guna untuk menyamarkan suara hujan jika ia takut tapi hari ini ia benar benar lupa
"Gege mau pake kaos kaki echan kah? Gege ga kedinginan?" Tanya haechan sambil mengayun ayunkan kakinya
"Gamau, bau" ujar renjun lalu meminum susu nya
"Dih, di baikin juga"
"Udah, mending Lo istirahat aja, biar besok bisa pulang, katanya mau ketemu Jihan cepat cepat"
Haechan tampak berfikir lalu mengangguk cepat, ia mengubah posisi nya menjadi tidur lalu menarik selimutnya
"Gege gamau tidur disini?" Tanya haechan sambil menepuk nepuk sisi di sebelahnya
"Gak"
"Yaudah" ujar haechan cepat lalu memeluk boneka jerapahnya
Sebenarnya boneka jerapah itu milik renjun yang di berikan oleh acha tapi sering di salahgunakan oleh haechan untuk menjadi guling, walau saat datang Acha mengomel tapi Acha harus tetap pasrah karena haechan butuh bantal guling untuk tidur apalagi haechan sedang sakit
"Gege serius ga ma-"
"Ck, udah tidur aja" potong renjun
Haechan mendengus sebal lalu memejamkan matanya cepat sebelum kena omel lagi
"Gege juga istirahat" ujar jaemin
"Ntar biar mas ambilin bantal di mobil" ujar Jeno lalu berlari keluar
"Bobo disini aja dulu" ujar jaemin sambil menepuk belum pahanya
Renjun segera meletakkan gelasnya lalu membaringkan Kepalanya di paha jaemin sedangkan jisung dan chenle duduk di karpet tebal yang di sediakan rumah sakit sambil menonton siaran tv
'semoga bukan mimpi buruk' batin renjun lalu memejamkan matanya