tak terduga

10.9K 1K 65
                                    

***

Hari ini renjun sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, makanya ia memaksa untuk ikut bersama mark dan Jeno ke supermarket

"Duduk disini, biar mas yang bantuin abang ke kasir"

"Mau ikut" ujar renjun

Jeno menggeleng kuat

"Disini"

Renjun mendengus sebal lalu memilih menurut, ia mengayun ayunkan kakinya sambil menatap punggung Jeno yang mulai menjauh

Biasanya renjun akan menurut, tapi kali ini godaan bubble yang ada di sebrang jalan benar benar menggoda nya

"Beli ga ya" gumamnya

"Beli aja deh, sebentar doang kok" ujar renjun pelan lalu bangkit dari duduknya

Ia berjalan perlahan lahan sambil melirik kekiri dan kekanan memastikan bahwa tak ada kendaraan yang lewat

Setelah yakin akhirnya ia pun menyebrang dan pergi membeli bubble

"Makasih mbak" ujarnya saat menerima pesanan ya

Ia melirik kearah supermarket itu, untungnya belum ada tanda tanda kedatangan Jeno dan Mark

Ia pun berjalan menyebrangi jalan lagi untuk kembali ke supermarket

Tiiinn

Renjun terlonjak kaget dan langsung menoleh saat suara klakson mobil itu terdengar sangat dekat dengannya

Ia memejamkan matanya karena silau akan lampu mobil yang mengarah tepat didepan matanya sampai akhirnya ia merasa badannya ditarik begitu kuat

"Astaga renjun!"

SRKK

"BOCAH SIALAN LO! KALO NYEBRANG PAKE MATA!"

Renjun membelalakkan matanya saat sadar apa yang terjadi kepadanya

"Astaga" gumam renjun sambil mengelus dadanya pelan

Ia harus berterima kasih kepada orang yang menolo-

Dia kenal renjun?

Renjun segera berbalik

"Maka-" renjun terpaku di tempatnya saat melihat siapa yang ada dihadapan nya

"Kamu gapapa?"

Renjun masih diam sambil meremat botol plastik berisi bubble yang baru ia beli tadi

Jantungnya berdegup kencang saat laki laki itu mendekat

Sontak renjun memundurkan langkahnya

"Renjun" panggil nya lagi

Renjun menggeleng kuat sambil terus melangkah mundur

"Jangan mendekat" ujar renjun dengan nada bergetar

"Renjun ayah mau bicara sebentar"

Renjun menggeleng kuat dan langsung berlari dari sana

"Renjun" ujar laki laki itu segera mengejar renjun

Renjun berlari sekuat yang ia bisa, ia tak perduli dengan sakit yang ia rasakan

Ia tidak boleh bertemu Chanyeol, lebih tepat nya ia tidak mau bertemu dengan ayahnya

"Renjun" panggil Chanyeol

Renjun mempercepat larinya hingga memasuki area parkiran

Namun harapan nya tak sesuai ekspektasi, ia terlalu lelah, kaki nyantai bisa di ajak kompromi seiring dengan nafasnya yang mulai tercekat

Keringat nya terus mengalir namun ia tetap berusaha lari dari laki laki itu

Badan renjun jatuh begitu saja ke aspal membuat Chanyeol kaget bukan main

"Renjun! Wake up! Hey! Oh God" Ujar Chanyeol panik sambil memeluk badan renjun

Sekilas renjun bisa menatap wajah panik ayahnya

Untuk pertama kalinya ia melihat Chanyeol sekalut ini saat ia jatuh

"Renjun, buka matanya nak, jawab ayah"

"Sakit" gumam renjun pelan membuat Chanyeol semakin panik

"Ki kita kerumah sakit" gumam Chanyeol langsung menggendong renjun

***

"Loh? Gege mana?" Ujar Mark panik

"Ng? Tadi disini"

"Aish" ringis Mark langsung berlari keluar supermarket

Jeno pun langsung mengikuti jejak abangnya

"Pergi kemana sih dia" gumam Mark

"A ayah" gumam Jeno kaget saat melihat Chanyeol membawa renjun masuk ke mobilnya

"RENJUN!" Pekik Mark saat melihat mobil yang membawa renjun itu melaju meninggalkan supermarket

"Kejar bang kejar" ujar Jeno langsung berlari memasuki mobilnya

Mark pun langsung loncat masuk ke mobil nya yang tak jauh dari sana

Sedangkan di mobil Chanyeol, ia tak henti hentinya terus menggumamkan nama renjun sembari menggenggam tangan anaknya itu erat

"Sabar ya, bentar lagi kita sampe rumah sakit" gumam Chanyeol

Renjun sebenarnya ingin memejamkan matanya yang terasa berat

Namun rasanya ia tak ingin melewatkan ini

Ini pertama kalinya ia melihat ayahnya sepanik ini saat ia sakit

'ini beneran ayah?' batin renjun sambil menatap ayahnya dengan mata sayunya

Chanyeol masih terus melirik renjun dengan tatapan khawatirnya

"Sabar ya nak, sebentar lagi sampai, kamu harus tahan"

Renjun mengangguk kecil, kalau ini mimpi, ia tidak ingin terbangun lagi, tapi kalau ini nyata, ia rela merasakan sakit ini terus kalau dengan ini bisa membuat ayahnya menjadi baik kepadanya

***

Chanyeol memarkirkan mobilnya asal lalu berlari kearah pintu renjun

Ia menggendong renjun keluar dari mobilnya

"Bangsat!" Umpat Mark sambil menarik tubuh Chanyeol kasar membuat laki laki itu hampir menjatuhkan renjun

"Lo apain Ade gue!" Bentak Mark emosi

"Mark! Tenang dulu tenang! Kita harus bawa renjun ke dalam" ujar Chanyeol mencoba membuat Mark tenang

"Sialan! Lo apain renjun!"

Chanyeol mendesis kecil lalu memilih berlari masuk kedalam rumah sakit untuk membawa renjun disusul oleh Mark dan Jeno

"Sus sus tolong anak saya sus" ujar Chanyeol panik

Para suster pun langsung menyiapkan brangkar dan membantu membaringkan renjun

Kali ini renjun sudah benar benar berada di batasnya, ia akan menutup matanya sebentar lagi

Ia bisa melihat wajah panik Mark Jeno dan Chanyeol yang tengah mendorong brangkar nya sampai akhirnya matanya benar benar tertutup

***

Aku gagal gais.

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang