***
Mark sudah bisa pulang setelah mendekam cukup lama dirumah sakit
Dan disini lah mereka sekarang, di makam bunanya
Mark memang laki laki yang kuat, ia tidak mau bersedih terlalu lama karna pasti akan kembali membuat adik adiknya ikutan sedih
Mark hanya tersenyum sambil menaburkan bunga ke makam tersebut
"Maafin Abang yang Bun, Abang gabisa jagain Buna" bisik Mark sambil mengelus nisan tersebut
"Abang ga salah" ujar Chanyeol sambil mengelus rambut Mark
Mark menoleh dan menatap Chanyeol
"Seharusnya Abang dengerin ayah dari dulu" ujar Mark
"Gapapa bang, memang dulu ayah yang salah, ayah emang harus dapat hukuman yang setimpal"
"Ayah jangan tinggalin kita lagi ya"
"Emangnya ayah boleh balik ke kalian lagi?" Tanya Chanyeol ragu
"Boleh, asalkan ayah ga ngulangin kesalahan yang sama, dan ayah harus janji, gabakalan ninggalin kita apapun yang terjadi"
Chanyeol terdiam menatap Mark, ia terlalu lalai sebagai ayah, perubahan Mark menjadi lebih dewasa ini berhasil membuat hatinya semakin sakit
"Makasih ya bang, Abang juga harus terus sehat"
Mark pun mengangguk mengerti lalu memeluk sang ayah
Chanyeol pun membalas pelukan Mark sambil mengecup puncak kepala anaknya itu
"Ayah, pulang yuk"
"Udah ga kangen lagi?"
"Masih kangen, tapi udah capek"
"Abang capek?" Tanya Chanyeol memastikan
Mark pun mengangguk lemah, kepalanya sedikit pusing dan badannya lemas
"Yaudah kita pulang sekarang, ntar malah kenapa Napa lagi" ujar Chanyeol sambil membantu Mark berdiri
Akhirnya mereka berdua pun pergi meninggalkan pemakaman dan kembali kerumahnya
***
Haechan dibuat kaget sekaligus panik saat melihat Chanyeol memapah Mark masuk kerumah dengan kondisi yang lemas dan pucat
"Abang kenapa?" Tanya haechan panik
"Gapapa, kecapean aja"
Chenle dan Jisung yang mendengar suara panik haechan pun ikut berlari menuruni tangga
"Abang kenapa?" Tanya chenle lagi
"Le, ambilin Abang minum sana" ujar haechan lalu membantu Chanyeol untuk membawa Mark ke kamarnya
Chenle pun mengangguk dan segera berlari kedapur diikuti oleh jisung
Mereka pun membawa Mark ke kamarnya lalu membantu laki laki itu berbaring
"Makanya Abang kalo dibilang dirawat dulu ya jangan ngeyel, biar sembuh total gitu loh bang, gimana sih" omel haechan
"Abaaang" panggil jaemin sambil membuka pintu kamar Mark dengan semangat
Senyumnya luntur begitu saja saat melihat wajah pucat Mark
"Chan Abang kenapa?" Tanya renjun yang juga datang bersama jaemin dan Jeno
"Abang sakit ya?" Tanya Jeno segera mengambil posisi di samping mark
"Engga, cuman kecapean aja" ujar Mark
"Abang minum dulu" ujar chenle sambil memberikan segelas air hangat kepada Mark
"Makasih le" ujar Mark sambil menerima gelas tersebut
Jeno pun berinisiatif memijat lengan Mark seusai laki laki itu selesai minum
Melihat Jeno akhirnya jaemin pun ikut memijat kaki Mark
"Abang kecapean nih, makanya jangan aneh aneh, istirahat dulu dong dirumah" omel renjun
"Iya nih, Abang nakal" ujar jisung sambil berkacak pinggang
Mark pun terkekeh melihat perlakuan semua adiknya
"Kalian udah pada makan belum?" Tanya Chanyeol membuat mereka semua menoleh dan menggeleng serentak
Chanyeol pun terkekeh lalu mengangguk
"Kita pesan makanan ya"
"Gausah yah, kita masak aja" ujar haechan
"Emang kalian bisa masak?"
"Waahh, ayah nyeremin" ujar jaemin
"Le cung, gantian sini pijetin Abang, biar Aa masak sama echan" ujar jaemin
Chenle dan jisung pun menurut lalu segera memijat kaki Mark
"Abang gapapa loh" ujar Mark tidak enak
"Udah Abang diem aja deh, nikmatin aja apa susahnya sih" omel haechan
Mark pun segera mengatupkan bibirnya dan menurut saja mau diapakan
Sambil menunggu jaemin, renjun dan haechan memasak mereka pun memutuskan untuk merapikan kamar Mark karna sedikit berantakan akibat ditinggal terlalu lama oleh si pemilik
Chanyeol ikut membantu membersihkan debu debu di meja sedangkan Jeno menyapu kamar milik Mark
"Abang" panggil jisung pelan sambil ikut menyenderkan badannya di samping mark
"Hmm?" Jawab Mark sambil menatap jisung teduh
Jisung hanya diam, hal itu berhasil membuat Mark menatapnya bingung
Tiba tiba saja adiknya yang paling kecil itu beringsut laku segera memeluknya dari samping
"Kenapa hmm?" Tanya Mark sambil mengelus rambut jisung
"Abang jangan kenapa napa lagi ya" gumam jisung pelan
Mark pun tersenyum tipis lalu mengangguk
"Kalo Abang sakit jangan di paksain, icung gamau ditinggalin lagi" lirih jisung sambil memendam wajahnya di dalam pelukannya
"Cengeng banget sih" ledek chenle membuat jisung mendengus sebal namun tetap mengeratkan pelukannya
"Kamu nih sirik aja sama adenya" ujar Mark
Chenle pun memanyunkan bibirnya sambil menghentikan aktivitas memijat kaki abangnya
Ia merangkak kecil kearah Mark lalu ikut memeluknya
"Masa icung aja yang boleh meluk" ujar chenle
Mark pun terkekeh lalu membalas pelukan kedua adiknya
Ia bahagia, akhirnya ia bisa berkumpul lagi dengan keluarganya walau kini tidak bersama Buna nya lagi