penajaga uks

9K 860 28
                                    

***

Jaemin membuka matanya saat mendengar suara gaduh di sampingnya

Ia menatap datar gadis yang menganggu waktu istirahatnya

Ia ingin membantu gadis itu namun nassal cannula yang terpasang di wajahnya membuatnya kesulitan sendiri

Asmanya tadi sempat kambuh karna flu nya jadi jaemin harus terus memakai selang oksigen itu hingga merasa lebih baik

"Maaf maaf, kebangun ya?" Ujar gadis itu

Jaemin merolingkan matanya, semenjak kepergian buna jaemin jadi sedikit malas untuk bermain dengan perempuan perempuan tidak jelas

Ia bahkan sudah tidak perduli lagi dengan gadis gadis yang terus mengejarnya siang dan malam sambil mengaku mereka adalah pacarnya

"Eng anu"

Jaemin kembali menolehkan kepalanya kepada gadis itu

Ia mengernyitkan dahinya sekilas, seperti pernah melihat tapi lupa dimana

"Dada Lo udah baikan?"

Jaemin sambil melirik dadanya

"Cuman pilek" jawabnya datar

Jangan kaget dengan sikap dingin jaemin, ia memang seperti ini jika bersama dengan orang yang tidak ia sukai

"Soal waktu itu... Makasih"

Jaemin kembali mengernyitkan dahinya lagi

"Lo lupa?"

"Apaan?"

"Lo nolongin gue waktu mereka mau nyentuh gue" gumam gadis itu pelan, sejujurnya ia juga tidak ingin mengingat kejadian itu

Jaemin mengangguk ngangguk kan kepalanya pelan tanda mengerti, sekarang ia mengingat gadis itu

"Mereka masih gangguin Lo?"

Gadis itu hanya diam, ia menunduk dalam lalu mengangguk kecil

"Masih?" Tanya jaemin emosi

"Nama Lo siapa?"

Jaemin mengerjapkan matanya pelan, sedikit kaget dengan perkataan gadis ini namun tetap saja ia juga masih belum tau nama gadis di hadapannya

"Jaemin"

"Gue Ayla"

Jaemin mengangguk mengerti lalu mengeluarkan ponselnya

"Mau minta nomor gue?" Tanya gadis itu dengan polosnya membuat Jaemin cengo

Ia semakin dibuat kaget saat gadis itu merebut ponselnya lalu mengetik sesuatu disana

"Nih" ujarnya

"Gue ga pernah minta nomor Lo" ujar jaemin sinis

"Gausah sungkan" ujarnya sambil tersenyum manis

Jujur jaemin tak bisa bilang Ayla jelek, gadis ini sungguh manis, bahkan jauh lebih manis dari Acha

Tapi jaemin sama sekali tak terpikat, ia hanya menilai nya saja dan tidak akan jatuh cinta dengan Ayla

Dering ponsel jaemin membuat nya tersadar, ia menatap layar ponselnya yang sudah tertera nama ayahnya disana

'Aa dimana?'

"Di sekolah" jawab jaemin seadanya

'Iya ayah tau, tapi ini uksnya dimana Ak? Ayah gatau ini uksnya dimana'

"Ayah ngapain ke sekolah?" Tanya jaemin kaget langsung menegakkan badannya

Ia buru buru melepas nassal cannula nya lalu meletakkannya asal

'Ini ya uksnya?' Gumam sang ayah dari ujung sana

Jaemin langsung meletakkan jari telunjuknya di bibir tanda gadis itu harus diam

"Ayah ngapaaiiin?" Tanya jaemin heran

"Kata echan Aja sakit"

"Cuman flu yah, ga perlu di samperiiin" ujar jaemin jengah

"Tapi muka Aa udah pucat banget gini, asmanya ga kambuh kan?"

Jaemin masih memasang wajah datarnya lalu menggeleng

"Ini siapa? Cewe Aa?"

"Pengurus UKS" jawab jaemin cepat

"Manis gini dianggurin" ujar Chanyeol

"Ayah!"

"Iya iya, yaudah kita pulang yuk"

"Ngapain ayah"

"Ya kamu ngapain di sekolah kalo cuman tidur di UKS, mending tidur di kamar kan?"

"Aish! Ada ada aja sih" ujar jaemin lalu turun dari brangkar

"Thanks" ujar jaemin kepad Ayla sebelum benar benar pergi

***

Sepanjang perjalanan jaemin hanya diam sambil memperhatikan keluar jendela

"Yang tadi manis Ak"

"Siapa?"

"Penjaga UKS"

"Iya, emang manis"

"Aa suka?"

"Engga"

"Terus kenapa bilang manis?"

"Emangnya bilang manis artinya suka?"

"Kata lele sih gitu" jawab Chanyeol santai

"Kebanyakan gaul sama anak kecil nih ayah" ujar jaemin membuat Chanyeol terkekeh

"Ayah serius loh ak, ayah suka sama yang tadi"

"Yaudah ayah pacarin aja sana"

"Kamu tuh diajarin siapa sih galak galak gitu"

"Diajarin ayah lah"

Chanyeol pun menghela nafasnya, anaknya sedang badmood, jadi ia harus ekstra sabar walau kadang kata katanya menyakitkan

"Ka-"

"Aa mau tidur"

Chanyeol pun kembali mengatupkan bibirnya lalu mengangguk mengerti

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang