***
"Mas udah makan?" Tanya Wendy
Jeno menggeleng pelan, tiba tiba ia teringat renjun, apakah ia sudah makan?
"Mas kenapa sih? Kok dari tadi ga ngomong? Ga kesambet setan rumah sakit kan?"
Jeno menghela nafasnya berat, ia tahu bunanya tengah bercanda tapi kondisinya saat ini tidak bisa diajak bercanda
"Mas kenapa?"
Jeno menatap Wendy dalam diam membuat wanita itu semakin bingung
"Kenapa sayang?" Tanya Wendy
"Maaf Buna"
"Kenapa minta maaf? Emang mas ada salah?"
"Atau ini masalah echan?"
Jeno menggeleng pelan
"Masalah echan juga bikin mas pusing, tapi masih ada yang lebih bikin mas pusing Buna" ujar Jeno
"Kenapa sayang? Cerita sama Buna"
"Mas nakal Buna" ujar Jeno
"Nakal kenapa?"
"Mas buat Gege sakit"
"Loh? Kenapa bisa?" Tanya Wendy sambil mengelus rambut Jeno
"Mas tadi emosi, malah ngebentak Gege bahkan bikin tangan Gege sampe merah"
"Sekarang mas malah ga berani ketemu Gege"
"Makanya mas gamau pulang?"
Jeno mengangguk kecil membuat Wendy tersenyum melihat tingkah polos anaknya itu
"Biasanya mas pemberani, masa minta maaf sama Gege malah ga berani"
Jeno menghela nafasnya panjang
"Ini pertama kalinya mas berantem sama Gege bun"
"Berarti harus jadi pertama kalinya mas berani untuk minta maaf sama Gege"
"Mas takut Gege gamau maafin mas"
"Gamungkin Gege ga maafin mas"
"Nanti kalo Abang datang mas pulang ya? Minta maaf sama Gege"
Jeno menghela nafasnya berat lalu mengangguk
"Pinter anak Buna"
Jeno tersenyum kecil saat bunanya mencubit pipi nya namun interaksi keduanya terpaksa terhenti saat mendengar suara ponsel Jeno
"Aa nelfon" ujar Jeno
"Yaudah angkat"
Jeno pun menurut lalu segera mengangkat telfon dari jaemin, ia mengernyitkan dahinya saat mendengar isakan jaemin
'Maaas'
"Aa kenapa?"
'gege mas' Isak jaemin dari ujung telfon
"Gege kenapa?"
'gege nyoba bunuh diri lagi mas'
Badan Jeno menegang sembari mengeratkan jarinya di balik hpnya
"Kenapa mas?" Tanya Wendy
Ia menjatuhkan ponselnya adalah lalu menunduk dalam
"Mas? Kenapa?" Tanya Wendy
Tangan Jeno bergetar hebat, ini salahnya, ia yakin renjun seperti ini karena perkataan nya tadi sore
***
Wendy masih terus menangis sambil menggenggam tangan renjun yang masih menutup matanya
Renjun berhasil di selamatkan karena bantuan pernafasan yang Taeyong lakukan sepanjang perjalanan menuju rumah sakit