24. Senja

134 14 1
                                        

Play this music
Gummy - My love

®®®

Sssttt 🤫 jangan berisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sssttt 🤫 jangan berisik

®®®

Jangan sedih.
Aku di sini untukmu.
Aku akan memelukmu dan melindungimu dari kerasnya dunia.

®®®

Elvano berpikir keras. Satu jam berlalu dengan cepat. Selama satu jam itu, ia berkeliling mencari Reina. Mulai dari halte sekolah, rumah perempuan itu, dan danau di mana mereka bertemu, Elvano tidak menemui batang tubuh perempuan yang teramat ia cintai. Pikirannya mulai kacau. Kekhawatiran menyergap seluruh tubuhnya. Bagaimana jika Reina terluka? Bagaimana jika ada orang jahat yang ingin menyakiti gadisnya? Semua permikiran itu melayang bebas membuat Elvano semakin khawatir.

Selama hidupnya, Elvano tidak ingin mengalami kekhawatiran seperti ini. Ia takut kehilangan orang yang berharga dalam hidupnya lagi. Ia takut ditinggalkan oleh mereka. Ia takut sendirian lagi. Masa lalu yang melekat dalam hatinya berputar perlahan. Masa kelam yang membuat Elvano hampir menyerah dalam hidup. Rasa perih mulai menggerayangi dada.

"Reina, kamu di mana, sih? Please, jangan buat aku khawatir." Elvano bergumam sendiri ketika panggilannya tidak dijawab oleh Reina.

Awan berubah gelap. Rintik hujan mulai berjatuhan. Angin berhembus kencang. Dedaunan berterbangan di jalan raya yang tidak sepi walaupun sedetik saja. Elvano tahu hujan yang turun berarti gadisnya sedang bersedih. Reina sedang bersedih dan menangis. Ia butuh pelukannya.

Elvano memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Tidak ada waktu lagi untuk bertele-tele. Percuma saja. Sebanyak apapun ia menelpon Reina, perempuan itu tidak akan mengangkatnya. Jika Reina tidak ada di danau di mana perempuan itu menghabiskan waktu ketika bersedih, maka, kemungkinan besar Reina sedang dalam perjalanan menuju tempat itu. Elvano akan menunggu di danau sampai Reina muncul.

Benar. Tidak lama kemudian, Reina berjalan memasuki danau. Elvano menatap Reina dengan tatapan kesedihan. Perempuan itu mengenaskan. Di bawah derasnya hujan, Reina menangis dalam diam. Seragam putih abu-abu yang ia kenakan basah kuyup. Tatapannya kosong. Langkah kakinya lunglai dan lemah. Hati Elvano teriris. Ia merasakan sakit melihat gadisnya terluka.

Perlahan, Reina berhenti di bawah pohon sakura. Meringkuk di bawahnya dengan kedua tangan memeluk kaki. Suara tangis perempuan itu semakin terdengar. Rengekkan kepedihan yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

"Gue benci hidup gue! Gue benci diri gue! Gue benci!" Teriak Reina.

Elvano mendengarnya. Hatinya berdenyut sakit. Reina yang tersenyum bukanlah Reina yang asli. Perempuan itu pandai bermain peran. Menutupi semua luka seakan-akan hidup yang ia miliki adalah kebahagiaan.

Hujan di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang