{SELESAI}
Bagiku, Hujan menyenangkan. dingin, segar, dan nyaman. Namun, tidak dengan petir. Aku benci petir--Reina Putri Kartika.
Bagiku, dia adalah hujan yang indah. aku menyukai senja, namun hujan lebih menarik untuknya--Elvano Abrisam.
Buat kalian yang udah baca HKS dari awal sampe akhir, aku mengucapkan terimakasih pake banget 😁 meskipun cuma beberapa orang, aku udah seneng. Setidaknya ada peningkatan, kan? Hehe 😆
Terimakasih buat kalian yang udah baca HKS dari prolog sampe part 25 ini, jangan bosen ya nungguin Thira up date ☺ Aku berusaha untuk up date cepet biar kalian gak nunggu lama. Tapi, kadang karena ada satu dua alasan, aku minta maaf kalo seminggu up date sekali ya 😅 semoga kalian gak kecewa.
Sebelum membaca, aku mau berdoa Bismillahirrahmanirrahim 🤲 semoga lancar ya aamiin😇
Happy reading, gais 😍🥰😘
Part ini full menceritakan Elvano dan Reina, ya🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
®®®
Kau dan senja adalah dua hal yang kusukai. Bedanya, kau tak akan kubiarkan pergi seperti senja di penghujung hari.
®®®
Nyanyian burung mengusik pendengaran perempuan berambut dora yang meringkuk di dalam selimut. Cahaya mentari menelisik memasuki celah jendela, kemudian menyentuh wajahnya. Kelopak matanya terbuka. Iris cokelat menawan bergerak ke kanan dan kiri. Memastikan bahwa pagi tidak berganti menjadi siang.
Jam dinding menunjukkan pukul 07.00 WIB. Hembusan napas kasar terdengar jelas. Hari ini adalah hari pertama ia menjalani skors. Untuk dua hari ke depan, ia akan melakukan hal yang sama. Meringkuk di atas kasur dengan selimut tebal sebagai pelengkap.
Getaran ponsel di atas nakas mengalihkan perhatian Reina. Perempuan itu meraih benda tipis bercahaya dan memeriksa apakah ada pesan yang masuk. Pesan singkat Elvano membuat bibir Reina melengkung sangat manis.
