{SELESAI}
Bagiku, Hujan menyenangkan. dingin, segar, dan nyaman. Namun, tidak dengan petir. Aku benci petir--Reina Putri Kartika.
Bagiku, dia adalah hujan yang indah. aku menyukai senja, namun hujan lebih menarik untuknya--Elvano Abrisam.
"Perih bagiku Menahan marahku Tapi ku akan lakukan Bahkan lebih dari itu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote, komen, dan share! Follow juga! 😍❤
®®®
Kamu lebih penting dari egoku
®®®
"Yuk, pulang!" Nana menggendong tas dan menyeret Reina untuk mengikutinya.
"Na, gue pulang sama Elvano."
Perkataan Reina membuat Nana menghentikan langkah. Ia menghembuskan napas kasar, kemudian mencebikkan bibir.
"Elvano, Elvano, Elvano! Sejak pacaran, lo jarang pulang bareng gue." Nana bersedekap. "Pagi, siang, sore Elvano. Gue gedek dengernya."
"Na, lo cerewet kayak emak-emak ngerumpi."
"Yailah, gue emak lo!"
"Dih, ogah. Najis!"
"Reina, jangan durhaka, kena azab baru tau rasa."
"Sssttt!" Reina menempelkan jari di bibir Nana. "Berisik!"
Reina meninggalkan Nana. Ia tidak ingin tuli mendadak jika bersanding dengan Nana yang mulutnya seperti toa.
Nana menggeram kesal. Ingin sekali ia menjambak rambut Reina. Namun, ia juga tidak tega melihat sahabatnya kesakitan. Merepotkan.
Nana menghampiri Reina yang duduk di halte bus. Sambil menunggu pacarnya, Reina memainkan ponsel. Semenjak kejadian Sarra, followers Reina bertambah. Dalam sekejap, Reina terkenal. Tetapi, popularitas itu tidak berdampak apapun pada sahabatnya. Reina mengabaikan semua komen dan tanggapan soal pembulian Sarra. Perempuan itu menganggap semuanya tidak pernah terjadi.
Reina adalah sahabatnya dari kecil. Ia tahu bagaimana Reina bertahan ketika kedua orangtuanya pergi. Ia tahu bagaimana Reina dihina orang-orang. Ia tahu bagaimana Reina dikucilkan dan tidak dianggap. Bagi Nana, Reina adalah adiknya. Reina tersenyum setiap hari, namun terluka pula.
Ucapan Nana berhasil membuat Reina mengalihkan pandangan. Perempuan itu menaikkan satu alis sebagai pertanyaan 'kenapa?'
"Elvano gak bener-bener sayang sama lo. Dia .. masih berharap sama Mia."
"Lo tau dari mana?"
"Dari cerita lo tadi."
Reina memang bercerita pada Nana perihal Elvano yang perhatian pada Mia. Ia bercerita karena ia tidak ingin Nana berpikir dirinya tidak berharga. Nana sangat berarti untuknya. Tetapi, mengapa Nana malah menentang hubungannya dengan Elvano?