®®®
Kamu bukan sekedar hujan.
Kamu adalah hujan yang lebih indah dari pelangi.
Biarkan aku menjadi senja yang paling bahagia karena memiliki hujan yang istimewa.®®®
Elvano membenarkan papan yang bertuliskan 'TUTUP' agar tidak miring. Niatnya ingin melepaskan rindu pada Reina, namun malah ngelamun di danau sampai lupa waktu. Elvano ingin bekerja, tetapi ia lupa kalau bengkel tutup karena acara ulang tahun Mia. Jadilah, ia menjadi manusia paling gabut sedunia. Sangking gabutnya, Elvano membenarkan papan penanda. Seekor semut saja tertawa kencang melihat Elvano galau merana.
Elvano tidak tahu sebesar apa perasaannya pada Reina. Yang jelas, tidak ada satu detik pun yang ia lewati tanpa memikirkan Reina. Kata-kata penolakan Reina bermain riang di otaknya. Melompat, berlari, tertawa, dan bergelajutan manja seolah-olah mengejek dan menghina karena tidak bisa melupakan mantan.
Reina bukan sekedar mantan. Reina lebih dari itu. Jika diumpankan, Reina adalah seorang ratu yang paling cantik. Sudah seharusnya seorang ratu hidup di istana yang mewah. Istana mewah itu adalah hati Elvano. Elvano bukan siapa-siapa. Ia tidak memiliki harta dan tahta. Untuk hidup saja harus banting tulang siang dan malam. Hal yang paling berharga dalam hidupnya adalah hati. Dan, hati Elvano dihuni dan dikuasi oleh ratu bernama Reina Putri Kartika.
Ketika Reina menolak hatinya, dunia Elvano runtuh. Pasalnya, cuma hati yang bisa Elvano berikan. Ia tidak memiliki apapun lagi.
Memang, Reina bukan perempuan cantik seperti Mia. Jika membicarakan kekurangan Reina tidak ada habisnya. Reina pendek dan kurus. Sekali jerawatan, jerawatnya sebesar jagung. Reina tidak bisa diam. Sering manjat genteng, nangis sendirian di danau seperti kuntilanak, dan mulutnya cerewet. Tetapi, Reina mampu menggantikan posisi Mia di hatinya. Memberikan kebahagiaan yang tidak bisa diberikan perempuan lain di dunia. Reina adalah perempuan unik dengan senyuman yang misterius.
Ah! Mengapa kepikiran Reina terus?! Lama-lama, Elvano stres tingkat dewa.
"Elvano!"
Teriakan seorang perempuan membuat Elvano kembali ke dunia nyata. Nana turun dari mobil dan menghampirinya.
Tidak ada badai, tidak ada hujan, Nana mendorong Elvano dan memberikan satu pukulan paling keras. Tubuh Elvano terhuyung ke belakang. Rahangnya terasa nyeri.
"Di mana Reina?! Lo sembunyiin di mana, hah?!" Nana menarik jaket Elvano dan memaksanya agar bicara. "Bangsat! Jawab gue, goblok! Di mana Reina?!"
"Na, lepasin Elvano! Kalo cara lo kayak gini, gak bakal selesai masalahnya." Daffa menarik tangan Nana agar terlepas dari jaket Elvano. "Mikir, Na! Di sini bukan cuma lo yang khawatir. Gue juga. Jangan nambah masalah lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan di Kala Senja
Teen Fiction{SELESAI} Bagiku, Hujan menyenangkan. dingin, segar, dan nyaman. Namun, tidak dengan petir. Aku benci petir--Reina Putri Kartika. Bagiku, dia adalah hujan yang indah. aku menyukai senja, namun hujan lebih menarik untuknya--Elvano Abrisam.