35. Hujan

102 13 20
                                        

Jangan lupa vote komen, dan share ke temen-temen kalian!!! Wajib!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote komen, dan share ke temen-temen kalian!!! Wajib!

®®®

Maafkan aku.
Aku tidak berbuat jahat padamu.
Namun, kamu harus tahu di mana posisimu sekarang.

®®®


Suara nada dering telpon terdengar. Ponsel Elvano yang berbunyi. Reina menoleh ke belakang. Elvano tertidur di sofa panjang. Tangannya menutupi wajah. Manis sekali.

Reina menggeleng. Mengapa ia berpikiran seperti itu? Efek bucin kali, ya?

Dering ponsel Elvano kembali terdengar setelah beberapa saat berhenti. Reina kesal. Dering ponsel mengganggu belajarnya. Awalnya, ia berniat mematikan ponsel Elvano, namun niatnya berubah setelah membaca nama si Penelepon.

"Mia?" Reina membisu.

Haruskah ia menjawab panggilan itu? Jujur, hatinya terluka. Sakit. Elvano tidak bisa lepas sepenuhnya dari Mia. Mia selalu mengelilingi Elvano seperti bulan mengelilingi matahari. Lantas, apa perannya? Apakah ia sekedar pelampiasan Elvano?

Memikirkan hal tersebut membuat Reina terduduk lesu.

Panggilan kelima dari Mia tidak kunjung Reina angkat. Ia hanya menatap kosong layar ponsel. Ia ingin marah. Tetapi, kepada siapa ia marah? Elvano? Laki-laki itu tidur. Tidak tahu apa-apa.

Tidak ada lagi tanda-tanda dari panggilan Mia. Mungkin, Mia lelah menelpon tanpa jawaban. Reina menghembuskan napas kasar. Kejadian ini membuat Reina tidak berselera belajar. Berulangkali, Mia terlibat dalam hubungannya. Menghubungi Elvano seolah-olah Elvano tidak memiliki pacar. Apa Mia tidak memikirkan perasaannya? Apa Mia berniat menjadi pelakor?

Reina memutuskan kembali belajar. Ia harus mempersiapkan beberapa materi untuk ujian.

Tiga puluh menit berlalu. Ruang tamu  lenggang. Menyisahkan suara bisikan Reina menghapal beberapa kalimat.

Drrttt!

Reina kembali diam. Lagi, lagi, dan lagi. Mengapa?!

Karena kesal, Reina mengangkat telpon tersebut.

"Elvano .. "

Reina membeku. Mia menangis. Mengapa perempuan itu menangis? Isak tangis Mia terdengar jelas di telpon.

"Elva-no, ke ru-rumah gue, ya .. "

Reina diam.

"Elvano? Kenapa lo diem aja? Gue butuh lo sekarang."

"Halo? Elvano?"

"El---"

Tit.

Hujan di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang