47. Hujan

104 15 4
                                        

Pada tahap ini, aku mengerti bahwa aku harus introspeksi diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada tahap ini, aku mengerti bahwa aku harus introspeksi diri. Dia memang salah, tapi aku lebih salah karena tidak tahu letak kesalahanku.

®®®

Reina memandang dirinya sendiri di depan cermin. Hoodie cokelat dan celana jeans melengkapi penampilannya. Apakah mendatangi acara Mia adalah pilihan yang tepat?

Hati Reina ragu. Bagaimana jika Mia merencanakan sesuatu yang buruk? Tetapi, Reina tidak bisa diam saja. Sebuah rencana dibuat untuk dilaksanakan. Ia adalah rencana utama Mia. Reina ingin tahu seberapa hebat rencana Mia. Yang pasti, Mia melakukannya untuk Elvano.

Drrrtt .. drrrtt ..

Ponsel Reina berbunyi. Di layarnya tertulis nama Daffa. Reina berdecak kesal.

"Rein, lo mau ke mana?"

Suara Daffa terdengar di ujung panggilan. Reina memutar bola matanya. Kepo sekali anak ini.

"Ke mana aja asal gak ada lo."

"Gue serius, Rein."

"Bodo amat! Jangan nelpon gue lagi!"

Reina mematikan panggilan. Menarik napas dalam, kemudian meninggalkan kamar. Saatnya terlibat dalam rencana yang Mia buat.

®®®

Elvano terbangun dari tidur karena mendengar ponselnya berdering. Ada lima belas panggilan tidak terjawab. Karena kesal, Elvano mematikan daya dan mencopot baterai ponsel. Mia tidak pernah lelah menghubunginya.

Hari ini adalah hari ulang tahun Mia. Ia tidak berniat datang. Ia tidak ingin Reina salah paham lagi. Pilihan terbaik saat ini adalah menjauh. Biarkan Mia melakukan apapun yang ia mau. Elvano tidak peduli.

"Kak, ayo, main." Ocha menarik tangan Elvano agar mengikutinya. "Ayo, ada mainan balu."

"Mainan baru apa?"

"Tadi, Wawan buat boneka dali kayu. Ayo, main. Ayo, ayo!"

Elvano tertawa, kemudian menggendong Ocha. "Ayo, main!"

"Yey! Main! Main!"

®®®

Reina mencocokan alamat undangan ulang tahun Mia. Tidak salah lagi, ulang tahun Mia memang diadakan di panti asuhan.

"Reina!"

Reina terkejut ketika seseorang memanggil namanya. Nana dan Daffa keluar dari mobil dan menghampirinya. Daffa memang memberitahu Nana soal Reina yang akan menemui Mia.

Hujan di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang