~Kamu mungkin memang sudah melupakan Allah, tapi Allah tidak akan pernah lupa akan ciptaanya~🍃
[Happy reading]
☆☆☆
Satu jam setelah kelas berakhir Rayhan gunakan untuk melamunkan segala permasalahan di hidupnya. Tepatnya pada permasalahan hati yang 'tak kunjung mendapat jalan keluar.
Untuk kesekian kalinya Rayhan menggelengkan kepalanya guna mengenyahkan pikirannya itu. Sudahlah masa lalu itu bukan untuk diungkit kembali tetapi untuk dikubur sedalam-dalamnya.
'Pletakk'
"Awhs!! Setan jadi-jadian mana nih yang udah ngeganggu gua?" geram Rayhan ketika sebuah buku mendarat dengan keras di atas kepalanya-,sedikit nyeri.
Rayhan mengusap-ngusap kepalanya sambil mencelingak-celinguk mencari siapa setan jadi-jadian tersebut.
"Woy!! Enak aja muka gua yang ganteng mirip Dilan gini disama-samain sama setan," protes Kenno salah satu teman seperjuangan Rayhan.
"Gua sengaja mukul lo yang dari tadi ngelamun. Dari pada nanti lo kesambet miss Kun!" cerocos Kenno panjang lebar.
"Kok gua merinding, ya? Denger suara tapi ga ada orangnya. Hiih, Mending gua cabut!" celetuk Rayhan yang kembali mengerjai Kenno seraya pergi dari tempat tersebut.
Memang suasana kampus pada siang ini sudah sangatlah sepi. terlebih lagi koridor belakang yang tidak banyak orang berlalu lalang, hanya ada Rayhan, Kenno, dan beberapa anak lainnya.
Keadaan yang sepi, sunyi, angin sepay-sepoy, di tambah banyaknya pepohonan besar membuat suasana terasa sedikit horor, sehingga mendukung akting yang dibalaskan oleh Rayhan.
"Rasain gua kerjain balik, makanya jangan suka ngerjain orang," Batin Rayhan seraya menyunggingkan bibirnya.
"Woy bang Rayhan, main ninggalin aja pas lagi sayang-sayangnya kaya doi!" teriak Kenno yang merasa kesal karna tidak direspon oleh Rayhan. Kenno pun segera bergegas pergi karna suasana sekitar yang sudah sepi.
Rayhan berjalan santai menuju ke parkiran dengan tatapan dingin dan rambut yang sudah tak beraturan, menambahkan kesan Bad pada dirinya.
Sedangkan dari lawan arah, seorang wanita yang berpakaian tertutup sedang berjalan dengan terburu-buru menuju dirinya.
Jdugg 'Brakk
Terdengar suara tabrakan dan bantingan. Ternyata itu berasal dari wanita yang berjalan terburu-buru dengan menunduk tanpa melihat kedepan, membuat dia tak menyadari bahwa di depanya ada seseorang yang tak sengaja ia tabrak.
"Sssshh ...!" ringisan pelan tak sengaja lolos dari mulut Rayhan yang merasa tidak siap mendapat tubrukan dari wanita di depanya.
"Aduh, nih, mulut bukanya marah malah ngeringis kesakitan!" ceplos Rayhan dengan suara kecil sambil memukul-mukul pelan bibirnya.
"a-a ... aaf-wan Akhi, saya tidak sengaja," balas wanita tersebut sambil menunduk meminta maaf kemudian memunguti bukunya yang terjatuh.
"Lain kali kalo jalan matanya dipake! Dan ingat, nama gua bukan AKHI tapi Rayhan," teriak Rayhan kencang serta penuh penekanan. Enak saja wanita itu main asal memanggil nama dirinya.
Alih-alih menghindari Rayhan, setelah memunguti buku nya yang jatuh perempuan itu malah langsung meninggalkan Rayhan tanpa membalas perkataannya,-mungkin mengigau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hii! Aisha [Hijrah Series]
Teen FictionSosok lelaki bak burung lepas dari sangkar setelah dia lulus dari pondok pesantren tempatnya menuntut ilmu. Kebebasan pergaulan dan disakiti oleh wanita yang dicintai membuat ia jadi meninggalkan tuhannya. Tidak lagi dia percaya pada tiap takdir ind...