*jangan lupa untuk vomentnya ya guys🤗😁
•
•
•[Happy reading]
☆☆☆
Baru saja Rayhan mendapat pesan yang berisi ajakan hangout oleh teman-temannya. Padahal siang ini ada jadwal ngampus, namun, rasanya ia merasa sangat malas untuk keluar rumah. tetapi jika ia berada di rumah ini terus-terusan kepalanya akan meledak karna harus mendengarkan celotehan Sang bunda yang panjang bin ajaib.
Setelah berfikir panjang, akhirnya Rayhan memutuskan untuk menerima tawaran hangout bersama teman-temannya. Masa bodolah dengan waktu kuliahnya itu.
Terlihat Rayhan sedang menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, sambil merapihkan penampilannya agar tidak terlihat sedikit kusut.
Arina yang sedang menonton televisi mengernyit melihat penampilan Rayhan yang sudah rapih dengan pakaian casualnya.
"Loh, loh ... Anak bunda mau kemana? Perasaan baru aja pulang, kok udah mau pergi lagi?" tanya Arina yang saat ini sedang menghadang jalan Rayhan.
"Biasalah, Bun. Nongki sama temen-temen."
"Oh iya, siang ini aku bolos ngampus ya, Bun," lanjutnya.
Arina memelototkan matanya.
"BIG NO!! Ayahmu kerja mati-matian agar supaya kamu bisa sekolah sampai ke jenjang tinggi, Bi. Kenapa kamu malah menyia-nyiakannya?!" bentaknya tanpa sengaja."Bunda juga yakin pasti kamu belum sholat dzuhur, kan? Pulang-pulang bukannya diam di rumah, malah main pergi aja."
Arina sudah muak melihat tingkah laku Rayhan yang buruk itu, ingin sekali rasanya ia menenggelamkan anaknya itu ke palung yaitu dasar laut yang paling dalam.
Sudah lelah Arina mengingatkan Rahyan, ia berusaha mati-matian untuk mengembalikan perilaku baiknya Rayhan. Tapi nihil yang ia dapat. Rasanya ingin menyerah saja pada keadaan.
"Lakukan itu jika kamu udah gak ngehargain keberadaan bunda, Bi!!"
Rayhan menatap bundanya dengan malas.
"Ck, ngapain si sholat, buang-buang waktuku, Bun. Lagipula Bunda kaya gak pernah muda aja deh. Sekali bolos gak akan membuat aku di DO dari kampus. Udah ya Bun, Aku ditunggu sama temen-temen, nih, Assalamu'alaikum." pamitnya panjang lebar yang tidak memberikan kesempatan Arina untuk berbicara.
"Wa'alaikumsalam"
Arina tersenyum masam dan menatap nanar kepergian Rayhan yang sudah tidak terlihat lagi oleh pandangannya. Tak lupa ia beristighfar kepada Rabb-Nya.
"Seburuk itu perlakuan sama bunda, Nak"
---
~Di caffe
Di lain tempat dan di waktu yang bersamaan, empat orang pemuda sedang asyik-asyiknya nongkrong dengan kekasih mereka masing-masing.
Di waktu menjelang ashar ini sebagian orang menghabiskan waktunya menuju ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat ashar. Sedangkan mereka malah sedang asyik menghabiskan waktunya untuk hal yang tidak berguna.
"Woy, Bro! sorry banget nih gua telat datengnya," ujar Rayhan ketika baru sampai di caffe dan langsung mendudukan bokongnya di kursi yang kosong.
"Yeuuh ... ga asik, lo, Ray. Udah setengah jam nih kita nunggu." Leo menatap Rayhan dengan malas.
"Heh! setengah jam bapakmu. Udah tau gua cuma telat 5 menit, berasa dihakimi deh, gua. Lindungi Hambamu yang lemah ini ya Allah." Rayhan memasang tampang memelas dan suara yang dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hii! Aisha [Hijrah Series]
Teen FictionSosok lelaki bak burung lepas dari sangkar setelah dia lulus dari pondok pesantren tempatnya menuntut ilmu. Kebebasan pergaulan dan disakiti oleh wanita yang dicintai membuat ia jadi meninggalkan tuhannya. Tidak lagi dia percaya pada tiap takdir ind...