VOTE AND KOMEN YANG BANYAK🔥
HAPPY READING :)
~CALUM SCOTT - YOU ARE THE REASON~
Aman, nyaman. Itulah yang aku rasakan tatkala bersamamu wahai kekasih. Walau kau tak menganggapku demikian, aku tak apa. Asalkan kau selalu ada dan bersamaku. Itu adalah sesuatu yang lebih dari cukup
•••
"Oqi ini mobil lo, kan?" tanyaku memastikan. Oqi mengangguk sembari menekan sebuah tombol.
Tit tit tit
Aku menoleh tatkala alarm mobil yang ada di sebelahku berbunyi. Membuat lampu depan mobil itu menyala sebelum akhirnya kembali meredup.
"Bagus, tidak ada yang lecet. Kalo gitu, bawa sepeda ini ke alamat yang saya kasih tadi!" perintah Oqi sembari menunjuk ke arah sepedaku.
"Siap, Tuan!"
Lelaki dengan nama Jack itu pun melangkah menuju sepedaku dan segera membawanya keluar dari area Malang Night Paradise. Meninggalkan kami dengan seribu tanda tanya di pikiranku.
"Jadi, tadi lo gak bener-bener jalan kaki ke rumah gue?" tanyaku dengan nada mengintimidasi.
"Sure, emang lo kira jarak rumah gue sama rumah lo itu gak jauh apa? Tapi ... Tadi sih gue diantar sama Jack. Jadi, gue gak nyetir dong."
"Bodo amat, Qi! Gue gak peduli."
"Ya serah lo! Sekarang, lo mau pulang atau nginep di sini?"
Cit cit cit
Suara alarm mobil kini kembali terdengar bersamaan dengan Oqi yang masuk ke dalam mobil miliknya. Mobil termahal dan terkeren yang ada di dunia.
Tin
"Buruan, masuk! Gue udah ngantuk nih," teriak Oqi dari dalam mobil.
"Ck, nyebelin banget sih!" gerutuku sembari membuka pintu mobil Oqi. Memasukinya dan membanting pintu yang melayang itu.
"Cih, untungnya kualitas mobil gue bagus. Kalo gak, udah gue suruh lo buat ganti pintu mahal itu dengan harga jutaan."
"Udah deh, buruan jalan! Gak usah nerocos, napa?" kesalku sembari melipat kedua tanganku di depan dada. Oqi pun menghela napasnya dan mendekat ke arahku.
Aku yang khawatir pun segera mengulurkan tangan mencegahnya agar menjauh dariku.
"Jangan deket-deket sama gue. Kita bukan mahram," peringatku sembari menatapnya tajam.
"Ye ... Gue juga tahu kalik. Makannya gue mau cepet-cepet pulang. Oh iya—"
Ctet
"Kalo lo gak make sabuk pengaman lo, kapan gue bisa berangkat? Mobil gue itu didesain dengan mode sabuk pengaman. Jadi, kalo lo gak make sabuk pengamannya, mesin mobil gue gak bakalan mau nyala."
Aku menghela napas dan mengangguk. Paham akan apa yang diberitahukan oleh Oqi.
"Ck, dasar kampungan!" umpat Oqi yang langsung membuatku menoleh.
"Eh, gue denger, ya!" ucapku dengan penuh penekanan.
"Sengaja! Lo itu cowok terpolos, ketinggalan zaman, dan tersinting yang pernah ada."
"Ya udah, kalo lo gak suka sama gue, batalin aja pertunangannya. Cih, sok-sokan banget jadi orang."
"Gue juga maunya begitu. Tapi hati bisa apa?" gumam Oqi sembari menatap lurus ke depan. Aku pun menoleh dengan mata melebar? Apa yang dibilang? Hati? Emang, hatinya dia kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
HINDER (END)
Teen FictionR 15+ 《PART LENGKAP》 ~ Genre Spritual ~ Jarak membentang di antara kita. Memutus diri ini untuk berjumpa denganmu. Entah kapan kita bisa bertemu. Kuyakin, kita pasti akan bertemu. ~ Feyliska Rinkana Angel Dernando ~ "Aku yakin, kita pasti akan berte...