~ THE CHAINSMOKERS - WHO DO YOU LOVE ~
Mau tidak mau, kita harus menuruti keinginan orang tua (kecuali hal-hal yang buruk). Kalau kamu sendiri tidak ingin dianggap durhaka oleh Allah Swt
•••
"Apa??!!" teriak ketiganya serempak. Yang tak lain adalah Bang Tyo, Papa Oqi, dan Bunda Oqi.
"Kamu bicara apa sih, Nak? Gak usah nglantur gitu," ucap Papa Oqi.
"Oqi gak nglantur, dan Oqi bicara apa adanya. Oqi tahu, kalo keputusan ini sangat penting dan berat. Tapi, Oqi sudah memikirkannya matang-matang dan berjanji kepada Fey. Untuk mengadakan acara lamaran kami secepatnya."
"Tapi, kenapa tahun ini? Kan umur kalian masih muda. Kita kan bisa ngadain acara lamarannya beberapa tahun kemudian."
"Dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada? Pa, kita kan tidak ada tahu kapan kita meninggal. Dan kita tidak ada yang tahu kehidupan kita di masa depan. Dan ya, Papa dan Bunda tahu sendiri kan kalo Oqi itu tidak suka mengingkari janji. Jadi, selama Oqi masih diberi nyawa, kenapa tidak untuk melakukannya secepat mungkin? Toh, ini cuman lamaran. Bukan nikahan."
"Tapi, Oqi ...."
"Bunda ingin lihat Oqi bahagia, kan?" tanya Oqi sembari menatap tulus samg bunda. Bunda mengangguk.
"Iya, Bunda tentu saja mau. Bunda mana yang tidak ingin melihat buah hatinya bahagia. Mungkin, dia bunda terjahat sedunia!"
"Nah, Bunda gak mau kan jadi Bunda sejahat sedunia? Jadi, Oqi mohon ... Sekali. Ikuti permintaan Oqi."
"Tapi kan tidak perlu seperti ini, Oqi. Kami bakal ngizinin dan ngikutin semua kemauanmu. Asalkan bukan lamaran. Papa yakin kok kamu bakal bahagia setelah ini. Hidup bersama sama kami."
"Tahu apa Papa tentang kebahagian, Oqi? Emang, Papa pernah jengukin Oqi? Emang Papa tahu keinginan besar Oqi? Dan ya, Papa emang tahu Oqi kesepian atau tidak selama ini? Nggak kan?" Papa Oqi terdiam membisu. Seakan-akan kata Oqi menampar telak dirinya. Alu yang sedari tadi melihat perdebatan anak dan orang tua itu pun memutuskan untuk menengkan Oqi.
"Tidak usah berbicara, Fey! Kamu cukup diam dan mendengarkan saja. Atau kamu bakalan nemu mayat aku setelah pulang dari sini. Kalo kamu sampai ngomong sepatah kata pun."
Deg
Ancaman seperti apa ini? Kenapa dia ... Ah, sudahlah! Aku lebih baik diam daripada ikut terjerat ke masalah besar seperti ini.
"Oqi ... Kenapa secepat ini? Kan kamu bisa ngadain lamaran habis kuliah atau dapat kerja nanti. Ini, belum waktunya Oqi."
"Bang Tyo, emang bisa ngpastiin kalo Oqi di masa depannya nanti masih bernyawa? Dan membiarkan Oqi meninggal dalam keadaan masih memiliki utang janji dengan Fey?" tanya Oqi tulus. Membuat Bang Tyo diam seribu bahasa. Dan detik itu juga, ruang tamu mendadak hening. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap di bibir kami masing-masing. Kami tampak beku layaknya patung.
"Apakah Oqi yakin akan keputusan Oqi?" tanya Bunda.
"Ya, Oqi sangat yakin Bunda. Untuk membuktikannya, Bunda bisa suruh Oqi berdiri di rel kereta api. Oqi pasti akan siap untuk mati di sana dan menunjukkan keseriusan Oqi."
Grep
"Hiks hiks hiks ... Jangan lakuin itu, Nak. Bunda gak sanggup kehilangan putra sematang wayang Bunda. Jangan tinggalin Bunda, Oqi. Please ...." Bunda memeluk erat tubuh Oqi. Sedangkan Oqi memilih diam tak bergeming. Membiarkan Bundanya menangis tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINDER (END)
Teen FictionR 15+ 《PART LENGKAP》 ~ Genre Spritual ~ Jarak membentang di antara kita. Memutus diri ini untuk berjumpa denganmu. Entah kapan kita bisa bertemu. Kuyakin, kita pasti akan bertemu. ~ Feyliska Rinkana Angel Dernando ~ "Aku yakin, kita pasti akan berte...