44

10 2 0
                                    

~ MELLY GOESLAW - BUNDA ~

Anak adalah harapan dari orang tua. Maka dari itu, kita harus berusaha untuk mewujudkan impiannya. Supaya kelak kita bisa bersanding dengan mereka di Surga-Nya kelak

•••

Mataku seketika membola. Tatakala aku membaca judul buku itu. Jadi, ini buku diary ibu? Lalu, kenapa ada di kamarku? Perlahan namun pasti, tanganku mulai membuka buku usang itu. Membacanya mulai dari awal hingga akhir. Dan, pandanganku tiba-tiba saja terpaku pada halaman yang berjudul, Harapanku untuk putri tercintaku. Feyliska Rinkana Angel Dernando. Aku mulai membacanya dan setitik demi setitik air mata membasahi lembaran buku. Membawa perasaan haru nan sesak di dada. Entah apa yang merasukiku. Yang pasti, lidahku terasa kelu setelah membaca isi halaman tersebut. Halaman yang berisikan harapan Ibu kepadaku yang ia tulis sebelum menemui ajalnya.

Surabaya, 19 Juni 2009

Teruntuk Putriku tercinta, Feyliska Rinkana Angel

Fey, maafkan ibumu yang tidak bisa mendampingi dirimu di kelulusan kuliahmu nanti. Anggap saja kalau Ibu terlalu lemah. Tak berdaya! Dengan kondisi tubuh yang selalu lemah ini. Ibu tidak tahu harus berkata apalagi. Yang ingin Ibu katakan, Ibu sangat menyanyangimu! Begitulah Bapakmu.

Tapi, maaf. Ibu harus menyusul Bapakmu di surga sana dan meninggalkamu bersama Bang Tyo sendiri. Berat rasanya harus meninggalkan kalian. Bagaimana pun, inilah takdir Allah. Dan Ibu berharap, saat kamu besar nanti, kamu bisa menjadi sosok muslimah yang taat beragama. Selalu memakai jilbab dimana pun berada dan tidak melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah.

Ibu harap, suatu saat nanti, kamu masuk ke pondok pesantren. Tempat dimana Ibu menuntut ilmu dan belajar di sana sebelum akhirnya berkuliah di Universitas Negeri Surabaya. Dulu, Ibu sangat ingin sekali masuk ke dalam jurusan akuntansi. Namun, karena masalah nilai, Ibu akhirnya tersingkirkan dan masuk ke jurusan tata busana.

Awalnya, Ibu sempat kecewa karena tidak sedari dulu masuk ke jenjang SMK. Namun, justru jenjang SMA. Hingga akhirnya Ibu tersingkir dan tidak bisa mencapai impian Ibu. Tapi tak apa, Ibu bahagia atas takdir yang ditetapkan Allah kepada Ibu. Dan Ibu berharap, kamu bisa menggapai impianmu dan membuat Ibu bangga. Ibu juga punya harapan agar kamu bisa masuk jurusan akuntansi nantinya. Menggantikan sosok Ibu dan sukses menjadi seorang akuntansi hebat.

Ibu tahu, sedari kecil kamu menyukai matematika, hitung menghitung, dan menulis. Dan Ibu yakin, kamu pasti bisa menjadi mahasiswi di sana. Tentu, Ibu akan bangga dan bahagia jika kamu bisa masuk ke sana. Dan ya, Ibu berharap banyak akan hal itu. Oh iya, jangan lupa sholat dan perbanyak ibadah. Karena hanya Allahlah yang bisa membantu hidupmu. Berharap agar di masa depan nanti kamu bisa hidup bahagia untuk selama-lamanya. Ibu dan Bapak akan selalu mendoakanmu di surga. Dan semoga kalian selalu sehat serta selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin.

Tertanda

Tiara Wianti

Aku memangis meraung-raung hingga tanpa sadar mengundang seseorang masuk ke dalam kamarku. Bang Tyo tampak kebingungan melihatku dan segera membekap tubuhku. Memberikanku ketenangan.

"Fey, ada apa? Kenapa kamu-" Bang Tyo memberhentikan ucapannya ketika ia melihat buku yang ada di dekapanku. Ia menghela napas dan memgambil alih buku diary ibu. Meletakkannya kembali ke dalam rak buku.

"Sstt ... Sudah. Jangan dipikirkan lagi. Ibu pasti mengerti kok kalo kamu gak sanggup untuk memenuhi permintaan Ibu," ucap Bang Tyo menenangkan sembari mendekap tubuhku. Aku menggelengkan kepala. Menolak akan ucapan Bang Tyo.

HINDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang