VOTE AND KOMENNYA YA GUYSSS🔥
HAPPY READING :)
VIRGOUN ~ BUKTI
Kau tak sendiri. Aku selalu ada untukmu. Ku kan selalu menjagamu. Hingga napas terakhirku. Camkan itu!
•••
Ah, indah sekali pagi ini. Langit yang cerah, burung-burung berkicau merdu, dan beberapa motor berlalu lalang. Aku pun mengeluarkan sepeda kesayanganku. Yang entah kapan sudah berada di perkarangan rumahku. Um ... Mungkin Jack datang ketika larut malam. Jadi aku tidak bisa melihatnya. Aku mengedikkan bahu tidak peduli dan kembali memasuki rumah. Mencari keberadaan Bang Tyo yang sedari tadi tak menampakkan batang hidungnya.
"Bang! Aku berangkat dulu, ya," teriakku nyaring di depan kamar mandi. Aku pun mekangkahkan kakiku hendak keluar rumah. Namun, suara pintu terbuka berhasil memberhentikannya.
"Ih, kalo pamit itu yang sopan. Gak usah teriak-teriak juga kalik. Jadi keganggu deh waktu abang buat ngosongin perut. Kamu mah, dasar!"
"Aa ...," pekikku ketika Bang Tyo menjitak kepalaku. Aku mendesis dan menatapnya sebal.
"Apa-apaan sih, Bang? Jengkelin banget. Ya udah, Fey berangkat dulu. Asalamualaikum," salamku sembari menyalimi tangan kasar Bang Tyo. Bang Tyo tersenyum dan mencium keningku. Seakan menular, aku pun ikut tersenyum dan keluar. Mengambil sepedaku dan membawanya menuju—
"What?"
Aku membulatkan mataku kaget ketika seorang cowok sedang bersender di pintu mobil dengan jaket di bahu kanannya. Memainkan ponsel dengan wajah serius. Aku menghela napas dan menuntun sepedaku perlahan. Mengendap-ngendap agar tidak ketahuan. Nahasnya, dia berhasil menyadari keberadaanku dan memanggilku. Aku berhenti seiring dia berjalan ke arahku. Berhenti tepat di hadapanku.
"Mau ke mana, hm?" tanyanya dengan mata memincing. Aku nenghela napas dan menatapnya nyalang.
"Hello, pertanyaan lo gak guna banget deh. Jelas-jelas gue mau ke sekolah juga. Minggir!" usirku sembari melambai-lambaikan tanganku. Memintanya untuk pergi. Namun, Oqi masih kukuh di tempatnya dan tak beranjak pergi.
Ini patung apa orang sih? Dari tadi diam aja. Tidak ada tanda-tanda untuk bergerak. Menyebalkan sekali! Aku pun mengacuhkannya dan berjalan meninggalkannya. Hingga, tanganku tertarik dan sepedaku pun terjatuh.
"Gak! Lo, bareng gue!" seru Oqi sembari menarik paksa tanganku. Namun, aku menahannya dan mematung. Tak ingin beranjak dari posisiku.
"Ck, keras kepala banget."
Prok prok prok
"Ambil, guys!" teriaknya sembari menepuk kedua tangannya.
Aku membelalakkan mata tidak percaya. Apa-apaan ini? Maksudnya, apa? Apakah aku akan dibawa oleh bodyguard? Tidak! Ini tidak akan terjadi. Aku menoleh dan menemukan 3 kurcacinya datang menghampiri kami dan mengambil sepedaku dengan tatapan senang membuatku terpengarah tak percaya.
"T—Tapi ... Aa ... Oqi!" teriakku tatkala Oqi kembali berulah. Ia menarik tanganku dan membawaku masuk ke dalam mobil sportnya. Aku yang ingin mengelak pun tak berdaya. Mengingat kekuatannya yang jauh lebih besar dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINDER (END)
Fiksi RemajaR 15+ 《PART LENGKAP》 ~ Genre Spritual ~ Jarak membentang di antara kita. Memutus diri ini untuk berjumpa denganmu. Entah kapan kita bisa bertemu. Kuyakin, kita pasti akan bertemu. ~ Feyliska Rinkana Angel Dernando ~ "Aku yakin, kita pasti akan berte...