Tempat Rahasia

8 3 0
                                    

"hah?gua temen nya?" ucap Arion dalam hatinya, tiba tiba saja ia jadi kesal, tak tau apa penyebabnya, dia hanya kesal saja mendengar jawaban Elvina.

"masih jauh?", tanya Arion ketus.

"satu halte lagi kok, kamu kenapa marah?".

"gapapa, cuma lagi gak bisa bersin aja, jadi kesel sendiri", ujar Arion memalingkan wajah nya.

Bus pun berhenti, mereka berdua segera keluar dari bus itu, Arion yang kesal jalan terlebih dahulu dan membiarkan Elvina berjalan dibelakang nya.

"Arion.. ", panggil Elvina.

"apa lagi?", ujar Arion ketus.

"emang kamu tau jalan nya? Kok kamu jalan duluan?" ungkap Elvina menahan tawa karna kelakuan Arion.

"i-itu, yaudah kamu jalan duluan".

"haha sok tau sih", ledek Elvina.

Mereka pun akhirnya berjalan bersama, namun Arion bingung, kenapa lama lama mereka berjalan ke tempat yang seram dan sepi?.

"kamu bener ini tempat rahasia? Bukan tempat horror kan?", ujar Arion takut.

"iya bener kok, kamu gak percaya?".

"bukan nya gak percaya, tapi kan ini malem".

Mereka berjalan menelusuri jalan itu, sampai mereka mendapati sebuah rumah besar yang tidak banyak orang tau.

Sesampainya di depan pintu rumah itu, Elvina langsung mengetuk pintu rumah itu.

"tok...tok..  Tok.. ", ketuk Elvina.

Tiba tiba terdengar suara orang melangkah kan kaki, orang itu tidak sendiri namun mereka beramai ramai, seperti kumpulan anak kecil berlarian.

Dan benar saja, sekumpulan anak anak keluar membukakan pintu untuk Elvina.

"kakakkkkk... ", teriak anak anak itu bersamaan.

"kalian baik baik saja kan?", tanya Elvina pada anak anak itu.

"iya kak, kami baik baik aja kok".

Arion sangat bingung, pasalnya rumah tua ini banyak sekali penghuni nya.

"kakak..,ini pacar kakak", ujar salah satu anak itu menunjuk Arion.

Arion yang mendengar itu sangat malu, tak tau mengapa rasanya ia sangat suka kata kata anak kecil itu.

"oh bukan kok.. Dia teman kakak, namanya kak Arion", jelas Elvina.

"sial langsung dijatohin" ujar Arion dalam hatinya.

Tak lama mereka berbincang di depan pintu, tiba tiba datang lah seorang wanita dewasa dari rumah itu.

"eh.. Nak Elvina datang", ujar perempuan itu.

"ahh iya bu, aku udah lama mau berkunjung kesini, tapi belom sempet", jawab Elvina.

"iya gapapa, ngomong ngomong ini siapa?", tanya perempuan itu menunjuk Arion.

"saya Arion bu, saya teman nya Elvina", sambung Arion.

"biarin aja langsung gua jawab, dari pada Elvina yang jawab kalo gua temen nya, bikin kesel gak tau kenapa", gumam Arion dalam hatinya.

"oh kamu temen nya Elvina, ganteng ya", ungkap perempuan itu.

"iya lah bu jelas, hahaha", canda Arion.

"haha kamu ini, lucu juga".

"yaudah yuk masuk, dingin di luar", ajak Perempuan itu.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah itu, dan duduk dimeja makan yang lumayan besar menurut Arion.

"tunggu sini ya, kami mau makan malam, kalian bisa ikut kok", ujar perempuan itu.

"buu.. Aku mau bantuin", ucap Elvina.

"gak usah, kamu kan udah lama gak kesini, jadi biar ibu yang urus sama anak anak lain".

"yaudah deh".

Perempuan itu pun pergi menyiapkan makanan dengan anak anak lain nya. Arion sangat penasaran, sebenernya tempat apa ini?.

"eh Vina, ini tempat apaan si?", tanya Arion penasaran.

"dulu aku pernah tinggal disini waktu kecil, karna orang tua ku tinggal di luar negeri, jadi semua orang disini bisa dibilang sodara aku", jelas Elvina.

"terus kalo ibu - ibu itu siapa?".

"itu pengurus rumah ini, namanya bu ina, dan suaminya udah meninggal".

"oh banyak ya anak nya".

"bukan Arion.., mereka ini anak anak yang gak punya orang tua, dan mereka di asuh sama bu ina".

"oh gitu ya", ujar Arion sambil menengok melihat lihat rumah itu.

Tak lama kemudian, bu ina pun datang dengan beberapa anak anak lain nya membawa hidangan makan malam.

Arion pun heran, dari mana mereka dapat uang untuk menghidangkan makanan sebanyak itu, rasanya ia sedang masuk ke dunia yang berbeda dari selama ini yang ia tau.

"silahkan di makan nak Arion", ujar bu Ina.

"iya bu, terima kasih", jawab Arion.

Arion pun akhirnya memakan hidangan itu, ia tak tau masakan itu sangat enak sekali, "sebenernya tempat aneh apa ini?", pikir Arion masih bingung.

"kak Arion, kakak bisa main gitar? Atau alat musik lain?", tanya salah satu Anak.

"iya bisa kok, kenapa emang nya?".

"gapapa, soalnya tadi kakak bawa gitar, disini ada piano juga, kakak bisa mainin buat kita?".

"iya kak, mainin buat kita dong".

arion menatap Elvina, dengan tatapan nya Elvina meyakinkan Arion untuk bermain.

"okee, ayo kita main piano", ujar Arion semangat.

Setelah itu Arion pun langsung menghampiri piano yang di letakan di ruang tengah, semua anak anak termasuk bu ina dan Elvina melihat Arion.

Awalnya Arion sangat gugup, Namun saat ia menyentuh piano itu keraguan nya hilang, ia seperti mempunyai keluarga disana, ia merasa seperti dipeluk ibu nya, melodi yang ia mainkan seperti ucapan ibu nya yang hangat dan halus ditelinga nya.

Tak sadar, melodi yang ia mainkan dari piano itu sampai kepada anak anak lain nya, mereka juga merasakan kehangatan dari permainan piano Arion.

"kakak keren.. ", ucap anak anak itu berlari memeluk Arion.

"sudah sudah.. kak Arion kan sudah main piano untuk kalian, jadi kalian kembali ke kamar kalian, rapikan kamar kalian dan lekas tidur", ucap Bu ina.

"yah... Yaudah deh", ujar mereka bersamaan.

"ayo kakak temenin dan bacain dongeng buat kalian", sambung Elvina.

Akhirnya mereka pun ke lantai atas untuk membereskan kamar dan bersiap tidur.

*********

Maaf ya kalo ada typo 😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang