Menjalani Hukuman

4 2 0
                                    

"hah sial, akhirnya ngaku juga tuh anak, loh itu kenapa dia nangis?", tanya kepala sekolah pada guru pembimbing.

Guru pembimbing pun menatap Mira yang sedang menangis, karna hanya ia yang tau bagaiamana perasaan Mira.

"gapapa pak, yasudah Mira kamu ke UKS aja dulu ya", suruh guru pembimbing.

"iya kamu di UKS, biar saya tulis di jurnal kelas nanti", sambung pak Imron.

Mira pun mengikuti perkataan guru pembimbing untuk menenagkan dirinya sejenak.

Setelah guru pembimbing dan Mira keluar dari ruang guru, tiba tiba pak Imron mengambil sebuah karton besar dan mencoret coret nya sebelum ia memasuki kelas.

Setelah cukup lama pak Imron menulis di karton, ia membawa karton itu bersama nya menuju ke kelas.

Sesampainya di kelas, pak Imron memaku poster itu di belakang kelas, semua murid pun melihat apa yang sedang pak Imron kerjakan.

"bapak ngapain si pak?", tanya Haiden penasaran.

"tau bikin kotor kelas aja", sambung Dahlia.

"bawel kalian berdua", ujar pak imron dan tetap memaku poster itu.

Setelah selesai pak Imron memasang poster itu, semua murid membaca tulisan yang ada di poster itu, dan tulisan nya adalah :

"jangan takut untuk mengaku kalau kamu salah, yang harus kamu takuti adalah saat kamu salah, tapi kamu tidak mengetahui jika tindakan mu itu salah".

"wah tumben nih kata kata nya bagus, biasanya cuma jujurlah dalam belajar", ujar Zian.

Pak Imron pun melihat ke arah Arion dan tersenyum, namun Arion tidak menyangka jika kata kata nya tadi diruang guru akan diingat oleh pak Imron.

"sudah sudah ayo balik ke tempat duduk kalian, dan lanjut belajar", teriak Pak imron dari depan.

semua murid pun langsung duduk dibangku nya masing masing lagi.

"Arion, bukan nya kata kata itu bagus ya?, bisa jadi pengingat murid murid lain juga, ya kan? ", tanya Elvina.

"iya emang bagus", jawab Arion.

"pasti yang bikin pinter banget si", ujar Elvina yang senang melihat poster itu.

"biasa aja yang bikin, gak pinter banget".

"kamu iri ya karna gak bisa bikin yang bagus kaya gitu?", tanya Elvina yang jengkel karna Arion tidak sependapat dengan nya.

"terserah kamu lah Elvina", balas Arion lalu menutup kepala nya dengan tas karna malu.

Namun tiba tiba Arion menatap Elvina dengan tersenyum.

"k-kenapa liatin aku?", tanya Elvina.

"tapi walaupun dia gak terlalu pinter, pasti yang bikin kata kata itu orang nya ganteng", ujar Arion sambil tersenyum.

"ngaco", ujar Elvina.

"haha yaudah kalo gak percaya, nanti kalo udah tau juga bakalan suka", ledek Arion.

"terserah", balas Elvina lalu melanjutkan menulis.

"cih sombong".

Waktu pun berlalu begitu saja, dan bel pulang sekolah telah berbunyi.

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang