Mengungkapkan

5 1 0
                                    

Elvina pun sangat terkejut saat Arion melakukan itu, ia tidak tau jika Arion mengikuti Festival melukis, dan ia juga tidak menyangka jika Arion melukis wajahnya.

"hahaha, sepertinya sang juara kedua sangat senang sekali", ujar MC

Lalu semua orang pun tertawa sambil melihat Arion, sementara Arion tersenyum bahagia sambil melihat kearah Elvina.

"ya selanjutnya adalah juara pertama kita, yaitu Elvina Aleta dengan lukisan tulip merah nya", ujar MC.

"ya selanjutnya adalah juara pertama kita, yaitu Elvina Aleta dengan lukisan tulip merah nya", ujar MC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"wah ternyata ini ya Elvina aleta yang di lukis oleh juara kedua kita hahaha", ledek MC.

Semua orang pun tertawa karna keanehan festival ini, pasalnya orang orang tidak menyangka jika Elvina aleta yang dilukis oleh juara kedua juga ikut Festival seni ini.

"baiklah selamat untuk para pemenang, karna lukisan kalian akan di panjang di museum kota, mari berikan tepuk tangan yang meriah untuk mereka", ujar MC.

Lalu semua orang pun memberikan tepuk tangan yang sangat meriah, Dani dan Naomi sangat tidak menyangka jika Arion akan mengikuti festival melukis ini, pantas saja Arion selalu menggambar jika sedang di kelas.

"ibu aku juara pertama", ujar Elvina pada bu Aleta sambil tersenyum.

"iya anak ibu keren", balas bu Aleta sambil mengusap kepala Elvina.

"cie kakak wajah nya dilukis sama dia", ledek Alendra sambil menahan tawa nya.

"berisik !", ujar Elvina.

"tapi ibu kagum loh dengan cowo yang lukis wajah kamu, dia pasti susah payah buat deketin kamu", sambung bu Aleta.

"udah ibu".

"iya iya", ujar bu Aleta sambil tersenyum.

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba tiba Helmi datang dengan kemeja yang sangat rapi dan membawa rangkaian bunga.

"hai Elvina, selamat ya", ujar Helmi lalu memberikan rangkaian bunga yang ia bawa pada Elvina.

"eh Helmi, makasih ya", ujar Elvina lalu menerima rangkaian bunga dari Helmi.

"yaudah ibu sama adek pulang duluan ya, kamu nanti hati hati", ujar bu Aleta lalu menarik tangan Alendra.

"ibu kok pergi?", ujar Elvina.

"iya nanti kabarin ya", teriak bu Aleta dan Alendra yang sudah berjalan pergi.

"haha ibu kamu lucu ya", ujar Helmi.

"i-iya", balas Elvina.

"ELVINAAAAA....", teriak Arion.

Elvina pun menengok ke arah Arion, dan Arion tersenyum pada Elvina, namun Elvina tidak menanggapi nya.

Arion sudah tidak perduli lagi dengan perilaku Elvina yang menjauhinya, lalu Arion pun berlari menghampiri Elvina.

"Elvina aku mau ngomong", ujar Arion pada Elvina.

"ngomong apa?", balas Elvina.

"ayo ikut aku dulu", ujar Arion lalu menarik tangan Elvina

Namun tiba tiba Helmi menggenggam tangan Arion yang sedang menarik tangan Elvina.

"jangan asal tarik lah, dia sama gua hari ini", ujar Helmi.

"bukan urusan lu", balas Arion.

"Helmi udah gapapa", ujar Elvina.

Lalu Arion pun pergi berdua dengan Elvina dan meninggalkan Helmi sendirian.

"Arion ngapain sama Elvina?", tanya Dani pada Helmi yang sedang berdiri sendirian.

"bukan urusan lu", jawab Helmi lalu pergi mengikuti Arion dan Elvina.

"terus kita ngapain kesini?", tanya Naomi pada Dani.

"gua juga gak tau, udah lah kita kerumah Azkia aja dulu, nanti Arion nyusul", balas Dani.

"yaudah oke".

*****

"menurut kamu gimana cowo yang bawa bunga buat Elvina tadi?", tanya bu Aleta pada Alendra sambil ia menyetir mobil.

"menurut aku cowo itu ada maksud tertentu deket sama kakak", balas Alendra.

"kenapa kamu bilang gitu?".

"karna kelakuan nya mirip temen sekolah aku yang berandalan".

"kalo cowo yang lukis wajah Elvina gimana?", tanya bu Aleta yang masih sangat penasaran.

"dia tulus, aku belom pernah liat cowo se ekstrem dia, jaman sekarang mana ada cowo yang berani kaya gitu, dia juga jago nyanyi, aku lebih suka dia", jawab Alendra.

"tapi menurut kamu kakak lebih suka cowo yang mana?".

"si vokalis Band", jawab Alendra dengan santai.

"tau dari mana?".

"kepo ibu, aku gak mau kasih tau kalo yang ini", ujar Alendra.

"dasar".

*****

Elvina dan Arion pun pergi ke cafe terdekat, karna Arion tidak ingin diganggu oleh Helmi.

"kamu pesen apa?", tanya Arion.

"aku gak pesen, kamu mau ngomong apa?aku gak punya banyak waktu", ujar Elvina.

"kenapa kamu jauhin aku?dan apa bener kamu udah lupain aku?", tanya Arion.

"karna aku gak suka sama orang yang gak pinter, aku juga gak suka cowo yang suka bolos", balas Elvina.

"o-oh gitu".

"iya, udah kan?aku pergi dulu", ujar Elvina lalu pergi meninggalkan cafe itu.

Namun saat Elvina keluar dari cafe, ia tanpa sadar meneteskan sedikit air matanya.

Lalu ia pun mengusap nya, dan tiba tiba Helmi dari sebrang jalan menghampiri Elvina.

"udah?", tanya Helmi.

"iya", jawab Elvina singkat, lalu mereka berdua pergi bersama.

Sementara Arion hanya melamun di dalam cafe itu, ia tidak menyangka jika Elvina benar benar sudah melupakan nya, padahal dia sudah berjuang keras untuk mendekati Elvina lagi.

"Elvina kamu mau makan dulu gak?", tanya Helmi.

"i-iya", jawab Elvina.

"yaudah yuk ketempat pizza", ajak Helmi.

Dan sesampainya di tempat Pizza, Elvina hanya melamun saja, Helmi lalu memotongkan pizza untuk Elvina makan.

"kamu kenapa diem aja?", tanya Helmi.

"gapapa kok".

"yaudah kalo kaya gitu, aku mau ngomong sesuatu sama kamu boleh?".

"iya ngomong aja".

"aku suka kamu, kamu mau jadi pacar aku?", tanya Helmi.

"hah?", ucap Elvina terkejut, karna ia tidak menyangka jika Helmi ingin berbicara seperti itu tadi.

"iya aku suka kamu", ujar Helmi sekali lagi menegaskan.

Elvina pun bingung harus menjawab apa, ia juga tidak enak jika menolak perasaan Helmi.

**********

Maaf kalo ada typo 😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang