Akhirnya mereka pun ke lantai atas untuk membereskan kamar dan bersiap tidur.
"nak Arion, kamu mau teh?", tawar bu Ina.
"boleh bu".
"yasudah tunggu sebentar ya".
Bu ina pun segera membuatkan teh hangat untuk Arion, sementara Arion duduk di sofa ruang tengah menunggu bu Ina.
Semakin Arion melihat lihat rumah itu, ia merasa hangat dan nyaman dirumah itu, seakan akan ia pernah tinggal disana.
Tak lama Arion menunggu, Bu Ina pun datang dengan membawa dua teh hangat.
"silahkan di minum nak Arion", ujar Bu Ina mempersilahkan.
"iya bu, makasih", jawab Arion lalu mencicipi teh hangat itu.
"kamu gapapa temenan sama Elvina?", tanya bu Ina tiba tiba.
"iya bu gapapa, emang kenapa sama Elvina?". Ujar Arion penasaran.
"dari kecil Elvina adalah anak yang ceria, dia selalu tegar menghadapi masalah nya, bahkan saat orang tua nya meninggalkan nya dulu, tapi keliatan nya sekarang dia tidak bisa menghadapi masalah nya sendiri lagi", jelas bu Ina.
"Maksud ibu?", tanya Arion sangat penasaran.
"keliatan nya Elvina sangat senang dekat dengan kamu, jadi jangan kecewakan dia ya nak Arion".
Mendengar perkataan bu Ina, Arion pun berfikir "emang ada apa sama Elvina? Perasaan dia baik baik aja", ujar nya dalam hati," ah tapi yaudah lah, mungkin ada alasan kenapa bu Ina gak mau kasih tau".
"oiya bu, kenapa rumah ini dibangun di tempat yang jarang ada orang seperti ini?bahkan bisa dibilang ini terlalu masuk ke dalam hutan, ya walaupun banyak lampu dan jalan setapak si".
"itu karna suami saya seorang tukang kayu, dan kata suami saya disini tempat paling nyaman untuk ditinggali".
"emang gak se....".
"bu.. ", panggil Elvina yang tiba tiba muncul memotong ucapan Arion.
"iyaa... ada apa Elvina?", jawab bu Ina.
"anak anak udah pada tidur bu".
"oh yasudah, makasih ya Elvina". Ujar Bu Ina lalu berjalan ke lantai atas untuk mengecek anak anak.
Karna kemunculan Elvina, Arion yang masih penasaran mau tidak mau harus menahan dirinya.
"Arion.., pulang yuk udah jam 9 malem", ajak Elvina.
"iya sih, yaudah tunggu bu Ina turun".
Tak lama mereka menunggu, bu Ina pun turun dari lantai atas, mereka berpamitan dengan Bu ina untuk pulang.
Arion yang sudah melewati jalan pulang pun masih saja takut, yaa karna ia tidak terbiasa dengan tempat seperti itu.
"Elvina, kamu dulu tinggal disana berapa tahun?", tanya Arion penasaran sambil menunggu bus datang.
"hmm... 5 tahun kayak nya".
"oh iya.. suami nya bu Ina meninggal karna apa?".
Elvina pun tidak menjawab, dia hanya terdiam dan tiba tiba meneteskan sedikit air mata nya.
"ehh.. Kamu kenapa? Aku salah ngomong?", ujar Arion panik karna Elvina tiba tiba mengeluarkan Air mata.
"bukan apa apa kok, yaudah yuk pulang aja". Ajak Elvina sambil mengusap air matanya.
"iyaa.. " balas Arion dengan wajah bersalah.
Bus pun datang, mereka berdua menaiki bus dengan suasana canggung, "aduh bego banget si lu Arion", gumam Arion dalam hatinya.
Arion bingung, bagaimana cara menghibur Elvina?, namun tak lama ia berfikir, ia ingat jika ia membawa permen kesukaan nya di dalam tas gitar yang ia bawa.
"nih.." ujar Arion menyodorkan permen pada Elvina.
"kamu masih makan permen itu?", tanya Elvina.
"iya, emang kenapa?ini kan enak", "udah coba aja dulu, jangan kebanyakan mikir, ini bukan kanibal kok cuma bentuk nya doang kaki manusia".
"kok kamu jadi bawel?", ujar Elvina sambil tersenyum.
"abisnya kamu tiba tiba diem gitu".
"makasih ya Arion, udah mau nemenin aku terus".
"jangan gitu Elvina".
"kenapa?", tanya Elvina penasaran.
"nanti aku gak bisa tidur". Jawab Arion sambil menahan senyum nya.
"hmm.. " ujar Elvina memalingkan wajah nya ke arah jendela bus, bukan karna ia marah, ia hanya tidak ingin Arion melihat wajah nya yang malu karna perkataan Arion barusan.
**********
"ah kan bener gak bisa tidur", ujar Arion yang tengah berusaha tidur sambil menatap langit langit kamarnya.
"kira kira Elvina lagi ngapain ya?karna dia gak punya handphone jadi gak tau kabarnya". Gumam Arion dalam hatinya.
"ah bodo lah, tidur Arion.. Besok sekolah, jangan mikirin dia terus".
Beberapa menit kemudian Arion masih belum bisa tidur, tidak tau mengapa ia terus memikirkan Elvina.
"nih bocah ada di pala gua mulu, ayoo dong Arion tidur, ini udah jam 1 malem", ujar nya yang kesal karna tidak bisa tidur.
Dia pun akhirnya bangun dari tempat tidurnya, dan membuka gorden jendela nya untuk melihat langit malam.
Namun tiba tiba Arion teringat kata kata Elvina sebelum mereka berpisah di halte.
**
"Yaudah kamu hati hati ya Elvina", ucap Arion.
"Arion..", panggil Elvina.
"apa?".
"aku tadi naro sesuatu di tas gitar kamu pas kamu ketiduran di bus, nanti kalo kamu gak bisa tidur liat itu aja ya".
"oh iyaa, yaudah nanti aku liat".
"oke".
**
"wahh mana tas gitar gua", ujar Arion sambil mencari cari tas gitar nya.Tak lama ia mencari, ia langsung segera membuka tas gitar nya, dan ia melihat selembar kertas dengan tulisan di depan nya,
"untuk Arion yang tidak bisa tidur"
maaf udah bikin kamu gak bisa tidur, aku nemu kertas ini di bus dan minjem pulpen kamu yang ada di dalam tas gitar kamu, kalo kamu gak bisa tidur, kamu liat keluar jendela kamu ya, aku selalu liat keluar jendela kamar kalo gak bisa tidur, aku yakin kamu bakal ngerasa tenang nanti, karna setiap abis ketemu kamu aku juga gak bisa tidur, gak tau kenapa, mungkin karna kamu terlalu ngeselin , selamat tidur ya Arion.
"wah sialan nih anak, kayak nya gua malah makin gak bisa tidur, tapi gapapa lah", ujar Arion sambil tersenyum menatap keluar jendela kamar nya.
**********
Maaf ya kalo ada typo 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Change ( SELESAI )
RomanceCinta merupakan hal indah, yang membuat sepasang manusia merasa hidup penuh dengan hal yang menakjub kan. Namun, dibalik keindahan cinta, ada juga rasa sakit yang amat dalam dari cinta, yang harus dilewati untuk tetap melanjutkan nya. ********** Men...