Pembohong

5 0 0
                                    

Elvina juga mulai mengajari Arion melukis dengan baik, karna Arion hanya bisa melukis wajahnya saja.

Hingga satu minggu kemudian Arion harus pergi ke acara fans meeting dan seminar untuk Band nya.

"Elvina, aku pergi dulu ya, nanti aku kesini lagi kok", ujar Arion sambil mengelus rambut Elvina yang sedang duduk di ranjang nya.

"iya Arion", balas Elvina sambil tersenyum.

"oiya kalo kamu mau jalanin terapi telfon aku ya, biar aku langsung kesini".

"iya iya", ujar Elvina.

"yaudah sampai ketemu nanti Elvina".

"iya sampai ketemu nanti Arion", ujar Elvina sambil melambaikan tangan nya pada Arion.

Lalu Arion pun pergi ke acara yang diadakan agensi MOT bersama dengan teman teman nya yang lain..

Sesampainya di tempat acara, Arion dan yang lain nya sangat terkejut karna banyak sekali orang yang datang ke acara mereka.

Disana mereka harus berpidato, bermain game dan lain lain, dan acara terakhir mereka adalah menandatangani barang barang penggemar nya.

saat Arion sedang menandatangin barang barang penggemar nya dengan teman teman nya yang lain, tiba tiba petugas sangat rusuh karna sedang menghalangi seseorang yang menerobos masuk untuk berbicara dengan Arion.

"siapa itu yang nerobos?, coba kamu lihat", suruh Arion pada petugas yang berdiri disamping nya.

"sebentar saya lihat", balas petugas itu lalu berlari kearah tempat rusuh.

Dan setelah petugas itu menanyakan nama orang yang membuat rusuh itu, petugas itu langsung melapor pada Arion.

"siapa namanya?", tanya Arion.

"namanya Alendra", jawab petugas itu.

Karna itu Alendra, Arion pun langsung berlari ke arah tempat kerusuhan itu terjadi.

"lepasin !, dia kerabat saya", suruh Arion pada para petugas yang menghalangi Alendra.

Karna Arion sudah bilang jika Alendra adalah kerabat nya, para petugas pun langsung melepaskan Alendra dan tidak menghalangi nya lagi.

"Alendra kamu kenapa kesini?", tanya Arion penasaran.

Sambil menangis Alendra lalu mendekati Arion.

"kakak udah pergi ninggalin kita", ujar Alendra sambil menangis.

Arion yang mendengar itu tanpa sadar menteskan air matanya juga, ia lalu langsung belari meninggalkan acara itu, ia terus berlari tanpa menaiki mobil nya.

"Elvina, gua mohon jangan pergi kaya ibu", gumam Arion dalam hatinya sambil ia berlari dan terus menangis karna memikirkan Elvina.

Sementara semua orang yang ada diacara itu heboh karna Arion tiba tiba pergi begitu saja.

Dani yang sangat khawatir akan keadaan Arion, langsung berlari juga dan menaiki motornya untuk mengejar Arion.

Sementara Alendra pergi bersama Naomi, Azkia dan Reza menaiki mobil Naomi.

Semua penggemar di acara itu pun kecewa karna Arion dan teman teman nya pergi begitu saja, namun pihak agensi segera mengabarkan kalau acara itu ditunda.

"Arion sini naik bareng gua", suruh Dani yang sudah berhasil mengejar Arion.

Tanpa berfikir Arion pun langsung naik bersama Dani menuju rumah sakit.

Sesampainya mereka berdua disana, yang Arion lihat hanyalah Elvina yang sedang dimasukan ke ambulance untuk segera dimakamkan.

"dasar pembohong", ujar Arion sambil menatap Elvina yang sedang dimasukan ke mobil ambulance dan ia terus menangis tidak berhenti.

Karna tidak kuat, Arion pun tiba tiba pingsan, untung nya ada Dani yang segera menangkap tubuh Arion.

Setelah beberapa jam Arion pun terbangun dari pingsan nya, dan semua orang menunggu Arion sadar.

"Elvina mana?", tanya Arion dengan wajah nya yang sangat pucat.

Semua orang pun langsung mengerubungi Arion yang sudah sadar dari pingsan nya.

"kamu gapapa?", tanya kak Sabrina yang khawatir pada keadaan Arion.

"Elvina mana?", tanya Arion lagi.

Namun tidak ada yang menjawab pertanyaan Arion sama sekali.

"ELVINA MANAA!?", teriak Arion, lalu ia menangis karna ia sadar kalau Elvina telah meninggalkan nya.

Semua orang pun memeluk Arion, begitu juga dengan bu Aleta dan Alendra.

"kakak udah dimakamin, dan kita juga udah lakuin upacara pemakaman nya tadi", jelas Alendra.

"tolong kalian semua keluar", suruh Arion pada yang lain nya.

Lalu semuanya pun menuruti perkataan Arion dan keluar dari kamar rawat Arion.

Di dalam ia hanya menangis sambil memikirkan Elvina, padahal baru tadi pagi Elvina bilang sampai ketemu nanti, tapi dia malah pergi meninggalkan nya.

Sesudah Arion pulang ke rumah nya, ia hanya mengurung dirinya dikamar sambil membaca surat yang pernah Elvina berikan pada nya berkali kali, ia juga tidak mau berbicara dengan siapapun, ia benar benar hanya mengurung dirinya di kamar.

Setelah satu minggu kepergian Elvina, Arion pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke pemakaman Elvina sendirian.

Sesampainya disana, ia hanya memandang foto Elvina saja.

"kenapa kamu seperti ibu?, kenapa kamu ninggalin aku juga?", ujar Arion.

"kalo kamu pergi aku harus apa?, kenapa kalian sangat jahat sama aku?", ujar Arion sambil meneteskan air matanya.

Lalu ia mengeluarkan surat yang diberikan pada Elvina dulu padanya, dan menyelipkan surat itu di foto Elvina.

"semoga kamu tidur dengan nyenyak, Elvina", ujar Arion lalu pergi dari tempat itu.

Setelah mengunjungi Elvina, Arion pun pergi ke rumah Elvina untuk berterima kasih pada bu Aleta dan Alendra.

Sesampainya disana, Alendra langsung mempersilahkan Arion masuk, dan Arion duduk di meja makan bersama bu Aleta dan Alendra.

"akhirnya kamu dateng nak Arion", ujar bu Aleta.

"iya tante, maafkan saya karna saya tidak langsung mengunjungi tante dan Alendra", balas Arion.

"saya ngerti kamu sangat sedih, begitu juga dengan saya dan Alendra, tapi kamu harus kuat menghadapi semuanya, karna saya yakin Elvina ingin melihat kamu bahagia juga".

Arion pun tidak menjawab kali ini, ia hanya diam saja karna pikiran nya selalu dipenuhi dengan Elvina.

"kakak akhir akhir ini bikin diary, dan di depan bukunya ditulis kalo diary itu untuk lu, jadi gua sama ibu putusin buat ngasih ini ke lu, dan kita belom baca sama sekali", ujar Alendra lalu memberikan buku milik Elvina pada Arion.

********

Maaf kalo ada typo

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang