Berbicara padanya

3 1 0
                                    

Ia ingin melindungi Arion, agar Arion tidak di ganggu lagi oleh orang lain.

Keesokan nya, Arion berangkat sekolah seperti biasa, namun saat ia memasuki kelas, ada Helmi yang sudah duduk di sebelah tempat duduk nya.

Arion tidak memperdulikan Helmi sama sekali,dan ia langsung duduk dibangkunya seperti biasa.

"kok lu langsung duduk aja? Gak nyapa gua? ", ujar Helmi pada Arion.

"gak penting", balas Arion sambil menundukan kepalanya seperti biasa.

"Elvina imut ya?", ujar Helmi sambil tersenyum.

Mendengar itu Arion pun langsung menatap Helmi dengan serius.

"bisa jangan berisik gak si lu?", ujar Arion.

"gua ngomong sendiri, lu aja yang kepedean".

"bajingan".

"lu mau tau gak alesan gua deketin Elvina?", ujar Helmi.

Arion pun tidak menjawab apa apa, ia sudah tidak perduli dengan omong kosong yang terus disampaikan oleh Helmi.

"gua mau bikin Elvina sayang banget sama gua, dan nanti gua tinggalin gitu aja, biar mampus hahaha", ujar Helmi sambil tertawa.

Arion yang sudah sangat kesal langsung menarik kerah baju Helmi.

"wes santai dong bos hahaha", ledek Helmi.

"gua gak perduli lu mau gimana, tapi sampe lu nyakitin Elvina, gua bunuh lu", ancam Arion.

Helmi pun langsung menepis tangan Arion yang sedari tadi menarik kerah baju nya.

"sama aja lu kaya ayah lu", ujar Helmi.

Arion tanpa berfikir panjang langsung memukul wajah Helmi hingga helmi terjatuh ke lantai.

"jangan bawa bawa nama bajingan itu lagi, ngerti lu !?", ujar Arion.

Karna Arion takut dirinya sangat marah, ia meninggalkan Helmi begitu saja dilantai.

"haha sialan, langsung pergi gitu aja tuh orang", ujar Helmi sambil memegangi pipinya yang tadi di pukul oleh Arion.

"sabar Arion sabar", gumam Arion menenangkan dirinya, karna ia bingung mau kemana lagi, ia pun memustuskan untuk pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, ia melihat Dahlia yang sedang membereskan buku buku disana.

"mau gua bantuin?", ujar Arion pada Dahlia.

"apaan si lu, gak usah sok perhatian dah", balas Dahlia sambil membereskan buku buku.

Tanpa berbasa basi lagi, Arion pun langsung mengambil beberapa buku yang berantakan di meja meja lalu merapikan nya.

"gua tau lu kesini mau ledekin gua kan?", ujar Dahlia.

"gua kesini karna gua lagi kesel, gua mau bolos pelajaran", balas Arion sambil merapikan buku.

"alesan aja lu, inget ya kalo gua tetep anggep lu semut yang bisa gua injek kapan pun".

"iya terserah lu, gua emang semut bagi lu, gua sampah bagi orang orang, dan bahkan gua gak pantes hidup".

Dahlia pun berhenti mencaci maki Arion, karna ia merasa ada yang berbeda dengan Arion saat ini.

"apaan si lu, gak gitu juga kali", ujar Dahlia.

"walaupun lu anggep gua sampah atau gak berguna, ini diri gua, gua dilahirin kaya gini, gua tau kalo lu spesial karna punya orang tua yang selalu dukung lu, tapi bisa gak lu jangan ganggu orang mulu?", tanya Arion.

"Kenapa lu jadi ngatur ngatur gua?".

"karna lu Dahlia, gua yakin lu bakalan jadi hebat, karna lu punya semua yang orang lain pengen milikin, orang tua yang selalu dukung lu, harta, dan bahkan lu juga gak jelek, jadi berenti buat diri lu sendiri hancur", ujar Arion.

Dahlia pun terdiam, karna ia tidak memikirkan kearah situ sama sekali, ia hanya berfikir untuk menyingkirkan orang orang yang tidak ia sukai saja selama ini.

Ia bahkan tidak mengerti jika dirinya salah jalan, karna selama ini ayah nya selalu mendukung nya apapun perbuatan nya, tidak pernah ada yang mengatakan jika dirinya salah, yang ada hanya orang orang yang menyebutnya hebat dan sempurna, itu juga karna semua orang ingin menjadi predator teratas jika berteman dengan dirinya.

"yaudah gua udah selesai bantuin, sekarang gua mau baca buku dulu", ujar Arion lalu mengambil salah satu buku dan membaca nya di tempat duduk yang ada di sana.

Setelah Dahlia juga sudah selesai membereskan buku buku, ia membuka tas nya dan mengambil minuman yang ia punya.

"ini buat lu", ujar Dahlia sambil menyodorkan minuman yang ia ambil ditasnya tadi pada Arion.

"hah?", jawab Arion bingung.

"udah ambil aja, gua gak mau hutang budi sama siapapun".

"o-oke", ujar Arion lalu mengambil minuman itu.

"yaudah makasih", ujar Dahlia lalu pergi dari perpustakaan.

"cih dasar anak sombong", ujar Arion sambil tersenyum, karna Dahlia sudah mulai berubah.

"Arion kemana ya?", tanya Dani pada yang lain, karna hanya tas Arion saja yang ada di atas meja nya.

"gak tau gua juga", balas Naomi.

"paling dia berangkat pagi", ujar Azkia.

"apa Arion sering bolos?", tanya Reza.

"iya dia bolos paling", sambung Zian yang mendengar obrolan mereka.

"dia biasanya bolos kemana?", tanya Dani pada Zian.

"hmm paling ke perpustakaan, dia kan bosenin kalo bolos", balas zian.

"makasih ya".

"iye".

Setelah cukup lama Arion berada di perpustakaan, bel istirahat pun berbunyi, perutnya sangat lapar karna banyak membaca buku, tapi ia sedang malas bertemu teman teman nya.

Saat Arion sedang bingung, tiba tiba pintu perpustakaan terbuka, dan yang membuka pintu itu adalah Elvina.

Mereka saling menatap satu sama lain, Arion bingung harus berbuat apa, ia ingin sekali berbicara pada Elvina.

Tapi tidak dengan Elvina, tiba tiba saja Elvina berbalik ingin meninggalkan perpustakaan.

"ELVINAAA TUNGGUU ", teriak Arion.

Arion pun langsung berlari kearah Elvina dan menarik tangan Elvina yang ingin pergi.

"kamu kenapa ngindarin aku?", tanya Arion.

"lepasin tangan kamu", ujar Elvina.

Arion pun langsung melepaskan tangan nya, karna ia tidak tega dengan Elvina.

"aku mau bilang kalo kamu jangan deket deket sama Helmi", ujar Arion.

"kenapa? Itu jadi urusan kamu juga emang nya?", balas Elvina.

"dia niat jahat sama kamu", ujar Arion dengan wajah serius.

**********

Maaf kalo ada typo😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang