Kenyataan Pahit

2 1 0
                                    

"tidak ada alasan untuk mengatakan nya, karna saya hanya melenyapkan hewan yang tidak berguna dan saya hanya ingin menyelamatkan manusia".

"apa maksud kamu menyelamatkan manusia?".

"karna dia adalah anak pembunuh ayah saya", ujar Helmi.

"coba kamu periksa latar belakang korban, dan masuki dia ke tahanan sementara", suruh pak polisi pada asissten nya.

"baik pak, ayo kamu ikut saya", jawab asissten polisi itu lalu menarik tangan Helmi.

Setelah lama menyelidiki tentang Arion dan Helmi, polisi pun menyimpulkan bahwa perkataan Helmi tidak bohong, memang ayahnya Arion lah yang membunuh ayah Helmi.

"tolong buka sel nya, saya mau bicara sama bocah itu", ujar asissten polisi yang tadi menyelidiki tentang Arion dan Helmi.

"tapi pak?", ujar penjaga sel.

"udah buka aja, saya yang bakal bertanggung jawab".

"baik pak", ujar penjaga sel lalu membukanya.

"ini buat kamu?", ujar asissten polisi sambil menyodorkan minuman pada Helmi.

"saya gak haus", jawab Helmi.

Assiten polisi itu pun lalu duduk disamping Helmi, dan meletakan minuman yang ia beli di depan Helmi.

"gimana keadaan orang itu?", tanya Helmi.

"kenapa kamu mau tau?bukan nya kamu dendam sama dia?".

"gimana keadaan nya?", tanya Helmi lagi.

"haha dia baik baik aja, cuma dia belom sadarkan diri", ujar assisten polisi.

"cih gak mati aja dia sekalian", ujar Helmi.

"kenapa kamu mau dia mati?".

"karna dia mirip ayah nya", jawab Helmi dengan serius.

"mau saya ceritakan tentang nya?".

"siapa?"

"temen kamu yang ingin kamu bunuh, tapi sebelum itu kamu harus minum dulu, repot nanti kalo kamu pingsan disini", suruh asissten polisi itu.

Tanpa berfikir lagi, Helmi pun mengambil minuman yang sedari tadi berada di hadapan nya, lalu ia pun meminum nya.

"gimana? Enakan?".

"iya", jawab Helmi.

"oke sekarang akan saya ceritakan, pertama tama kamu mau bunuh orang yang salah kalo kamu bunuh temen kamu itu", ujar asissten polisi itu.

"kenapa?saya bener kok", jawab Helmi yang tidak terima.

"semenjak kejadian yang menimpa kamu dan dirinya, keluarga dia sangat hancur, ibunya mati saat mengendarai mobil, dan ayahnya yang membunuh ayamu bunuh  diri di dalam penjara, lalu rumah nya selalu diteror oleh orang orang, hingga kakaknya harus putus kuliah demi dirinya, apa kamu tau itu? Bahkan dia dan kakaknya dibuang dari keluarga utama nya yang sangat kaya, karna keluarganya tidak mau menerima keluarga mereka yang memalukan", jelas assisten Polisi itu.

Mendengar itu Helmi pun terdiam, karna ia memang tidak tau sama sekali tentang bagaimana jadinya keluarga Arion setelah kejadian yang menimpa dirinya dan Arion, selama ini ia hanya memikirkan untuk membalas dendam kepada Arion, sehingga itu membutakan dirinya untuk membunuh Arion.

"yasudah hanya itu yang ingin saya sampaikan, dan tenangkan diri kamu", ujar assisten polisi itu lalu ia keluar dari sel Helmi.

"sial kenapa jadi ribet gini", gumam Helmi.

*****

Setelah cukup lama Arion pingsan, akhirnya ia pun terbangun, namun ia masih sangat bingung dengan apa yang terjadi padanya.

"ah aku dimana?", tanya Arion yang masih pusing.

"Arion? Kamu udah sadar?syukurlah ", ujar kak Sabrina.

"Arion, lu gapapa?", tanya Naomi dan Dani bersamaan.

Namun Arion pun hanya diam saja, karna ia lagi mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya, setelah ia mengingat nya, tiba tiba saja air matanya mengalir dengan sendirinya.

"Arion kamu kenapa?", tanya kak Sabrina yang terkejut karna Arion tiba tiba menangis.

"kak, Elvina dimana?dan Helmi dimana?", tanya Arion sambil mengusap air matanya.

"si Helmi yang nabrak kamu itu udah di bawa ke kantor polisi terdekat, tapi kalo Elvina kakak gak tau", jawab kak Sabrina.

"handphone aku kemana?", tanya Arion.

Kak Sabrina pun langsung mengeluarkan handphone Arion dari dalam tas nya yang berhasil selamat , lalu memberikan nya kepada Arion.

"kak aku harus pergi", ujar Arion yang berusaha turun dari ranjang nya.

"kamu mau kemana?kan kamu masih sakit", tanya kak Sabrina.

"iya lu mau kemana si?udah tau masih sakit", sambung Naomi.

"aku harus pergi kak, aku mohon", ujar Arion.

"yasudah Dani kamu tolong anterin Arion ya?kan kamu bawa motor?", tanya kak Sabrina pada Dani.

"iya kak tenang aja, aku bakal jagain Arion", jawab Dani.

"makasih Dani", ujar kak Sabrina.

Setelah itu Dani dan Arion pun pergi menuju kantor polisi, karna Arion ingin melihat keadaan Helmi terlebih dahulu.

Di sepanjang perjalan Arion hanya terdiam dan tidak berbicara sama sekali, setelah sampai di kantor polisi, Arion dan Dani pun langsung masuk ke kantor polisi itu.

"pak apa disini ada tahanan yang bernama Helmi?", tanya Arion pada salah satu polisi.

"kamu siapa?".

"saya Arion, korban yang ia tabrak", jawab Arion.

"ada apa kamu datang kesini?".

"saya mau membebaskan Helmi dan memaafkan nya", ujar Arion.

Mendengar perkataan Arion yang seperti itu, membuat Dani tambah bingung dengan apa yang terjadi antara mereka berdua.

"apa kamu yakin?", tanya Polisi itu.

"iya saya yakin pak", jawab Arion.

"yasudah sekarang kamu bebaskan bocah itu", suruh polisi pada assisten nya yang tadi.

"silahkan kamu keluar", ujar assisten polisi pada Helmi.

"kenapa saya keluar?", tanya Helmi bingung.

"orang yang kamu tabrak gak mau kamu di sini", jawab assisten polisi itu.

Lalu Helmi pun keluar dari sel nya, ia melihat Arion dan Dani sedang menunggunya, namun ia masih sangat kesal dengan Arion.

"lu gapapa?", tanya Arion cemas dengan keadaan Helmi, karna sebelumnya Arion terus memukulinya.

"jangan sok perduli lo, ini juga kan gara gara lu muka gua babak belur", ujar Helmi.

"m-maaf, gua bener bener gak tau".

"gua gak perduli, jangan sampe lu ketemu gua lagi abis ini, karna gua gak mau liat wajah lu lagi", ujar Helmi.

"lu mau kemana?", tanya Arion.

"bukan urusan lu, oiya dan satu hal lagi, gua selama ini cuma mainin Elvina doang biar lu menderita, lu jagain tuh Elvina, karna menurut gua dia udah terlalu suka sama lu", ujar Helmi lalu pergi meninggalkan Arion dan Dani.

"m-makasih", gumam Arion.

*********

Maaf kalo ada typo 😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang