Lampion

1 0 0
                                    

Mereka pun diantar satu satu kerumah mereka masing masing oleh agensi MOT, namun Arion malah turun di rumah Elvina, karna ia ingin melihat Elvina baik baik saja.

"kamu kenapa turun disini?", tanya Elvina sambil mereka berdua jalan ke arah rumah Elvina.

"gak tau, aku juga bingung", jawab Arion sambil tersenyum pada Elvina.

"ada ada aja", ujar Elvina sambil tersenyum juga karna perilaku Arion.

Sesampainya di depan rumah Elvina, Arion pun menunggu Elvina hingga Elvina masuk kerumah nya.

"udah kamu pulang", ujar Elvina.

"iya", balas Arion lalu berjalan perlahan meninggalkan rumah Elvina.

Namun tiba tiba saja Elvina berlari ke arah Arion dan menarik tangan Arion.

"k-kenapa? Kok kejar aku?", tanya Arion bingung karna Elvina tiba tiba berlari dan menarik tangan nya.

"aku gak mau pulang, ayoo kita main", jawab Elvina sambil tersenyum dan terus menarik tangan Arion.

Arion sangat senang kali ini karna Elvina mengajak nya bermain. Lalu mereka berdua pun menaiki bus untuk berjalan jalan.

"kita mau kemana?", tanya Arion pada Elvina.

"aku dari dulu pengen banget ke taman bermain bareng cowo, gimana kalo kita kesana?", ajak Elvina.

"yaudah kita kesana", jawab Arion mengiyakan permintaan Elvina.

Setelah sampai di taman bermain, Elvina pun terus berlarian karna ia sangat bahagia.

"ayo kita naik bianglala", ajak Elvina lalu menarik tangan Arion.

Setelah sampai di paling atas bianglala, Elvina pun tersenyum melihat Arion, karna Arion terlihat sangat menikmati pemandangan dari atas bianglala.

"arion, aku suka kamu, aku gak mau pergi dari kamu", bisik Elvina sambil memandang Arion, dan tak sadar ia pun meneteskan sedikit air matanya, lalu ia langsung mengahapus air matanya agar Arion tidak melihat nya.

"tadi kamu ngomong ya?", tanya Arion pada Elvina, karna saat Elvina berbicara, ada angin yang lumayan kencang.

Lalu Elvina pun menggelengkan kepala nya sambil tersenyum lagi kepada Arion.

Setelah menaiki bianglala, Elvina pun terus bekeliling dan mencoba berbagai hal, seperti kemidiputar, dan lain nya.

"mau kemana lagi abis ini?", tanya Arion pada Elvina yang sedang memakan gulali.

Elvina pun tidak menjawab nya, karna ia sedang fokus memakan gulali yang dibelikan Arion untuk nya.

"cih dasar", ujar Arion yang tersenyum sambil melihat Elvina.

Setelah Elvina memakan gulali nya, Arion mengajak Elvina pulang, namun tiba tiba saja Elvina lari karna melihat seseorang yang menjual lampion.

"arion sini", ujar Elvina sambil melihat lihat lampion.

Arion pun menghampiri Elvina, dan melihat juga apa yang membuat Elvina sangat tertarik.

"Arion aku mau ini", ujar Elvina sambil menunjuk lampion yang tengah dijual.

"pak saya beli ini dua ya", ujar Arion pada sang penjual.

Setelah membeli itu, mereka berdua pun pergi menuju suatu tempat yang ingin dikunjungi Elvina untuk melepaskan lampion itu.

"kita mau terbangin ini dimana", tanya Arion penasaran.

"udah sampe", ujar Elvina lalu mengajak Arion turun dari bus.

Dan ternyata di pinggir pantai Elvina mau menerbangkan nya.

"tunggu hari gelap dulu ya", ujar Elvina dengan wajah yang sangat bahagia.

"kenapa tunggu hari gelap?", tanya Arion penasaran, karna ia sama sekali tidak pernah menerbangkan lampion.

"karna kalo langit nya gelap jadi bagus lampion nya", jawab Elvina.

"cih aku kira kenapa".

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya malam pun tiba, dan Elvina segera menyalakan lampion nya.

"i-ini gimana cara nyalahin nya?", tanya Arion karna tidak mengerti.

Lalu Elvina pun mengajari nya, agar Arion bisa melakukan nya di kemudian hari.

"ayo buat permohonan dulu, dalem hati ya", ujar Elvina memberitahu Arion.

Lalu Arion pun menutup matanya untuk memohon sesuatu, "tuhan, aku hanya ingin kamu mengabulkan satu permintaan ku, yaitu jangan biarkan Elvina pergi dari ku", ujar Arion dalam hati nya.

Lalu ia pun melepaskan lampion nya, bersamaan dengan Elvina.

"iya cantik", ujar Arion sambil memandangi lampion lampion nya.

"iya", jawab Elvina.

"emang kegunaan lampion ini buat apa?", tanya Arion yang masih penasaran.

"aku juga gak tau, tapi ibu pernah bilang kalau aku lepasin lampion lampion ini sambil membuat permohonan, itu bikin hati kita tenang, gak tau terkabul apa gak", jawab Elvina sambil tersenyum pada Arion.

"hahaha percuma dong kalo gak terkabul?", ujar Arion sambil tertawa.

Kemudian Mereka pun berbaring di pinggir pantai sambil melihat lampion lampion nya yang semakin jauh.

"Elvina, kamu pernah bilang kalo cita cita kamu itu main sama temen temen, apa itu udah terwujud?", tanya Arion yang masih berbaring dan melihat lampion menjauh.

"udah kok, tapi masih ada satu lagi cita cita aku, dan itu udah gak akan bisa aku wujutin", ujar Elvina.

"apa?".

"hidup selamanya bareng kalian", jawab Elvina.

Kali ini Arion pun hanya terdiam saja, karna ia juga tidak tau harus melakukan apa untuk mewujudkan nya, yang Arion bisa saat ini hanyalah terus menemani Elvina.

"yaudah yuk pulang, nanti kamu bisa di pukul ibu kalo kita main lama lama", ujar Elvina sambil tertawa.

"aku bakal sujud buat minta maaf ke ibu kamu kalo kaya gitu", balas Arion yang sambil tertawa juga.

Setelah itu mereka pun pergi dari pantai itu, dan Arion mengantar Elvina pulang kerumah nya.

"kamu hati hati ya", ujar Elvina pada Arion.

"iya", balas Arion lalu berjalan pulang kerumah nya.

Sambil berjalan ia merasa pikiran nya sangat kosong, ia tidak tau harus melakukan apa, padahal hari ini seharusnya ia bersenang senang karna bisa terus bersama Elvina, namun hatinya tidak merasakan hal seperti itu.

Keesokan nya, Arion dan yang lain sibuk untuk rekaman lagu baru nya, yang berjudul "im fine", dan pihak sekolah pun memberikan libur pada mereka berenam.

Setelah berulang kali mereka rekaman, akhirnya lagu mereka pun sudah jadi dan siap untuk dipasarkan.

Pihak agensi MOT juga sudah memuat berita kalau ia memiliki artis baru yang akan debut, yaitu band CHANGE.

Dan seketika saja mereka berenam manjadi sangat terkenal, bahkan mereka harus memakai masker jika mereka ingin berpergian.

*********

Maaf kalo ada typo 😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang